Hasil Belajar Geografi dan Persepsi Siswa dalam Pembelajaran Outdoor di Pantai Tobololo

Authors

  • Hernita Pasongli Universitas Khairun
  • Eva Marthinu Universitas Khairun
  • Ramdani Salam Universitas Khairun

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v6i1.5192

Keywords:

hasil belajar geografi, presepsi, pembelajaran outdoor

Abstract

pembelajaran geografi di dalam kelas biasanya hanya berorientasi pada pemahaman terhadap teori, sehingga sering kali membuat siswa menjadi bosan dan kesulitan memahami. Oleh sebab itu pembelajaran geografi perlu diarahkan lebih kontekstual dengan mengajak siswa belajar langsung di lapangan, sehingga lebih dekat dengan masalah yang dipelajarinya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hasil belajar kognitif siswa; dan 2) mengetahui persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran outdoor berbasis alam di kawasan Objek Wisata Pantai Tobolo. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed methods), dengan metode kuantitatif sebagai metode primer. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang berjumlah 12 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan: 1) persentase ketuntasan klasikal siswa berdasarkan hasil belajar geografi sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran outdoor berbasis alam adalah sebesar 8,30%. Setelah dilakukan pembelajaran outdoor berbasis alam ketuntasan belajar meningkat menjadi 100%; 2) presepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran outdoor berbasis alam cukup positif, hal ini dapat dilihat dari persentase persepsi siswa sebesar 17% menyatakan baik dan 83% menyatakan sangat baik.

References

Awal, S., & Masruri, M. S. (2019). Pemanfaatan Batu Angus di Lereng Timur Gunung Gamalama Pulau Ternate Sebagai Media Pembelajaran Geografi di SMA. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 17(1), 11-20.

Cintami, C., & Mukminan, M. (2018). Efektivitas outdoor study untuk meningkatkan hasil belajar Geografi berdasarkan locus of control di SMA Kota Palembang. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(2), 164-174.

Claudia, H., Surbakti, A., & Marpaung, R. R. T. (2018). Perbedaan Outdoor Study Dan Indoor Study Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah, 6(6).

Effendi, E. (2015). Hubungan persepsi siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya dengan prestasi belajar fisika. Jurnal Pendidikan Fisika, 3(2), 14-24.

Hanapi, E., Hariyono, H., & Utaya, S. (2017). Pemanfaatan objek wisata sebagai sumber pembelajaran kontekstual. In Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kerjasama Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud 2016.

Husamah. (2013). Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor Learning). Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta.

Marthinu, E., & Nadiroh, N. (2017). Pengaruh experiential learning dan pengetahuan pembangunan berkelanjutan terhadap berpikir analitik masalah lingkungan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan Dan Pembangunan, 18(02), 38-53.

Marthinu, E., Haerun, Y., & Pasongli, H. (2020). The Development Concept On Student’s Responsibility Environment Behavior. International Journal of Scientific & Technology Research, 9(05), 161-165.

Mustiqon, H. M. (2012). Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta. PT. Prestasi Pustakaraya.

Mutia, T., Agustina, S., Suroso, S., & Akhmad, R. (2020). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Geografi. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 4(2), 210-219.

Nafisah, N. D. S., Ardiansyah, A. N., & Windarti, A. (2019). Analisis Pemanfaatan Objek Wisata Gunung Padang Sebagai Sumber Belajar Geografi. Sosio Didaktika: Social Science Education Journal, 6(1), 34-41.

Prasetya, S.P. (2015). Media Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Putra, F. G. (2015). Pemanfaatan Kebun Raya Bogor sebagai sumber pembelajaran geografi pada SMA Bina Insani Bogor.

Rif'an, A. A. (2018). Daya tarik wisata pantai wediombo sebagai alternatif wisata bahari di daerah istimewa yogyakarta. Jurnal Geografi, 10(1), 63-73.

Saputri, S.N., Arifien, M., & Sholeh, M. (2013). Efektivitas Buklet Pariwisata Kabupaten Tegal Berwawasan Lingkungan Hidup Sebagai Sumber Belajar Pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Adiwerna Kabupaten Tegal. Edu Geography, 2(1), 35-42.

Sari, I. P., & Kartijono, N. E. (2012). Pemanfaatan Kebun sebagai Sumber Belajar dengan Menerapkan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS). Journal of Biology Education, 1(2), 95-101.

Surayya, Q. (2017). Persepsi Siswa Terhadap Fungsi Hutan Mangrove Karangsong Sebagai Sumber Belajar Geografi (Studi Kasus Siswa Kelas XI SMAN 2 Indramayu) Skripsi, tidak dipublikasikan. Jakarta: FITK UIN Jakarta.

Towell, J. L. (2005). Quality outdoor preschool environments in early care and education centers. Oklahoma State University.

Trianto, (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya. Prestasi Pustaka.

Widiasworo, E. (2017). Strategi dan Metode Mengajar Siswa di Luar Kelas (Outdoor Learning). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Winaryati, E., Fathurohman, A., & Iriyanto, S. (2015). Developmen model pembelajaran” wisata lokal” kabupaten rembang, jawa tengah. Jurnal Pendidikan Sains Universitas Muhammadiyah Semarang, 3(1), 34-42.

Yıldırım, G., & Akamca, G. Ö. (2017). The effect of outdoor learning activities on the development of preschool children. South African Journal of Education, 37(2), 1-10.

Downloads

Additional Files

Published

2022-06-30

Issue

Section

Articles