Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Metode DSAS di Desa Karimunting Kabupaten Bengkayang

Authors

  • Wawan Wawan "Tanjungpura University"
  • Diah Trismi Harjanti "Tanjungpura University"
  • Sulistyarini Sulistyarini "Tanjungpura University"

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v6i1.5457

Keywords:

perubahan garis pantai, DSAS, abrasi, akresi

Abstract

pesisir Desa Karimunting dimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata, industri, dan pelabuhan berhadapan dengan Laut Natuna sehingga terpengaruh langsung oleh dinamika pesisir. Proses alam yang dinamis dan aktivitas manusia menyebabkan perubahan kenampakan muka daratan yang dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan kelangsungan sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran fenomena perubahan garis pantai beserta faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Teknik pengumpulan data menggunakan survey atau uji akurasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perubahan garis pantai yang menjorok ke laut dan ke darat. Perubahan garis pantai di Desa Karimunting yang terjadi pada tahun 2011 diketahui sepanjang 18.534 meter, sedangkan pada tahun 2020 sepanjang 19.661 meter. Dengan demikian perubahan garis pantai yang terjadi sejak tahun 2011 sampai tahun 2020 yaitu sepanjang 1.127 meter atau bertambah 6%. Perubahan garis pantai akibat abrasi dengan pergeseran terjauh yaitu 43,40 meter sedangkan oleh fenomena akresi adalah 175,15 meter. Sebaran fenomena perubahan garis pantai didorong oleh faktor fisik berupa formasi geologi, tipe tanah dan topologi pantai. Aktivitas manusia dalam memanfaatkan ruang di darat ikut mendorong perubahan garis pantai berupa alih fungsi lahan.

Author Biographies

Wawan Wawan, "Tanjungpura University"

Department Geography Education Tanjungpura University

Diah Trismi Harjanti, "Tanjungpura University"

Department Geography Education Tanjungpura University

References

Addo, K. A., Quashigah, P. N. J., & Kufogbe, K. S. (2011). Quantitative Analysis of Shortline Change Using Medium Resolution Satelite Imagery in Keta, Ghana. Marine Science 2011, 1(1), 1-10.

Adrianto, L. (2015). Laporan Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. BPHN, Indonesia

Adriat, R., dkk. (2021). Analisis Perubahan Garis Pantai Kijing Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan 2021, 11(1), 101-113.

Al Ghiffary, M. I. (2016). Evaluasi Perubahan Garis Pantai Kabupaten Indramayu Menggunakan Citra Satelit Landsat Multitemporal [skripsi]. Diperoleh dari http://repository.its.ac.id/63264.

Baig, M. R. I., Ahmad, I. A., Shahfahad., Tayyab, M., & Rahman, A. (2020). Analysis of Shoreline Change in Vishakhapatnam Coastal Tract of Andhra Paradesh, India: An Applicatoin of Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Annals of GIS, 26(4), 361-376.

BNPB. (2012). Perka BNPB No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana. Jakarta: BNPB. Diunduh dari https://bnpb.go.id/produk-hukum/peraturan-kepala-bnpb/peraturan-kepala-bnpb-no-02-tahun-2012

Fachrizal. A. (2009, 9 November). Abrasi Laut Ancam Pantai Utara Kalbar. Jurnal Naional. Diunduh dari https://nebulasolution.net/pustaka/images/docs/JN_09_november_2009.pdf

Halim., Halili., & Afu, L. O. A. (2016). Studi Perubahan Garis Pantai Dengan Pendekatan Penginderaan Jauh di Wilayah Pesisir Kecamatan Soropia. Sapa Laut, 1(1), 24-31.

Istiqomah, M. F. (2018). Analisis Perubahan Garis Pantai Kabupaten Jembrana dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat 8. Skripsi, tidak dipublikasikan, Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.

KKP. (2019). Laut Masa Depan Bangsa, Mari Jaga Bersama. Operator KKP. Diakses di https://kkp.go.id/artikel/

Kusumaningtyas, A. I. (2020). Analisis Perubahan Garis Pantai dan Evaluasi Luasan Penggunaan Lahan Pesisir di KecamatanBrondong,Kabupaten Lamongan, Jatim [skripsi]. Diperoleh dari http://digilib.uinsby.ac.id

Lubis, D. P., Pinem, M., & Simanjuntak, M. A. (2012). Analisis Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Citra Penginderaan Jauh. Jurnal Geografi e-ISSN 2549-7057.

Misra, A., & Balaji, R. (2015). A Study on the Shoreline Change and Land-Use/ Land-Cover Along the South Gujarat Coastline. Procedia Engineering, 116(2015), 381-389.

Nurjaya, I. W., & Atmadipoera, A. S. (2020). Analisis Perubahan Garis Pantai di Wilayah Pantai Barat Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(1), 211-222.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang. (2014). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang RTRW Kabupaten Bengkayang Tahun 2014-2034. Bengkayang: Pemerintah Daerah. Diunduh dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/72016/perda-kab-bengkayang-no-7-tahun-2014

Putra, T. (2016). Analisis Persebaran Daerah Rawan Abrasi Pantai di Pesisir Kecamatan Sasak Ranah Kab Pasaman Barat. Skripsi, tidak dipublikasikan. Padang: SKIP PGRI Sumatera Barat.

Riyanti, A. H., Suryanto, A., & Ain, C. (2017). Dinamika Perubahan Garis Pantai di Pesisir Desa Surodadi Kecamatan Sayung Dengan Menggunakan Citra Satelit. Journal Of Maquares, 6(4), 433-441.

Sugiarto, A. (2021). Morfometri Perubahan Garis Pantai Kura-Kura Desa Karimunting Menggunakan Citra Time Series dan Faktor Pengaruhnya. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 5(1), 133-143.

Suharyo, O. S., & Hidayat, Z. (2019). Pemanfaatan Citra Satelit Resolusi Tinggi untuk Mengidentifikasi Perubahan Garis Pantai Pesisir Utara Surabaya. Jurnal Kelautan, 12(1), 89-96.

Wicaksono, A., Astuti, A. P., Mardiatno, D., Wibowo, S. B. (2019). Pemetaan Kerawanan Bencana Abrasi di Kecamatan Donoroju, Kabupaten Jepara. Prosiding Seminar Nasional Geotik 2019. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada

Downloads

Published

2022-06-30

Issue

Section

Articles