Interaksi Wilayah Pusat Pertumbuhan melalui Pendekatan Skalogram dan Gravitasi di Wilayah Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta

Authors

  • Yusliana Yusliana Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Mutiasari Kurnia Devi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v4i2.2721

Keywords:

Gravitasi, Ketimpangan, Pusat Pertumbuhan, Skalogram, Wilayah

Abstract

Pertumbuhan wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta lebih banyak berpusat pada Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY). Konsentrasi pertumbuhan wilayah ini menimbulkan ketimpangan dan permasalahan lain terkait daya dukung lingkungan di KPY. Pusat-pusat pertumbuhan di luar pusat pertumbuhan eksisting diperlukan, khususnya untuk mengatasi ketimpangan antar wilayah di DIY. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kecamatan-kecamatan yang berpotensi untuk menjadi pusat pertumbuhan di wilayah pesisir selatan DIY. Penentuan pusat pertumbuhan potensial dilakukan dengan melakukan kombinasi analisis skalogram, model gravitasi, dan jumlah serta sebaran penduduk. Hasil dari kombinasi analisis tersebut menunjukkan Kecamatan Wates sebagai kecamatan yang berpotensi untuk berkembang sebagai pusat pertumbuhan primer. Sementara Kecamatan Kretek di Kabupaten Bantul berpotensi untuk berkembang sebagai pusat pertumbuhan sekunder. Kecamatan Saptosari di Kabupaten Gunungkidul menjadi kecamatan yang berpotensi untuk ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan tersier.

References

Adisasmita, R. (2013). Ekonomi Tata Ruang Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Apostolache, M. A. (2014). Regional development in Romania–from regulations to practice. Procedia Economics and Finance, 8(35), 00059-8.

Bere, R. C., Precup, I. B., & Silvestru, C. I. (2015). On growth poles from EU Countries in the framework of Europe 2020. Procedia economics and finance, 23, 920-925.

de Andrés, M., Barragán, J. M., & Scherer, M. (2018). Urban centres and coastal zone definition: Which area should we manage?. Land use policy, 71, 121-128.

Dhali, M. K., Chakraborty, M., & Sahana, M. (2019). Assessing spatio-temporal growth of urban sub- centre using Shannon’s entropy model and principle component analysis: A case from North 24 Parganas, lower Ganga River Basin, India. Egyptian Journal of Remote Sensing and Space Science, 22(1), 25-35.

Ditarani, F., & Wibisono, B. H. (2020). Dampak Peningkatan Kualitas Fisik Terhadap Perkembangan Aktivitas Sosial-Ekonomi di Pedestrian Sudirman Palembang. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 4(1), 55-64.

Hariyanto, A. (2017). Studi Pengembangan Ekonomi Lokal Terkait Interaksi Desa-Kota. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 14(1), 1-14.

He, J., Li, C., Yu, Y., Liu, Y., & Huang, J. (2017). Measuring urban spatial interaction in Wuhan Urban Agglomeration, Central China: A spatially explicit approach. Sustainable cities and society, 32, 569-583.

Irsyad, M., & Syahnur, S. (2018). Interaksi Spasial Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, 3(4), 475-483.

Iyer, K. C., & Thomas, N. (2020). A Critical Review on Regional Connectivity Scheme of India. Transportation Research Procedia, 48, 47-59.

Jiang, X. Z., Liu, T. Y., & Su, C. W. (2014). China׳ s marine economy and regional development. Marine Policy, 50, 227-237.

Kartikakirana, R. A. (2019). Interaksi Spasial di Kota Terpadu Mandiri Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 8(1), 36-47.

Kauffmann, A. (2016). Is the ‘Central German Metropolitan Region’ spatially integrated? An empirical assessment of commuting relations. Urban Studies, 53(9), 1853–1868.

Liu, Y., Zhang, X., Pan, X., Ma, X., & Tang, M. (2020). The spatial integration and coordinated industrial development of urban agglomerations in the Yangtze River Economic Belt, China. Cities, 104, 102801.

Mansury, Y., & Shin, J. K. (2015). Size, connectivity, and tipping in spatial networks: Theory and empirics. Computers, environment and urban systems, 54, 428-437.

Muazir, S. (2019). Interaksi Wilayah di Kawasan Strategis Nasional (Perbatasan) dalam Kerangka Jaringan Perkotaan. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 7(1), 1-13.

Muta’ali, L. (2015). Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Pratomo, A. (2014). Analisis Potensi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Cilacap. Economics Development Analysis Journal, 3(1),13-27.

Priyadi, U., & Atmadji, E. (2017). Identifikasi Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Hinterland di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 2(02), 193-219.

Putra, K. E. (2016). Perencanaan Kawasan Pesisir Sebagai Kawasan Cepat Tumbuh di Kota Medan. Jurnal ArchiGreen, 3(5), 54-60.

Putra, M., Giyarsih, S. R., & Kurniawan, A. (2017). Sektor Unggulan dan Interaksi Antarwilayah pada Kawasan Strategis Nasional Perkotaan Mebidangro. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 5(3), 181-187.

Rempis, N., Alexandrakis, G., Tsilimigkas, G., & Kampanis, N. (2018). Coastal use synergies and conflicts evaluation in the framework of spatial, development and sectoral policies. Ocean & Coastal Management, 166, 40-51.

Rossi, U. (2020). Growth Poles and Growth Centers. International Encyclopedia of Human Geography (Second Edition, Vol. 6). Elsevier.

Shi, X., Yao, L., & Jiang, H. (2019). Regional power connectivity in Southeast Asia: the role of regional cooperation. Global Energy Interconnection, 2(5), 444-456.

Suharyanto, S., Zulham, A., Sidqi, M., Sudianto, A., Widianto, A., & Suraji, S. (2020). Pulau-pulau Kecil Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Perbatasan Indonesia: Review Aspek Teknis, Sosial dan Ekonomi. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 6(1), 73-84.

Vertakova, Y., Polozhentseva, Y., & Klevtsova, M. (2015). The Formation of the Propulsive Industries of Economic Development Acting as the Growth Poles of Regions. Procedia Economics and Finance, 24, 750-759.

Waluyo, A. (2014). Permodelan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Secara Terpadu yang Berbasis Masyarakat (Studi Kasus di Pulau Raas Kabupaten Sumenep Madura). Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 7(2), 75–85.

Wong, C. (2015). Regional Planning : China. International Encyclopedia of Social & Behavioral Sciences (Second Edi, Vol. 20). Elsevier.

Yusliana, Y. (2018). Identifikasi Potensi Ekonomi Wilayah di Kabupaten Bantul. Reka Ruang, 1(1), 28-38.

Downloads

Additional Files

Published

2020-12-29