Aplikasi Senyawa Antosianin dari Daun Jati (Tectona Grandis) Sebagai Pigmen Warna Alami pada Kain Katun

Authors

  • Susi Rahayu University Of Mataram
  • sasabila sasabila University Of Mataram
  • Rahadi Wirawan University of Mataram
  • Dian W Kurniawidi University of Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29408/kpj.v7i1.7877

Keywords:

Analisis Ukuran Partikel, Filler Maltodiekstrin, Indeks Polidispersi

Abstract

Kain tenun dari desa Sade merupakan salah satu produk tenun yang masih memegang teguh warisan leluhur dalam proses pembuatannya. Mulai dari proses pemintalan benang, sizing benang, hingga proses pewarnaan benang masih memanfaatkan metode tradisional dan bahan alami. Penggunaan serbuk pewarna alami sebagai pewarna kain katun dapat meningkatkan kualitas benang. Salah satu caranya melalui modifikasi ukuran partikel serbuk pigmen warna. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan filler maltodiekstrin terhadap karakteristik serbuk senyawa antosianin. Adapun tujuan lain yaitu untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan filler maltodiekstrin terhadap karakteristik warna kain. Pembuatan senyawa antosianin menggunakan metode maserasi dan evaporasi. Dimana karakteristik serbuk yang diperoleh diukur kadar air nya dengan pengujian proximate. Sedangkan pengukuran indeks polidispersitas dan ukuran partikel menggunakan particle size analizer  (PSA). Untuk karakteristik warna menggunakan software berbasis android  yaitu analisis nama warna dengan colorpedia, nilai ∆E dan RGB dengan color tool dan  color grab. Hasil identifikasi karakteristik serbuk menunjukkan bahwa penambahan filler mempengaruhi kadar air, ukuran, dan indeks polidispersitas serbuk senyawa antosianin. Serbuk dengan penambahan filler 15% menghasilkan kadar air terendah 10,39 %, ukuran terkecil 521,9 nm, dan indeks polidispersi terkecil 0,429. Selain itu, karakteristik warna yang dihasilkan dari penambahan filler memiliki warna dasar yang tidak jauh berbeda yaitu merah kecokelatan. Namun, hal yang berbeda adalah tingkat kelunturannya. Dari nilai ∆E, penambahan filler 15% menghasilkan kelunturan yang paling rendah. Sehingga, serbuk senyawa antosianin hasil ekstraksi dapat diaplikasikan sebagai pewarna pada kain katun. penambahan filler maltodiekstrin 15% direkomendasikan sebagai alternatif pembuatan serbuk pewarna yang diaplikasin pada kain katun.

References

Alfian, Y., Emanauli, D. F. (2015). Pengaruh Konsentrasi Maltodekstrin terhadap Karakteristik Pewarna Bubuk dari Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) (The effect of the concentration of maltodextrine on the characteristic of dye extracted from dragon fruit) Hylocereus cost. 357–362.

Badarudin, T. (2006). Penggunaan Maltodekstrin pada Yoghurt Bubuk Ditinjau dari Uji Kadar Air Keasaman, pH, Rendemen, Reabsorpso Uap Air, Kemampuan Keterbasahan, dan Sifat Kedispersian.

Hardjanti, S. (2008). Potensi Daun Katuk sebagai Sumber Zat Pewarna Alami dan Stabilitasnya selama Pengeringan Bubuk dengan Menggunakan Binder Maltodekstrin. 2008, 1–18.

Hindom, G.V., Lorensia, M.E.P., dan Fransiskus, S. P. (2004). Kualitas Flakes Talas Belitung dan Kecambah Kedelai (Glycine max L.) dengan Variasi Maltodekstrin. 1–14.

Kembaren, B.R., Sesotya, P., Nurwenda, N.M., Kiki, Y., Radyum, I., Nurul, T.R., Etik, M. (2014). Ekstraksi Dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen Dari Daun Tanaman Jati (Tectona Grandis Linn. F). Jurnal Kimia Dan Kemasan, 36(1), 191–196. https://doi.org/10.24817/jkk.v36i1.1904

Kembaren, R., Putriliniar, S., Maulana, N. N., Ikono, R., Rochman, N. T., & Mardliyati, E. (2014). Ekstraksi dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen dari Daun Tanaman Jati ( Tectona Grandis Linn . F ). Kimia Kemasan, 36(1), 191–196.

Kim, D.G., Young, I.J., Changyong, C., Sung, H.R., Seong, K.K., Mi Kyeong, J., dan Jae, W. N. (2006). Retinol-encapsulated Low Molecular Water-soluble Chitosan Nanoparticles. Journal of Pharmaceutics, 319, 130–138. https://doi.org/10.1016/j.ijpharm.2006.03.040

Mardialina, G., Siti, A., Susi, R., dan Dian, W. K. (2018). Innovation to Increase The Tensile Strength of Sade Woven Yarn Using Sizing Method. 124–128.

Mardiyanti. (2016). Kain Tenun Tradisional Dusun Sade, Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Rahayu, S., Kurniawidi, D. W., Hudha, L. S., & Alaa, S. (2021). New Techniques For Improving The Quality of Cotton Yarn Using Natural Dyes From Teak Leaves (Tectona Grandis), Ketapang leaves (Terminalia catappa), and tender skin (Lannea coromandelica). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 637(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/637/1/012084

Surianti, S., Husain, H., & Sulfikar, S. (2019). Uji Stabilitas Pigmen Merah Antosianin dari Daun Jati Muda (Tectona grandis Linn f) terhadap pH sebagai Pewarna Alami. Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia Dan Pendidikan Kimia, 20(1), 94. https://doi.org/10.35580/chemica.v20i1.13623

Tazar, N., Violalita, F., Harmi, M., & Fahmy, K. (2017). Pengaruh Perbedaan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi Terhadap Karakteristik Pewarna Buah Senduduk. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 21(2), 89–94.

Widian, O.A., Tri, W., dan Agus, H. (2022). Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Zat Fiksasi Pada Ekstrak Daun Mangga dalam Pewarnaan Kain Batik. Jurnal Tengkawang, 12(1), 76–85.

Yuliawaty, S. T., & Susanto, W. H. (2015). Effect of Drying Time and Concentration of Maltodextrin on The Physical Chemical and Organoleptic Characteristic of Instant Drink Noni Leaf (Morinda citrifolia. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(1), 41–51.

Downloads

Published

2023-04-16

Issue

Section

Articles