Dampak Peningkatan Kualitas Fisik Terhadap Perkembangan Aktivitas Sosial-Ekonomi di Pedestrian Sudirman Palembang
DOI:
https://doi.org/10.29408/geodika.v4i1.1981Keywords:
physical quality, social activity, economic activityAbstract
Since physical improvement carried out, at night social activity in pedestrian sudirman Palembang has increased. But economic activity during the day decreased. This study aims to show the impact of increasing physical quality on the development of socio-economic activities. The approach used in this research is descriptive qualitative deductive. In the process of analysis there are research variables that originate from the theory of developing social activities and economic activities (income, parking, labor and non-formal traders), which are analyzed qualitatively descriptive. The results showed that social activity develops on beheaded roads with better physical qualities such as lighting at night. While economic activity during the day experienced a decline, especially in the section of the road with the type of trade not supporting social activities such as spare parts and machinery. Factors that influence the use of space after increasing physical quality are accessibility, comfort and identity, attractiveness, land functions and activities, social functions and security.
References
Albana, D. N. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kaki lima Malioboro pasca revitalisasi parkir. Skripsi, tidak dipublikasikan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ardhiansyah, N. N. (2012). Peningkatan kualitas ruang jalan pada fungsi komersial di Kawasan Candi Borobudur. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, 10(2),133-148.
Biantoro, R., & Ma’rif, S. (2014). Pengaruh pariwisata terhadap karakteristik sosial ekonomi masyarakat pada kawasan objek wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang. Jurnal Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(4), 1038-1047.
David, D., Tjahjadi, E., & Simatupang, W. (2018). Studi perubahan kegiatan perdagangan pada koridor komersial (Studi kasus: jalan raya Bekasi Barat). Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis, 1(2), 114-124.
Hantono, D. (2017). Pola aktivitas ruang terbuka publik pada Kawasan Taman Fatahilah Jakarta. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, 11(6), 265-277.
Hermanto, R. A. (2017). Pengaruh jalan lingkar barat Kota Madiun terhadap perubahan fisik dan perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Tesis, tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kumparan.com. (2017). Hasil studi Universitas Stamford: orang indonesia malas jalan kaki. Diakses pada 08 Maret 2020, dari https://kumparan.com/kumparannews/hasil-studi-universitas-stanford-orang-indonesia-malas-jalan-kaki/full.
Natalivan, P. (2007). Pedestrianisasi di Indonesia ; tinjauan konsep, aspek legal dan praktek. Essay In Sustainable Transportation (237–258). Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota, ITB.
Prabowo, R. W. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi intesitas pergerakan pejalan kaki di jalur pedestrian Kota Yogyakarta. Tesis, tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Pratitis, A. (2015). Kajian perkembangan aktivitas sosial dan rekreasi di jalur pedestrian (Studi kasus: jalur pedestrian jalan Pahlawan). Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 11(2), 129-141.
Putri, E. R. U. (2013). Dampak penataan kawasan simpang lima Kota Semarang terhadap pendapatan pedagang makanan. Skripsi, tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Rapoport, A. (1977). Human aspects of urban form (Towards a man-environment approach to urban form and design). Pergamon Press.
Sakinah, R., Kusuma, H. E., Tampubolon, A. C., & Prakarso, B. (2018). Kriteria jalur pedestrian di Indonesia. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 7(2), 81–85.
Setyowati, M. D. (2017). Pemanfaatan pedestrian ways di koridor komersial di koridor jalan Pemuda Kota Magelang. Jurnal RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 15(1), 13-22.
Sujarto, Dj. (2002). Peremajaan kota. Departemen Teknik Planologi, Institut Teknologi Bandung.
Syarlianti, D. (2012). Prinsip perancangan berdasarkan persepsi dan preferensi stakeholder dalam peremajaan kawasan Cinde Palembang. Journal of Architecture and Wetland Environment Studies, 1(1), 1-30.