Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Webcourse Untuk mahasiswa Lamban Belajar di PGPAUD Universitas Hamzanwadi
Abstract
Pembelajaran inklusi untuk peserta didik disabilitas merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat penerapan pembelajaran Problem Based Learning terhadap mahasiswa disabilitas dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran kemampuan berbicara lanjut. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan jenis pengembangan Borg & Gall dengan menggunakan 7 tahapan yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu studi pendahuluan, pengembangan produk dan ujicoba serta finalisasi. Hasil dari penelitian ini adalah Pendahuluan (Rasionalisasi inovasi, Model Problem Based Learning , Teori pendukung pengembangan model pembelajaran); Model pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning ( Kajian tentang pendekatan Problem Based Learning dan Komponen model pembelajaran ); dan Petunjuk pelaksanaan model pembelajaran problem learning ( Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi ) dilengkapi dengan video pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Selain itu juga proses pembelajarannya menghasilkan video pembelajaran sebagai oupput hasil kegiatan pembelajaran serta penggunaan pembelajaran dengan menggunakan Webcourse
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Awalia, H. R. (2016). Studi Deskriptif Kemampuan Interaksi Sosial Anak Lamban Belajar (SLow Learner) Ringan. Jurnal Pendidikan Khusus, 1–16.
Borg, W. (2017). R & Gall, Meredith, D. 1983. Educational research: An introduction.
Eggen, P. D., & Kauchak, D. (2014). Educational psychology (Vol. 403). Prentice hall.(Terjemahan Pustaka Pelajar)
Hidayah, M., & Sujadi, I. (2014). Proses Berpikir Siswa Lamban Belajar (SLow Learner) Ringan, 4(1), 20–32.
Lubis, A. M. (2016). Konseling Islami dan Problem Based Learning. Ri'ayah: Journal of Social and Religious, 1(02), 110-122.
Patnani, M. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Problem Based Learning pada mahasiswa. Jurnal Psikogenesis, 1(2), 185–198.
Pratiwi, I., & Hartosujono, H. (2017). Resiliensi Pada Penyandang Non Bawaan. Jurnal Spirits, 5(1), 48. https://doi.org/10.30738/spirits.v5i1.1057
Sunusi, H. C., Soetjiningsih, C. H., & Kristijanto, A. I. (2018). Picture Exchange Communication System (PECS) dan Communication Apprehension (CA) pada Remaja Lamban Belajar (SLow Learner) Jenjang SD di SLBN Salatiga. Jurnal Psikologi, 45(2), 132. https://doi.org/10.22146/jpsi.33607
Supena, A. (2005). Model Pendidikan Inklusif. Parameter, 29(2). https://doi.org/doi.org/10.21009/parameter.292.03
Suryani, N., & Mumpuniarti, M. (2018). Kekuatan Kognitif Siswa Lamban Belajar (SLow Learner) Ringan Terhadap Kegiatan Pembelajaran Keterampilan Budidaya Hortikultura. PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, Dan Pembelajaran, 2(2), 101. https://doi.org/10.26858/pembelajar.v2i2.5760
Susiana, E. (2012). IDEAL Problem Based Learning dalam Pembelajaran Matematika. Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 1(2), 73–82. https://doi.org/10.15294/kreano.v1i2.1491
Ulya, H. (2016). Profil kemampuan pemecahan masalah siswa bermotivasi belajar tinggi berdasarkan ideal Problem Based Learning. Jurnal Konseling Gusjigang, 2(1).
DOI: https://doi.org/10.29408/goldenage.v5i2.5197
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Abdullah Muzakkar, Baiq Shofa Ilhami, Heri Kuswanto, Nur Adiyah Yuliastri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats