ANALISIS TINGKAT BAHAYA BANJIR BANDANG KECAMATA SAMBELIA
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dalam jangka panjang bertujuan untuk memberikan yang jelas mengenai kondisi DAS di kecamatan Sambelia dan memberikan gambaran mengenai potensi bahaya banjir bandang. Untuk mencapai tujuan dan target tersebut, maka dalam penelitian ini akan digunakan dengan penelitian deskriptif kualitatif dengan bantuan sistem informasi geografis (SIG). Dalam penelitian ini tingkat bahayanya diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu Kelas Tingkat bahaya Rendah, Sedang dan Tingkat bahaya Tinggi. Kelas tingkat bahaya tinggi semuanya berada pada bagian hilir sedang klasifikasi bagian rendah berada di bagian hulu dan untuk klasifikasi bagian sedang transisi diantara keduanya dan banyak juga menyebar dibagian hilir. Adapun penyebab dari potensi terjadinya banjir bandanag adalah tingginya curah hujan hingga menyebabkan tanggul jebol. Penggunaan lahan tidak berpengaruh secara signifikan jika terlihat dari penggunaan lahan, semua penggunaan lahan dalam gambaran spasial ini masih kelihatan stabil sesuai dengan fungsinya terutama hutan masih tetap menjadi hutan dan tidak ada perubahan penggunaan lahan pada bagian hulunya. Akan tetapi jenis hutan dan di bagian ini adalah jenis hutan sabana, dan dari analisis ini juga dapat diidentifikasi bahwa jaringan sungai yang terlalu pendek dan curam hinga, aliran cepat nyampai kebawah, sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi air akan cepat sampai kebawah dengan masih keras, sehingga banyak menggerus material atau pohon-pohon dari hulu hingga terjadilah banjir bandang.
References
Abdurrahman. 2009. Effect of broad patterns of land use and physical environmental conditions of the water flow and sedimentation in some catchment area (catchment area) in the sub-watershed Cimanuk Upper West Java. J. agroland. 16 (3): 224-230.
Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.
B. Tjahjono and K. Munibah, “Penggunaan Lahan di DAS Cimanuk Hulu: Perubahan dan Keterkaitannya dengan Faset Lahan,” 2017.
BMKG.2020:/Analisis%20Kejadian%20Banjir%20Bandang%20di%20Desa%20Obel- Obel%20Lombok%20Timur%20_%20BMKG.Akses pada hari Kamis 28/01/2020
Rahman A. 2016. Analysis of flow in Cimanuk Watershed (A Case Study-Bojong loa Cimanuk Garut). Construction Journal. 14 (1): 91-100.
Ikqra. 2012. Studi Geomorfologi Pulau Ternate dan Penilaian Resiko Longsor [Tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
Rahman A. 2016. Analisis aliran pada Daerah Aliran Sungai Cimanuk (Studi Kasus Cimanuk-Bojong loa Garut). Jurnal Konstruksi. 14(1): 91-100.
Susetyaningsih A. 2012. Pengaturan penggunaan lahan di daerah hulu DAS Cimanuk sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya air. J. Konstruksi.1-8.
Soemarno. 1991. Studi Perencanaan Pengelolaan Lahan di Sub-DAS Konto, Malang. Disertasi Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Mubekti, Dan Alhasanah F.2008. Mitigasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan Teknik Pemodelan Sistem Informasi Geografis; J. Tek.Ling.9(2):121-129
Nurjanah, sugiharto, kuswanda, BP S, Adiekoesoemo.2011.Manajemen Bencana.
Alfabeta. Bandung.