BUGIS LANGUAGE MAINTENANCE STRATEGY IN LOMBOK

Authors

DOI:

https://doi.org/10.29408/sbs.v3i2.2508

Abstract

Bugis language is one of the Bugis ethnic cultural identities, which is still considered safe because it has a very large number of speakers throughout Indonesia. However, this language may undergo an extinction process, if there are no strategic efforts to maintain it. Therefore, the purpose of this study is to reveal the strategy of retaining Bugis speakers in Lombok to preserve the local language. The research was conducted at Paremas East Lombok in June-August 2019. This research used a descriptive quantitative approach. The results showed that the number of Bugis speakers in Lombok still exists, but the number is very small. Strategy to maintain the Bugis language in Lombok can be carried out in several steps, namely, encouraging Bugis people to continue to use the Bugis language in everyday life, promoting the use of Bugis language in the mass media, providing opportunities for Bugis ethnic students to learn their local language at school, and enlivening traditional art activities by telling stories using the Bugis Language.

 

Keywords: local language, Bugis, ethnic, speakers

References

Abas, H. (2000). Fungsionalisasi Bahasa Melayu sebagai Norma Supranasional dan Bahasa Komunikasi Luas: Suatu Perspektif Sosio-linguistik (Disertasi ed.). Makassar: Universitas Hasanuddin.

Abdurrahman. (2006). Pragmatik; Konsep Dasar Memahami Konteks Tuturan. Journal Ilmu Bahasa dan Sastra, 1(2), 116-133.

Alfian. (2015). Bahasa Daerah: Kepunahan dan Upaya Pelestariannya. Nazharat: Jurnal Kebudayaan, 16(1), 23-38.

Amin, M., & Suyanto, S. (2017). Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa Ibu Dalam Ranah Rumah Tangga Migran di Kota Semarang. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 12(1), 15-26.

Ansori, M. S. (2019). Kepunahan Bahasa dalam Aspek Sosiolingustik. An-Nuha: Jurnal Kajian Islam, Pendidikan, Budaya Dan Sosial, 6(1), 85-95.

Azis, A. D., Mahyuni, Syahdan, & Yusra, K. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Kepunahan Bahasa Daerah di Tanah Rantau. Jurnal Sosial Ekonomi dan Humaniora, 5(1), 1-7.

Dalimunte, A. A. (2016). Implementasi Kebijakan Bahasa dan Implikasinya dalam Penguatan Identitas, Integritas, dan Pluralitas Bangsa. Jurnal Humaniora Teknologi, 2(1), 1-9.

Darwis, M. (2008). Reorien-tation of Social Strata in Buginese Community. A Sociolinguistic Analysis. Buletin Penelitian Universitas Hasanuddin, 7(1), 42-50.

Grosjean, P. (1982). Life with Two Languages: An Introduction to Bilingualism. New York: Harvard College.

Gunarwan, A. (2006). Kasus-kasus Pergeseran Bahasa Daerah: Akibat Persaingan dengan Bahasa Indonesia. Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, 24(1), 23-34.

Harrison, D. K. (2007). When Languages Die: The Extinction of the World’s Languages and the Erosion of Human Knowledge. Oxford University Press.

Kramsch, C. (1998). Language and Culture. Oxford University Press.

Krauss, M. (1992). The world’s languages in crisis. Language, 68(1), 45-53.

Mahsun, M. S. (2005). Metode penelitian bahasa: tahapan strategi, metode dan tekniknya. PT RajaGrafindo Persada.

Mudarman , & Kurniawan, M. A. (2019). Tindak Tutur Menyilaq pada Masyarakat Sasak di Desa Gereneng, Kecamatan Sakra Timur. SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 65-78.

Purwasih, T., Filia, R. A., & Sobar, T. (2019). Loyalitas Masyarakat Kampung Adat Cireundeu dalam Mempertahankan Bahasa Ibu. Parole Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 239-242.

Sari, F. I. (2020). Analisis Kepunahan Bahasa Pada Masyarakat Transmigrasi di JorongLubuk Macang Kabupaten Dharmasraya. International Journal of Technology Vocational Education and Training (IJTVET), 1(1), 25-30.

Suherman, E. (2015). Variasi Penggunaan Bahasa dan Pemertahanan Bahasa Jawa Serang di Cilegong Provinsi Banten. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, 2(3), 218-226.

Tartila, A. (2020). Pengaruh Gawai terhadap Pemerolehan Bahasa Pada Anak Usia 4 Tahun dengan Analisis Sintaksis. SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(1), 49-55.

Tondo, F. H. (2009). Kepunahan Bahasa-bahasa Daerah: Faktor Penyebab dan Implikasi Etnolinguistis. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 11(2), 277-295.

Wawan, N. E., San Fauziya, D., & Siliwangi, I. (2018). Pengaruh Penggunaan Bahasa Sunda Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Masyarakat Kampung Balandongan. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 1(3), 425-434.

Widianto, E. (2015). Interferensi Bahasa Arab dan Bahasa Jawa Pada Tuturan Masyarakat Pondok Pesantren Sebagai Gejala Pergeseran Bahasa. Prociding LAMAS (Language Maintenance and Shift) V Diponegoro University, (pp. 262-266). Semarang.

Widianto, E. (2018a). Pemertahanan Bahasa Daerah Melalui Pembelajaran dan Kegiatan di Sekolah. Jurnal Kredo, 1(2), 1-13.

Wilian, S. (2010). Pemertahanan Bahasa dan Kestabilan Kedwibahasaan pada Penutur Bahasa Sasak di Lombok. Jurnal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, 28(1), 23-40.

Zulaeha, I. (2017). Strategi Pemertahanan Bahasa Daerah pada Ranah Pendidikan. Jurnal Peradaban Melayu, 12, 40-51.

Downloads

Additional Files

Published

2020-11-28

How to Cite

Azis, A. D. (2020). BUGIS LANGUAGE MAINTENANCE STRATEGY IN LOMBOK. SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(2), 199–208. https://doi.org/10.29408/sbs.v3i2.2508