Analisis Motivasi Berlatih Pada Atlet National Paralympic Committee Cabang Atletik

Authors

  • Kresna Setiawan Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Muhad Fatoni Pendidikan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.29408/porkes.v5i2.6250

Keywords:

Atlet NPC, atletik, motivasi berlatih

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi dalam berlatih para atlet NPC cabang atletik dengan pembagian kelompok berdasarkan nomor yang ditekuni. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain komparatif. Data penelitian dikumpulkan menggunakan The Sport Motivational Scale (SMS) yang dikembangkan oleh Luc G. Pelletier, Michelle Fortier, Robert J. Vallerand, Nathalle M. Briere, Kim M. Tuson, dan Marc R. Blais pada tahun 1995. Data empiris yang diperoleh dari kuesioner tingkat motivasi berlatih atlet olahraga atletik yang dibagiakan kepada atlet NPC (National Paralympic Committee) berjumlah 33 orang dengan rincian responden sebagai berikut: nomor lari berjumlah 24 orang, nomor lempar berjumlah 7 orang dan nomor lompat berjumlah 2 orang. Nilai rata -rata atlet pada nomor lempar lebih tinggi dibanding nilai rata – rata atlet pada nomor lari dan lompat. Secara keseluruan tidak ada perbedaan yang signifikan antara atlet atletik pada nomor lari, lompat dan lempar, akan tetapi terdapat perbedaan motivasi yang cukup jauh pada motivasi Integreated Regulation dimana pada nomor lompat menunjukkan nilai rata – rata paling rendah dari nomor lari dan lompat dengan nilai lari 4.41, lempar 4.43 dan lompat 3.5.  

References

Adiwisastra, M. F., Muhajir, H., & Supriadi, D. (2020). Pengukuran Kesenjangan Digital Menggunakan Metode Deskriptif Berbasis Website. EVOLUSI: Jurnal Sains Dan Manajemen, 8(2).

Blegur, Jusuf and Ramona Mathias Mae. 2018. “Motivasi Berolahraga Atlet Atletik Dan Tinju.” Jurnal Keolahragaan 6(1):29–37. https://doi.org/10.21831/jk.v6i1.16150

Bhagirathi, S. E. (2008). Relationship of anxiety and acheivement motivation to goal keeping among secondary school level girl hockey players. Journal of Exercise Science and Physiotherapy, 4(2), 115–118. https://search.informit.org/doi/abs/10.3316/INFORMIT.864113858239229

Davies, D. (2005). Psychological factors in competitive sport. Routledge. https://doi.org/10.4324/9780203982914

Gani, R. A., Setiawan, E., Mahardhika, D. B., & Syamsudar, B. (2022). Menyelidiki Persepsi Atlet, Peran Orang Tua, dan Pelatih Tentang Tingkat Motivasi Latihan Renang di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Porkes, 5(1), 105-116. https://doi.org/10.29408/porkes.v5i1.5176

Kinanthi, G. W., & Jannah, M. (2016). Gambaran Kepribadian Hardiness Atlet Paralympic Atletik Lari Cepat. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 6(2), 91-101. https://doi.org/10.26740/jptt.v6n2.p91-101

Maisun, L. (2018). Motivasi berprestasi pada atlet penyandang tunadaksa yang mengikuti paralympic di tenggarong. Psikoborneo, 6(3), 510–519. http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/11/JURNAL MAISUN (11-13-18-09-52-32).pdf

Moleong, L. J. (2021). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Maifa, S. (2021). Pengaruh Latihan Ladder Speed Run Terhadap Kecepatan (Speed). Jurnal Porkes, 4(2), 182-188. https://doi.org/10.29408/porkes.v4i2.5009

Nopiyanto, Y. E., & Raibowo, S. (2020). Dasar-dasar Atletik. Elmarkazi. https://books.google.co.id/books?id=lAUQEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false

Nur. (2019). Pengaruh Latihan Lompat Rintangan terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra SMP Negeri 1 Luwuk. Jurnal Pendidikan Olahraga, 9(1), 1–8.

