Penciptaan Karya Seni Drama Belas Me Maling Menyoal Pernikahan Dini

Authors

  • Rapi Renda Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Pendidikan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.29408/tmmt.v3i1.2863

Keywords:

Nilai Estetika, Lakon Belas Me Maling, Pernikahan Dini.

Abstract

Seni sebagai estetika emosional telah mampu menunjukan eksistensinya dalam kontek ruang dan waktu. Estetika emosional dimaksudkan sebagai pendidikan emosi bagi setiap manusia. Melalui seni manusia dapat merasakan, merefleksikan kehidupan melalui estetika yang ditawarkan oleh setiap bentuk repetoar karya seni. estetika dapat diartikan sebagai nilai keindahan seni yang mampu membuat penikmat seni berada pada posisi penyadaran diri atas segala soalan hidup. nilai estetis sebagai bentuk drama menolak pernikahan dini tersebut dalam lakon Belas Me Maling terdapat tiga unsur, 1) unsur kesatuan (unity) yang memuat tentang, naskah lakon, tema, tokoh, pesan/amanat, setting/panggung, dan musik. 2) unsur Keutuhan (complexity) memuat tentang Naskah Belas Me Maling yang menawarkan konsep semi realis dengan bentuk seni simbolik, dan 3) unsur kesungguhan (infinity) memuat tentang naskah Belas Me Maling yang dinamis dengan struktur  adegannya yang ketiganya menunjukan bentuk penolakan terhadap pernikahan dini. Metode yang digunakan dalam menganalisis nilai estetika adalah metode Monroe Beardsley dengan konsep kesatuan, keutuhan, dan kesungguhan.

Author Biography

Rapi Renda, Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Pendidikan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Pendidikan Seni Konsentrasi Teater Universitas Negeri Yogyakarta

References

Agung. (2017). Pengantar Sejarah dan Konsep Estetika.Yogyakarta: Kanisius.

Eliza. (2011). Teater Tutur Kunoung Tupai Janjang Menjadi Spirit Teater Modern. Ekspresi Seni Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni . Volume 13, Nomor 2, November 2011.

Hafize Guner dan Hasan Nami Guner. (2012). Theatre for Education. Procedia - Social and Behavioral Sciences 51 ( 2012 ) 328 – 332.

Irianto M. (2017). Interaksionisme Simbolik: Pendekatan Antropologi Merespons Fenomena Keseharian. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri.

Nalan S. A. (2017). Dramawan dan Masyarakat: Paradigma Sosiologi Seni. Yogyakarta: Ombak.

Sumardjo. J. (2016). Filsafat Seni. ITB Press. Bandung.

Sumaryadi. (2019). Nilai Estetika dalam Lakon Ketoprak. CV New Transmedia. Yogyakarta.

Tapio Toivanena, dkk. (2010). Drama Education and Improvisation as a Resource of Teacher Student’s Creativity. Procedia Social and Behavioral Sciences 12 (2011) 60–69.

Yuniarni. (2012). Siti Manggopoh:Sebuah Cerita Catatan Sejarah dalam Pertunjukan Karya Seni Teater. Ekspresi Seni Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni. Volume 14, Nomor 2, November 2012.

Wulan SR. (2019). Bimbang Gedang sebagai Dasar Pengembangan Karya Tari Mikek. Jurnal Imaji, Vol. 17, No. 2, Oktober 2019: 166 – 170.

Downloads

Published

2020-12-31

Issue

Section

Artikel