Faktor Lingkungan dalam Pertempuran Palangan Bojongkokosan, 1945

Authors

  • Abdul Wahid Ramdani Universitas Indraprasta PGRI
  • Yusuf Budi Prasetya Santosa Universitas Indraprasta PGRI

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v6i1.5011

Keywords:

allies, battle, Bojongkokosan, TKR

Abstract

The Battle of Palangan Bojongkokosan was one of the battles that took place during the physical revolution of Indonesia from 1945 to 1950. This incident occurred because of the Allied attitude of ignoring the agreement that had been made with TKR, namely, fighting over APWI logistics deliveries without notification and assistance. This battle occurred in Sukabumi District, in the village of Bojongkokosan, where the Allied convoy was passing. This study aims to look at the Battle of Palangan Bojongkokosan from the perspective of environmental factors. This research uses historical research methodology in its preparation. The sources used are primary and secondary. Primary sources include photos of the Palangan Bojongkokosan event, and secondary sources, books, journals, and magazines. The results obtained that one of the success factors of the attack on the Allies in the village of Bojongkokosan was the environmental conditions of the battlefield. Bojongkokosan village as a battlefield is also ideal with Hit n Run and Kirikumi military tactics chosen by Lt. Col. Edhie as the leader of the troops. The Bojongkokosan incident taught that in addition to qualified war equipment, it must also be supported by the spirit of the troops and the leader's ability to read the battlefield's situation and conditions. In addition, other things to consider, such as the environment that affects an event or battle.

Pertempuran Palangan Bojongkokosan merupakan salah satu pertempuran yang terjadi pada masa revolusi fisik Indonesia tahun 1945-1950. Peristiwa ini terjadi karena sikap Sekutu yang mengabaikan kesepakatan yang telah dibuat dengan TKR yaitu memperebutkan pengiriman logistik APWI, tanpa pemberitahuan dan bantuan. Pertempuran ini terjadi di Kabupaten Sukabumi, di desa Bojongkokosan, tempat konvoi Sekutu lewat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pertempuran Palangan Bojongkokosan dari perspektif faktor lingkungan. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian sejarah dalam penyusunannya. Sumber yang digunakan adalah primer dan sekunder. Sumber primer meliputi foto-foto peristiwa Palangan Bojongkokosan, dan sumber sekunder, buku, jurnal, dan majalah. Hasil yang diperoleh bahwa salah satu faktor keberhasilan penyerangan terhadap Sekutu di desa Bojongkokosan adalah kondisi lingkungan medan pertempuran. Desa Bojongkokosan sebagai medan pertempuran juga ideal dengan taktik militer Hit n Run dan Kirikumi yang dipilih oleh Letkol Edhie sebagai pemimpin pasukan. Peristiwa Bojongkokosan mengajarkan bahwa selain perlengkapan perang yang mumpuni, juga harus didukung oleh semangat pasukan dan kemampuan pemimpin dalam membaca situasi dan kondisi medan perang. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan, seperti lingkungan yang mempengaruhi suatu event atau pertempuran.

References

Abu, H. (1972). Thales Of A Revolution; A Leader of The Indonesia Revolution. Back.

Nugraha, A. (2019). Peran Divisi III Resimen III Tentara Republik Indonesia Jawa Barat dalam Pencegatan Pasukan Konvoi Sekutu di Cianjur Tahun 1946. Universitas Siliwangi.

Alandesoisson. (2014). No Title. Kaskus. https://s.kaskus.id/r540x540/images/2013/10/25/5827476_20131025091558.jpg

Darmiati, D. M. (1999). Jakarta-Karawang-Bekasi Dalam Gejolak Revolusi: Perjuangan Moeffreni Moe’min. Jakarta: Keluarga Moeffreni Moe’min.

Admin. (2013). Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda-Kabupaten Sukabumi; Demografi. Diakses dari http://desabojongkokosan.blogspot.com/2013/02/demografi.html.

Aman. (2015). Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan 1945-1998. Ombak.

Hanim, F. (n.d.). Environmental History For School. HISTORIKA, 23(1), 14–26. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/historika.v23i1.41238

Helius, S. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Herlina, N. (2020). Metode Sejarah. Satya Historika.

Fansuri, F., Firmansyah, & Surdia, R. M. (2001). Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lahan Perumahan (Studi Kasus: Kota Cimahi). Diakses dari http://repository.unpas.ac.id/28483/11/09 BAB 3n.pdf

Jo, H. (2017). Dihadang TKR di Dawuan. Diakses dari https://historia.id/politik/articles/dihadang-tkr-di-dawuan-DwR9z/page/2

Kahin, G. M., & Soemanto, N. B. (1995). Nasionalisme dan revolusi di Indonesia: Refleksi pergumulan lahirnya Republik. Sebelas Maret University Press.

Legge, J. D. (1993). Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan. Pustaka Utama Grafiti.

Moehkardi. (2008). Pendidikan dan Pembentukan Perwira TNI-AD. PT. Inaltu.

Nasution, A. H. (1980). Pokok–Pokok Perang Gerilya dan Pertahanan Republik Indonesia di Masa Lalu dan Masa Yang Akan Datang. Angkasa.

Perjuangan, P. P. M., Kabupaten, 45, & Sukabumi. (1986). Sejarah Peristiwa Bojongkokosan. Pemda Sukabumi.

Saputra, I., Atmadja, N. B., & Purnawati, D. M. O. (2020). Museum Palagan Bojongkokosan di Kecamatan Parung Kuda, Sukabumi, Jawa Barat (Sejarah, Nilai-Nilai, dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA). Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah, 8(2). https://doi.org/10.23887/jjps.v8i2.18718.

SMP, A. (2021). Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan RI di Berbagai Daerah. Kemendigbud.Go.Id. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pertempuran-mempertahankan-kemerdekaan-ri-di-berbagai-daerah/

Sukarno, N. (2010, September). Pertempuran Bojongkokosan. Majalah Legiun Veteran Republik Indonesia, 15–19. Diakses dari https://www.veteranri.go.id/no.1.PDF.

Sulasman. (2012). Perjuangan Rakyat Sukabumi Melawan Sekutu pada Masa Revolusi 1945–1946. Patanjala, 4(2), 198–213. http://dx.doi.org/10.30959/patanjala.v4i2.134.

Tatang, S. (2018). Palagan Bojongkokosan. Geger Sunten.

Ulfah, T. S. (2018). Peran Letnan Kolonel Eddie Soekardi sebagai pejuang Sukabumi tahun 1945-1946. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Yoseph, I. (2016). Perang Konvoi Sukabumi-Cianjur 1945-1946. Matapadi Presindo.

Downloads

Published

2022-06-25