Nesy, A. M., & Kasiyati, K. (2021). Profil Penyandang Tunarungu Berprestasi di Cabang Olahraga Atletik Tingkat Nasional. Jurnal Penelitian Pendidikan Khusus, 9(2), 9-14.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/article/view/112140

Oktaviasari, T. (2013). Pola Komunikasi Interpersonal Di National Paralympic Committee Surakarta (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Interpersonal Antara Pelatih Dan Atlet Difabel Di Organisasi National Paralympic Committee Surakarta).

Prayoga, A. S., Utomo, A. W. B., & Wahyudi, A. N. (2020). Upaya Meningkatkan Kompetensi Ketrampilan Gerak Dasar Lokomotor Lari Melalui Permainan Sederhana Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 02 Lego Kulon Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Porkes, 2(2), 77-84. https://doi.org/10.29408/porkes.v2i2.1748

Prihartanta, W. (2015). Teori-Teori Motivasi. Jurnal Adabiya, Vol. 1 No. 83.

Purba, O. Z., Iyakrus, I., Bayu, W. I., & Victorian, A. R. (2022). Survei Motivasi Berolahraga Pada Peserta Didik. Jurnal Porkes, 5(1), 94-104. https://doi.org/10.29408/porkes.v5i1.5300

Pambudi, Y. T., Widorotama, A., Fahri, A. S., & Farkhan, M. M. (2022). Korelasi Efikasi Diri dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Jasmani. Jurnal Porkes, 5(1), 158-167. https://doi.org/10.29408/porkes.v5i1.5350

Roopali Slathia, Dr Hartej Singh, Dr. Hilal Ahmad Dar. 2015. “Ecological Studies on Benthic Macrofauna in Tomoe Cove, Amakusa.” Journal Ijmr.Net.in (UGC Approved) 2(4):53–56.

Resmayanti, D. A., & Azizati Rochmania, S. K. (2022). Tingkat Motivasi Berprestasi Atlet Dengan Hambatan Fisik National Paralympic Committee Of Indonesia (Npci) Level Kabupaten. Jurnal Prestasi Olahraga, 5(7), 40-45.

https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-prestasi-olahraga/article/view/48839

Rozi, F. (2012). Motivasi Atlet National Paralympic Committe (NPC) Indonesia Provinsi Sumatera Utara pada Cabang Olahraga Atletik Dalam Persiapan Peparnas XIV di Riau Tahun 2012. UNIMED.

Setyaningrum, M. L. (2018). Motivasi Berprestasi Pada Atlet Penyandang Tunadaksa yang Mengikuti Paralympic. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(3). http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v6i3.4656

Sabri, K., Kabakçi, A., & Doğan, A. (2015). Differences in motivation for participating sport activities according to sport branches. International Journal of Sport Culture and Science, 3(1), 44–53.

Sidesyana, S. (2016). Tingkat Motivasi Berprestasi Tinggi Atlet Penyandang Tunadaksa.

Toba, H., & Fransisca, M. D. (2009). Perancangan dan Pembuatan Sistem Pakar Berbasis Runut Maju untuk Diagnosa Awal Perkembangan Emosi pada Anak. Volume 5 Nomor 1 Juni 2009 Pelindung, 5(1), 1–13.

UU No. 8. (2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas. Bulletin of the Seismological Society of America, 106(1), 6465–6489. http://www.bssaonline.org/content/95/6/2373%5Cnhttp://www.bssaonline.org/content/95/6/2373.short%0Ahttp://www.bssaonline.org/cgi/doi/10.1785/0120110286%0Ahttp://gji.oxfordjournals.org/cgi/doi/10.1093/gji/ggv142%0Ahttp://link.springer.com/10.1007/s00024-01

Wikasanti, E. (2014). Pengembangan Life Skill untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Jogjakarta: Redaksi Nasional. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1138477

Wijayanti, D. G. S., Soegiyanto, S., & Nasuka, N. (2016). Pembinaan Olahraga Untuk Penyandang Disabilitas Di National Paralympic Committee Salatiga. Journal of Physical Education and Sports, 5(1), 17-23. Doi 10.15294/JPES.V5I1.13274

Published

2022-12-20

How to Cite

Setiawan, K., & Fatoni, M. (2022). Analisis Motivasi Berlatih Pada Atlet National Paralympic Committee Cabang Atletik. Jurnal Porkes, 5(2), 521–540. https://doi.org/10.29408/porkes.v5i2.6250

Issue

Section

Articles