Pemberdayaan Limbah Serabut Kelapa Menjadi Pobuke Berbasis Geometri Untuk Menaggulangi Tingkat Pengagguran Di Desa Senyiur

Penulis

  • Rifaatul Mahmudah Universitas Hamzanwadi
  • Abdullah Abdullah Universitas Hamzanwadi
  • Hadiatul Rodiyah Universitas Hamzanwadi
  • Susilawati Susilawati Universitas Hamzanwadi

DOI:

https://doi.org/10.29408/ab.v1i1.2409

Kata Kunci:

Geometri dan Pengangguran, POBUKE, Serabut Kelapa,

Abstrak

Desa senyiur merupakan salah satu  daftar perdesaan  yang menjadi pusat perhatian pemerintah. Perdesaan tersebut membutuhkan pendampingan untuk mengelola potensi daerah mereka melihat banyaknya pengangguran. Faktor pendorong peningkatan Pengangguran karena tingginya angka kemiskinan yang menyebabkan banyak yang tidak menikmati bangku sekolah. Dampaknya para pengangguran tidak memiliki skill yang handal. Masyarakat pengangguran terdiri dari anak terlantar/putus sekolah dan ibu rumah tangga yang tidak memiliki hasil tetap . Salah satu pemecahan masalahnya adalah memberdayakan serabut kelapa menjadi  barang yang bernilai ekonomis, karena dapat membantu perekonomian masyarakat  pengangguran. Target luaran yang hendak dicapai adalah memberdayakan limbah  serabut  kelapa  menjadi POBUKE (Pot Bunga Kekinian) berbasis geometri. Geometri tersebut merupakan software geometri interaktif  untuk ketepatan dan simulasi penggunaan, agar mudah memanipulasi dan membuat objek-objek geometris, karena seni secara universal memiliki hubungan geometri yang begitu kompleks. Manfaat penelitian ini tidak lain membantu pemerintah mengurangi tingkat pengangguran serta terciptanya lapangan pekerjaan. Harapanya dapat menumbuh kembangkan jiwa enterpreuner masyarakat pengangguran. Produk ini juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran matematika. Metode dalam kegiatan ini adalah menggunakan metode demonstrasi, ceramah, diskusi, praktik dan obsevase. 1. Metode demonstrasi berbasis ceramah digunakan sebagai simulasi training atau kegiatan pelatihan. 2. Metode diskusi digunakan sebagai komunikasi dua arah yang bersifat terbuka antara para tim peneliti dan pemateri dengan para karyawan. 3. Metode praktik untuk mengimlplementasikan pengetahuan yang sudah didapatkan dari para tim peneliti dan pemateri yang professional dalam bidang kerajinan. 3. Metode observase sebagai evaluasi tingkat pemahaman masyarakat dalam mengimplementasikan simulasi yang sudah diberikan.

Referensi

Agustian, A., Friyatno, S., Supadi, & Askin, A. (2003). Analisis pengembangan agroindustri komoditas perkebunan rakyat (kopi dan kelapa) dalam mendukung peningkatan daya saing sektor pertanian. Makalah Seminar Hasil Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Bogor. T.A. 2003. 38 hal

Allorerung, D., & Lay, A. (1998). Kemungkinan pengembangan pengolahan buah kelapa secara terpadu skala pedesaan. Prosiding Konperensi Nasional Kelapa IV. Bandar Lampung 21 – 23 April 1998 Pp.327 – 340.

Anonim (2000). Hasil pengkajian sabut kelapa sebagai hasil samping. Jakarta: Bank Indonesia. hal 15.

APCC (2003). Coconut statistical yearbook 2002. Asia Pacific Coconut Community

Arifiandi , Yosha (2015). Penyuluhan Dan Pelatihan Pengolahan Sabut Kelapa . Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 2, Mei 2015

Aziz, Arrazak. (2018). Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Sabut Kelapa Sebagai Bagnut (Polibag Coconut) Ramah lingkungan. Stikes Surya Mitra Husada Kediri

Nur, I. I., Kardiyono, U., & Aris. A. (2003). Pemanfaatan limbah debu serabut kelapa dalam usaha tani padi pasang surut. Kelembagaan Perkelapaan di Era Otanomi Daerah. Prosiding Konferensi Nasional Kelapa V. Tembilahan, 22 – 24 Oktober 2002.

Pristi Suhendro Lukitoyo, dkk. (2019). Kaligrafi Sabut Kelapa.International jurnal of comunityservice learning, volume 3, no 2. 2019. Hal 51

Samosir, Y. (1992). Asal Usul Penyebaran Kelapa, dalam Kelapa (Cocos Nucifera)., Asosiasi Litbangbun, Puslitbun Marihat_Bandar Kuala Pematang Siantar.

Titi Indahyani. (2011). Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Pada Perencanaan Interior Dan Furniture Yang Berdampak Pada Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Jurnal HUMANIORA Vol.2 No.1: 15-23

Warisno. (2003).Budi Daya Kelapa Genjah.Yogyakarta:Penerbit Kanisius hal 9

Unduhan

Diterbitkan

20-07-2020