Perkembangan Tata Guna Lahan Ditinjau Dari Historis Kelelawar Sebagai Nilai Simbol di Kecamatan Lalabata

Authors

  • Agusanjaya Agusanjaya Jurusan Teknik Perencaaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
  • Nursyam AS Jurusan Teknik Perencaaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
  • Fadhil Surur Jurusan Teknik Perencaaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v4i1.2021

Keywords:

land use, city, bat

Abstract

The existence of bats in the urban area of Soppeng Regency not only had a mystery, but also was a unique characteristic in that area. The bats still exist even the city was developed rapidly. This study was aimed to study the effect of bat habitat on land use development and to understand the direction of land use development in maintaing the sustainability of the bat's historical value. Desctiptive analysis and linear regression methods were used in this research. The results showed that the development of the city had linear pattern which follows the direction of the road so that the city was not centralized in Watansoppeng. The linear regression result showed that the population affect the development of land use in the District of Lalabata, Soppeng Regency. The population was more dominant to build outside the city in order to converse the habitat of bats.

References

Aminah, S. (2015). Konflik dan kontestasi penataan ruang Kota Surabaya. MASYARAKAT: Jurnal Sosiolog, 59-79.

Amiuza, C. B., & Ernawati, J. (2014). Karakter kota dalam persepsi masyarakat (Studi kasus kota pantai Probolinggo). Journal of Environmental Engineering and Sustainable Technology, 1(1), 33-39.

Eko, T., & Rahayu, S. (2012). Perubahan penggunaan lahan dan kesesuaiannya terhadap RDTR di wilayah Peri-Urban (Studi kasus: Kecamatan Mlati). Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 8(4), 330-340.

Hasni. (2016). Hukum penataan ruang dan penatagunaan tanah edisi ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2015). Penyediaan hutan kota dan taman kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik menurut preferensi masyarakat di kawasan pusat Kota Tangerang. Jurnal Ruang, 1(3), 101-110.

Litiloly, M. K. (2019). Studi morfologi kawasan Kota Gede Yogayarta: Perkembangan pola kawasan Kotagede dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jurnal Arsitektur Komposisi, 12(3), 211-224.

Nasution, Zulkifli. (2005). Evaluasi lahan daerah tangkapan hujan Danau Toba sebagai dasar perencanaan tata guna lahan untuk pembangunan berkelanjutan. Pidato pengukuhan jabatan guru besar tetap dalam bidang ilmu survey tanah dan evaluasi lahan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.

Nugroho, A. C. (2009). Kampung kota sebagai sebuah titik tolak dalam membentuk urbanitas dan ruang kota berkelanjutan. Jurnal Rekayasa, 13(3), 209-218.

Oktora, Roni. (2011). Presepsi masyarakat terhadap pembangunan jalan lingkar utara Kota Solok Sumatera Barat. Tesis, tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.

Peraturan Daerah (Perda) No. 66 Tahun 2006 Tentang Pelestarian Kelewar di Kabupaten Soppeng.

Piter, F., Tri, R. S., & Irwan, L. (2015). Karakteristik populasi dan habitat Kelelawar Hipposideros cervinus (Sub ordo Microchiroptera) di Gua Bratus Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak. Protobiont, 77-83.

Surur, F., Sitorus, S. R., & Agusta, I. (2014). Pertimbangan Aspek sosial budaya dan kearifan lokal dalam pengembangan kawasan Danau Tempe Provinsi Sulawesi Selatan. Tataloka, 16(3), 168-180.

Sujarto, Djoko. (1999). Kota berkelanjutan. Bandung : Alumni.

Sutomo, Sugiono. 2009. Urbanisasi dan morfologi, proses perkembangan peradaban dan wadah ruang fisiknya : menuju ruang kehidupan yang manusiawi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tallo, A. J., Pratiwi, Y., & Astutik, I. (2014). Identifikasi pola morfologi kota (Studi kasus: sebagian Kecamatan Klojen, di Kota Malang). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 25(3), 213-227.

Taradipha, M. R., Rushayati, S. B., & Haneda, N. F. (2018). Karakteristik lingkungan terhadap komunitas serangga (Environmental characteristic of insect community). Journal of Natural Resources and Environmental Management, 9(2), 394-404.

Wahrudin, U., Atikah, S., Al Habibah, A., Paramita, Q. P., Tampubolon, H., Sugandi, D., & Ridwana, R. (2019). Pemanfaatan Citra Landsat 8 untuk identifikasi sebaran kerapatan vegetasi di Pangandaran. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 3(2), 90-101.

Wulandari, E., & Aulia, F. (2018). Pengaruh morfologi kota terhadap ekologi perkampungan tradisional di Kota Banda Aceh, Indonesia. Jurnal Arsitektur Zonasi, 1(1), 45-54.

Yusuf, B. (2017). Lingkungan hidup dan manusia (Kajian falsafah kalam). Jurnal Aqidah-Ta, 3(2), 99-122.

Downloads

Additional Files

Published

2020-06-29

Issue

Section

Articles