Mitigasi Bencana Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Pasca Bencana Tsunami Aceh

Authors

  • Evi Mauliza Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Al Washliyah (UNADA) Banda Aceh, Banda Aceh, Indonesia
  • Halimatun Sakdiah Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Al Washliyah (UNADA) Banda Aceh, Banda Aceh, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v9i3.31932

Keywords:

Mitigasi, Gempa dan Tsunami, Anak Berkebutuhan Khusus, Sekolah Luar Biasa

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah luar biasa (SLB) pasca tsunami Aceh. Sejalan dengan hal tersebut, terdapat dua pertanyaan yang dijawab dalam artikel ini: 1) evaluasi mitigasi bencana aktif di 13 sekolah luar biasa (SLB) di Kota Banda Aceh dan, 2) mitigasi bencana pasif yang di laksanakan Badan Penanggulang Bencana Aceh (BPBA). Tulisan ini didasarkan pada penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan dan instrumen penelitian mengunakan angket dan wawancara dengan indikator mitigasi bencana aktif dan pasif berdasarkan pedoman penyusunan rencana penanggulangan bencana dari peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala SLB yang berjumlah berjumlah 13 Orang dan Pejabat BPBA bidang pencegahan dan kesiapsiagaan 1 Orang. Teknik analisis data angket menggunakan presentase sederhana dan data wawancara mengunakan teknik data kualitatif dari Milles & Huberman. Hasil penelitian mitigasi bencana aktif menunjukkan 11 sekolah di 5 yayasan yang menaungi SLB di Kota Banda Aceh masuk dalam kategori cukup (40%-55%) dalam mitigasi bencana pasif, 2 sekolah di antaranya masuk dalam kategori Baik (56%-75%). Untuk evaluasi bencana pasif menunjukan dalam menanganan mitigasi bencana pasif bagi anak berkebutuhan khusus masih terfokus pada kalangan masyarakat umum.

References

Agenda. (2011) Disabilitas di Negara-negara Asia Tenggara. http://www2.agendaasia.org/index.php/id/informasi/disabilitas-di-negara-negara-asean/103-disabilitas-di- negara-negara-asia-tenggara. (Diakses, 29 Agustus 2018).

Alias, M., & Yunus, M. (2020). Analisis Kebijakan Mitigasi Bencana Daerah Zona Sesar Saddang. Jurnal Spasial, 7(3):118–26. https://doi.org/10.22202/js.v7i3.439

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta.

BNPB. (2008). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2008.

BNPB. (2018) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia. 2007. https://www.bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf. (diakses: 15 Agustus 2018).

BPS. (2018). Data Jumlah Difabel di Indonesia. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id. (diakses, 15 Agustus 2018).

Data pokok pendidikan. http://sekolah.data.kemdikbud.go.id. (diakses: 22 Agustus 2018).

Haryani. (2016). Model Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir Dengan Pemberdayaan Masyarakat. Tataloka, 14(3), 201-212.

Hayudityas, B. (2020). Pentingnya Penerapan Pendidikan Mitigasi Bencana di Sekolah untuk Mengetahui Kesiapsiagaan Peserta Didik. Jurnal Edukasia Nonformal, 1(2).

Hidayat, L. (2020). Pengembangan Buku Kesiapsiagaan Bencana untuk Sekolah Inklusi (HASIL Analisis Sekolah Ramah Anak di Sleman Yogyakarta). Elementary School, 7(1), 58–68. https://doi.org/https://doi.org/10.31316/esjurnal.v7i1.480

Isti R. (2018) Anak Berkebutuhan Khusus Beresiko Menjadi Korban Bencana Alam Lebih Tinggi. http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/04/29/anak-berkebutuhan-khusus-resiko-menjadi- korban-bencana-alam-lebih-tinggi. (diakses: 15 Agustus 2018).

Komalasari, M., & Pamungkas, B. (2019). Model Mitigasi Bencana Berbasis Multisensoris untuk Anak Berkebutuhan Khusus di SD Inklusi Kota Yogyakarta. Jurnal Panjar: Pengabdian Bidang Pembelajaran, 1(1), 1-8. https://doi.org/10.15294/panjar.v1i1.28460

Kumalasari, K., (2023). Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Becana Banjir melalui Penyuluhan Mitigasi Bencana di Kelurahan Sawojajar Kota Malang. JPKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat STIA MALANG, 1(2), 45–51.

Lutfi, L., Rahmadani., Zikri I., Suharman, H., Fitra, MI., Kurnia R. (2020). Mitigasi bencana Gempa Bagi Anak Berkebutuhan Khusus dengan Metode Fun Therapy. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mauliza, E., & Sakdiah, H. (2021). Tingkat Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah dalam Membantu Anak Berkebutuhan Khusus Menghadapi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Sekolah Luar Biasa, Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, 6(3), 175-186.

Probosiwi, R. (2013). Keterlibatan Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana. Jurnal Penanggulangan Bencana, 4(2), 5-12.

Rofiah, N. H., Kawai, N., & Hayati, N. (2021). Key elements of disaster mitigation education in inclusive school setting in the Indonesian context. JAMBA, 13(1), 1159. https://doi.org/10.4102/jamba.v13i1.1159

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alvabeta.

Suharwoto, G. (2015). Modul Pilar-Pilar Manajemen Bencana di Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta UNICEF.

Taklal, S.A., Ikka, E.G., Ajeng, J., & Deliviana, E. (2023). Pendidikan kebencanaan bagi siswa berkebutuhan khusus. ORIEN: Jurnal Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 3(1), 1-6.

Tim Penyusun. (2011). Modul Penyelenggaraan Pelatihan Pengelola P2TP2A Dalam Penanggulangan Bencana Yang Responsif Gender. Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

Utina, S.S. (2014). Pendidikan anak berkebutuhan khusus. TADBIR: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 72-78.

Downloads

Published

2025-09-30