Persepsi Masyarakat Mengenal Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir

Authors

  • Norsidi Norsidi IKIP PGRI Pontianak
  • Suherdiyanto Suherdiyanto
  • Herly Yosi Manu

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v5i1.3288

Keywords:

persepsi masyarakat, ekowisata, hutan mangrove

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang persepsi masyarakat mengenal pengembangan ekowisata hutan mangrove di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan statistik sederhana menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) persepsi masyarakat terhadap keberadaan ekowisata hutan mangrove di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah adalah rata-rata nilai 91,57 % dengan kategori sangat baik; 2) persepsi masyarakat terhadap manfaat ekowisata hutan mangrove di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah adalah rata-rata nilai 88,23 % kategori baik; dan 3) persepsi masyarakat terhadap kebersihan ekowisata hutan mangrove di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah adalah nilai rata-rata 84,86 % cukup.

References

Anas, S. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Paja Grafindo.

Bambang, E. T., R., S., & Ery, A. P. (2018). Peran Serta Masyarakat dan Kewenangan Pemerintah Dalam Konservasi Mangrove Sebagai Upaya Mencegah Rob dan Banjir Serta Sebagai Tempat Wisata. Masalah-Masalah Hukum, Jilid 47, 479-497.

Dea, J. (2016). Studi Tentang Pengawasan Hutan Mangrove Oleh Dinas Kehutanan di Kota Tarakan. Journal Pemerintahan Integratif, 155-165.

Dian, D. N., P, S. A., R, A. A., & Jasmine, S. (2018). Sanitasi Lingkungan Dalam Menjaga Kualitas Hidup Pada Ekosistem Hutan Mangrove. Jurnal Psikologi, 48-60.

Edi, M., & Nur, F. (2006). Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 11-18.

Fauzi. (2012). Pembangunan Hutan Berbasis Kehutanan Sosial. Semarang: Karya Putra.

Harahab, N. (2009). Pengaruh Ekosistem Hutan Mangrove Terhadap Produksi PerikananTangkap (Studi Kasus di KabupatenPasuruan Jawa Timur). Jurnal Perikanan, 124-130.

Idrus, S., Ismail, A., & Ekayani, M. (2016). Potensi Pembayaran Jasa Lingkungan Hutan Mangrove di Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(3), 195-202.

Ilham, Majid, Mimien, H. I., Fachur, R., Istamar, & Syamsuri. (2016). Konservasi Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Kota Ternate Terintegrasi Dengan Kurikulum Sekolah. Jurnal Bioedukasi, 488-196.

Kadhapi, M., Gusti, H., & Zainal, S. (2015). Persepsi Masyarakat Desa Sungai Awan Kanan Terhadap Keberadaan Hutan Mangrove di Kawasan Pantai Air Mata Permai Kabupaten Ketapang. Jurnal Hutan Lestari, 108-116.

Keninish, M. (1990). Ekologi of Estuaries. Boca Raton Flodida: CRC.Press Inc.

Khairudin, B. (2016). Strategi Kebijakan Pengelolaan Ekosistem Mangrove Secara Terpadu dan Berkelanjutan di Kabupaten Pontianak Propinsi Kalimantan Barat. Bogor: Disertasi.

Komang, D. A., Pande, K. S., & F. Maftukhakh, H. N. (2019). Peran Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I Bali Dalam Pengelolahan Hasil Hutan Mangrove Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Lokal. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 331-339.

Kriyantono, R. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kusmana, C., & Istomo. (1993). Arahan Pemanfaatan Ekosistem Mangrove untuk Rekreasi. Bogor: IPB (Tidak di Publikasikan).

Masayoe, S. (2016). Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan (Studi di Desa Segiguk sebagai Salah Satu Desa Penyangga Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Gunung Raya Ogan Komering Ulu Selatan). Jurnal Penelitian Sains, 42-46.

Muthmainnah, Irma, S., & Fauziah. (2020). Analisis Kelayakan Potensi Ekowisata Hutan Mangrove di Dusun Matalalang Kecamatan Bontoharu Kepulauan Selayar. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 106-119.

Nining, I., & Susmala, D. (2018). Strategi Pengembangan Objek Wisata Gua Batu Cermin di Tinjau Dari Aspek Lingkungan Geografis Di Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat. Geodika, 22-28.

Putra, W. (2014). Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Kuala Karang Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur , 41-55.

Ria, R. A., Linda, T., & Suriyadi, S. (2021). Kajian Karakteristik Morfologi Pulau Lembeh Untuk Pengembangan Ekowisata. Jurnal Spasial, 209-217.

Risma, H. (2014). Keberagaman Vegetasi dan Satwa Liar Hutan Mangrove. Jurnal Bionature, 117-122.

Safuridar, & Puti, A. (2020). Dampak Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Desa Kuala Langsa, Aceh. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 43-52.

Shinta, H. Y. (2017). Pengelolaan Ekowisata Mangrove Sebagai Penunjang Perekonomian Masyarakat Melalui Pendekatan Ekologi dan Sosial: Studi Kasus Mangrove Blok Bedul, Resort Gajakan Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi. Publishing Widyagama, 65-78.

Sihite. (2005). Pemberdayaan Mayarakat Pesisir. Jawa Tengah: Lembaga Swadaya Masyarakat.

Singarimbun, M., & Sofian Effendi. (2002.). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Suhendang, E. (2002). Pengantar Ilmu Kehutanan. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Suwarsih. (2013). Manfaat Hutan Mangrove Jenu Tuban Dari Sisi Penilaian Ekonomi. Jurnal Ekologia, 8-16.

Yati, A. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Riset Keperawatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2021-06-30

Issue

Section

Articles