PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DAPAT MENINGKATKAN KEBERMAKNAAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN NW PANCOR

Authors

  • Edy Waluyo Pendidikan Matematika STKIP Hamzanwadi Selong

DOI:

https://doi.org/10.29408/edc.v8i1.4

Abstract

Pembelajaran matematika dalam kurikulum berbasis kompetensi ditekankan pada kemampuan memecahkan masalah, pengembangan cara berpikir dan bernalar, serta mengkomunikasikan gagasan matematika pada berbagai konteks ilmu pengetahuan dan teknologi (Depdiknas, 2003). proses pembelajaran matematika yang selama ini dilakukan yaitu pembelajaran yang lebih mementingkan hasil akhir daripada proses tidak cukup memadai untuk menjawab tuntutan kurikulum matematika 2004. Pembelajaran Matematika Realistik merupakan pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menggunakan realitas ( dunia nyata ) kehidupan siswa sebagai tempat belajar atau sebagai pengantar ke pokok bahasan atau konsep yang akan di pelajari. Kebermaknaan pemahaman matematika merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa baik selama mengikuti proses pembelajaran maupun setelah mengikuti proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh perubahan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan kebermaknaan pemahaman matematika melalui pembelajaran Matematika Realistik siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pengembangan Inovasi Pembelajaran di Sekolah yang pelaksanaannya terdiri dari 2 siklus. Masing masing siklus terdiri dari 5 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Pada siklus I terdapat 27 siswa yang tuntas belajar dan 13 siswa belum tuntas belajar, sehinga prosentasae ketuntasan belajar siswa  pada siklus I adalah 67,5 %. Dari 40 siswa yang mengikuti tes hasil belajar setelah pembelajaran pada siklus II terdapat 37 siswa yang tuntas belajar dan 3 siswa belum tuntas belajar, sehinga prosentasae ketuntasan belajar siswa  pada siklus I adalah 92,5 %. Berdasarkan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu P ≥ 85 % maka  pada pelaksanaan siklus II telah  mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.

Published

2013-06-03

Issue

Section

Artikel