Identifikasi Kenampakan Morfologi Gua Banyu dan Sekitarnya di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang

Authors

  • Mohammad Ainul Labib MPA Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang
  • Eko Haryono Departemen Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Agung Suprianto MPA Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang
  • Prasetyo Adi Irianto MPA Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang
  • Khoirul Hidayat MPA Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang
  • Iis Dwi Masruroh MPA Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang
  • Devi Prasetyo MPA Jonggring Salaka Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v5i2.3323

Keywords:

Morfologi Gua, Tingkatan Lorong Gua, Karst

Abstract

keberadaan gua dengan berbagai fungsinya perlu dipelajari terutama terkait dengan karakteristik gua. Kenampakan morfologi dan tingkatan lorong gua dapat digunakan untuk memahami karakteristik gua tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi morfologi dan tingkatan lorong Gua Banyu dan sekitarnya di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Penentuan kenampakan morfologi dilakukan dengan mengidentifikasi penampang melintang dan perhitungan kuantitatif. Sementara tingkatan lorong gua diukur dengan analisis frekuensi panjang lorong gua. Hasil penelitian menunjukkan morfologi yang terdapat di Gua Banyu dan sekitarnya didominasi perkembangan semicercular, yang diikuti perkembangan runtuhan maupun canyon. Sedangkan tingkatan lorong gua memiliki empat tingkatan. Tingkatan pertama terdapat di chamber Gua Sio dan sungai bawah tanah Gua Sio. Tingkat kedua ditandai munculnya mulut gua yang lain (Gua Kirek, Gua Maron, dan Gua Megarsari). Tingkatan ketiga terdiri dari lorong Gua Kirek, Gua Maron, Gua Megarsari, dan Gua Banyu yang telah berkembang. Sedangkan mulut Gua Banyu terlihat pada tingkatan keempat.

References

Audra, P., & Palmer, A. (2013). The Vertical Dimension of Karst: Controls of Vertical Cave Pattern. In J. Shroder, & A. Frumkin, Treatise on Geomorphology (pp. Vol. 6, Karst Geomorphology, pp. 186–206). San Diego, CA: Academic Press.

Ballesteros, D., Garcı´a-Sansegundo, M. J., & Giralt, S. (2011). Geological Methods Applied To Speleogenetical Research In Vertical Caves: The Example of Torca Teyera Shaft (Picos De Europa, Northern Spain). Springer-Verlag.

Bogli, A. (1980). Karst Hidrology and Phycical Speleology. Berlin Heidelberg New York. Springer-Verlag.

Ford, D., & Williams, P. (2007). Karst Hydrogeology and Geomophology. England: British library.

Haryono, E. (2013). Uplift Evidence From karst Morphology: Preliminary Evidence from Blambangan Peninsula Karst, Indonesia.

Haryono, E., & Adji, T. N. (2004). Geomorfologi dan Hidrologi Karst: Bahan Ajar. Yogyakarta: Kelompok Studi Karst, Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada.

Haryono, E., & Suratman. (2010). Significant features of Gunung Sewu Karst as Geopark Site. 4th International UNESCO Conference on Geopark.

Iguzquiza, E. P., Valsero, J. J., & Galiano, V. R. (2011). Morphometric Analysis of Three-Dimensional Networks of Karst Conduits. Geomorphology , 132(1-2) 17-28.

Impala. (2013). Studi Potensi Kawasan Karst Inventarisasi dan Pendataan Ponor, Mata Air, dan Telaga/Danau Karst Serta Pemetaan Fauna Gua dan Studi Masyarakat di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Malang: Universitas Brawijaya.

Indayani, N., & Dewi, S. (2018). Strategi Pengembangan Objek Wisata Gua Batu Cermin Ditinjau dari Aspek Lingkungan Geografis di Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 2(1), 22-28.

Ko, R. K. (1997). Introduksi Karstologi dan Speleologi. Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia (HIKESPI) Tidak diterbitkan.

Labib, M. A. (2016). Speleogeomorfologi Karst di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Labib, M. A., Suprianto, A., Fitriani, D., Sahrina, A., Hidayat, K., & Irianto, P. A. (2020). Morfometri dan Tipologi Lorong Gua di Kabupaten Malang. Media Komunikasi Geografi, 21(1), 52-62.

Mijiarto, J., Basuni, S., & Sunarminto, T. (2014). Nilai ekonomi jasa lingkungan Kawasan Karst Gua Gudawang. Media Konservasi, 19(3).

Palmer, A. N. (1991). Origin and Morphology of Limestone Caves. Geological Society of America Bulletin, v.103 p 1-21.

Palmer, A. N. (2003). Speleogenesis in Carbonate Rocks. Speleogenesis and Evolution of Karst Aquifers.

Piccini, L. (2011). Recent Developments on Morphometric Analysis of Karst Caves. Acta Carsologica, 40/1, 43–52.

Salaka, M. J. (2018). Eksplorasi Kawasan Karst Sendang Biru. Yogyakarta: CV Kosmojoyo Press.

Samodra, H. (2001). Nilai Strategis Kawasan Karst di Indonesia. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi

Sjarifudin, M. Z., & Hamidi, S. (1992). Geologi Lembar Blitar, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Suprianto, A., Prasetyono, D., Hardianto, A., Labib, M. A., Efendi, S., Hidayat, K., . . . Ahmad, A. A. (2017). Identifikasi Hubungan Kelurusan dan Pola Lorong Gua Karst di Kecamatan Sumbermanjing Weta Kabupaten Malang. Prosiding Seminar Prosiding Seminar.

Tjia, H. D. (2013). Morphostructural Development of Gunungsewu Karst, Jawa Island. Indonesian Journal of Geology, Vol. 8 No. 2 .

Downloads

Additional Files

Published

2021-12-27