Gerakan Sadar Lingkungan (Darling) dan Siap Siaga Bencana (Sigana) Melalui Program Geography Partner Schools (GPS)

Authors

  • Armin Subhani Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Hamzanwadi
  • Hasrul Hadi Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Hamzanwadi
  • Sri Agustina Program Studi Pendidikan Geografi, Universitas Hamzanwadi

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v2i1.865

Keywords:

Geography Partner Schools, Lingkungan, Siaga Bencana

Abstract

Tren bencana dan degradasi lingkungan di Indonesia terus meningkat. Pemerintah dan masyarakatpun sigap dalam mengantisipasi hal tersebut. Program penanggulangan serta edukasi bermunculan dalam berbagai komunitas. Salah satunya komunitas formal berbasis sekolah. Potensi Sekolah sebagai basis gerakan dapat dilihat dari aspek kuantitas, distribusi, multi level, dan multi fungsi. Namun potensi tersebut tidak selalu menjadi jaminan positif apabila gerakan sadar lingkungan dan siap siaga bencana diterapkan di semua sekolah. Perlu ide kreatif dalam mengaplikasikan Darling dan Sigana. Salah satunya melalui ide dan gagasan Geography Partner Schools (GPS). GPS mengusung visi Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi Bencana (SWALIBA), dan diharapkan mampu mewadahi pemerhati lingkungan dan bencana dari berbagai kalangan khususnya insan geografi. Hasil sosialisasi di dua sekolah menunjukkan respon yang positif dari para guru dan siswa. Respon dilihat dari dukungan pelaksanaan kegiatan GPS yang terdiri dari dukungan dalam bentuk; (1) kesiapan tenaga , (2) kesiapan alat dan bahan,(3) kesiapan prosedur, (4) kesiapan lingkungan, dan (5) kesiapan pendanaan. Responden berjumlah 30 orang, terdiri dari 7 orang guru dan 23 orang siswa. Secara keseluruhan 75% responden menyatakan cukup siap untuk mendukung pelaksanaan GPS.

References

BBC. (2016). “Jumlah Bencana di Indonesia Mencapai Rekor Pada 2016â€. Online, http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38456759. Dikakses 3 Desember 2017.

BNPB. (2017). Data Dan Informasi Bencana Indonesia. Online, Dibi.BNPB.go.id. Diakses 15 Desember 2017.

Dewi, H., A, Sanjoto, B., T. (2015). Partisipasi Siswa dalam Pelaksanaan Program Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi Bencana (SWALIBA) di SMA Negeri 2 Klaten Tahun 2014. Jurnal Edu Geography, 3(7), 37-44.

Hadi, H., & Subhani, A. (2017, October). Internalisasi Karakter Peduli Lingkungan dan Tanggap Bencana Pada Siswa Sekolah Melalui Program Geography Partner Schools. In Prosiding Seminar Nasional Pendidik dan Pengembang Pendidikan Indonesia(pp. 176-188).

Hidayatullah. (2017). “ Gencarkan Peduli Lingkungan MUI dan DMI Bangun Program EcoMasjidâ€. Online, https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2017/11/13/127833/gencarkan-peduli-lingkungan-mui-dmi-bangun-program-ecomasjid.html. Diakses 8 Desember 2017.

Iswari, D., R, Utomo, W., S. (2017). Evaluasi Penerapan Program Adiwiyata untuk Membentuk Perilaku Peduli Lingkungan di Kalangan Siswa; kasus SMA Negeri 9 tanggerang selatan dan Ma negeri 1 serpong. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 35-41.

Kemendikbud. (2016). Ikhtisar Pendidikan 2016/2017. Jakarta: Sekjen Pusat Data dan Statistik.

KLH. (2013). Peraturan menteri no 5; pedoman penyelenggaran program Adiwiyata. Online, http://peraturan.go.id/permen/kemeneglh-nomor-5-tahun-2013-11e44c50a2abb1b08939313232393533.html. Diakses 7 Desember 2017.

Kompas. (2016).â€15 Tahun Terakhir Tren Bencana di Indonesia Meningkatâ€. Online, http://nasional.kompas.com/read/2016/02/10/15560681/15.Tahun.Terakhir.Tren.Bencana.di.Indonesia.Meningkat. Diakses 4 Desember 2017.

Kompas. (2017).†Sepanjang 2017 BNPB mencatat 2175 Kejadian Bencana di Indoneisa. Online, http://nasional.kompas.com/read/2017/12/05/17200331/sepanjang-2017-bnpb-mencatat-2175-kejadian-bencana-di-indonesia. Diakses 4 Desember 2017.

Kompas. (2012). “ 70 Persen Kerusakan Lingkungan Akibat Operasi Tambangâ€. Online, http://regional.kompas.com/read/2012/09/28/17313375/70.Persen.Kerusakan.Lingkungan.akibat.Operasi.Tambang. Diakses 6 Desember 2017.

Lailia, N. A. (2014). Gerakan Masayarakat dalam Pelestarian Lingkungan Hidup: studi tentang upaya menciptakan kampung hijau di kelurahan gundih Surabaya. Jurnal Politik Muda, 3(3), 283-302.

Landriany, E. Implementasi Kebijakan Aidiwiyata Dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Lingkungan HIdup di SMA Kota Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 2, (1), 82-88.

Maryani, I. (2014). Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Adiwiyata Ditinjau Dari Aspek Kegiatan Partisipatif Di SDN Ungaran 1 Yogyakarta. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, 1(3), 225-229.

Nugroho, S. P. (2016). Manajemen Bencana Indonesia. Jakarta: Humas BNPB.

Putra, P. F. (2016). Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Dalam Organisasi Greenpeace Regional Yogyakarta. Jurnal Kebijakan Pendidikan, Vol. 5(2), 135-148.

Republika. (2017).â€KLHK: 75 Persen Air Sungai Indonesia Tercemar Berat. Online, http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/09/28/owzx0t284-klhk-75-persen-air-sungai-indonesia-tercemar-berat. Diakses 5 Desember 2017.

Subhani, A. (2017). Rancangan Dasar Program Geography Partner Schools (GPS). Pancor : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi. Tidak diterbitkan.

Subhani, A., Utaya, S., & Astina, I. K. (2017). Engage Spatial Thinking in Geography Teaching Material. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7(5), 33-42.

Wawo, V., Arjana, I., G., B, Kallau, J., J. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Warga Sekolah dalam Program Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi Bencana di SMA Negeri 5 Kupang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 21(2); 173-182.

Downloads

Published

2018-06-17

Issue

Section

Articles