Evaluasi Daya Layan Fasilitas Pendidikan di Kota Blitar
DOI:
https://doi.org/10.29408/geodika.v5i1.3197Keywords:
daya layan, fasilitas pendidikan.Abstract
Salah satu masalah pendidikan adalah kesenjangan fasilitas Pendidikan dengan jumlah penduduk yang harus dilayani. Permasalahan ini muncul karena aspek keterjangkauan fasilitas. Evaluasi daya layan fasilitas pendidikan Kota Blitar penting dilakukan karena data yang ada masih belum menggambarkan secara detail terkait jumlah ketersediaan fasilitas pendidikan di tiap Kecamatan dan belum menggambarkan daya layan fasilitas pendidikan yang ada. Tujuan artikel ini adalah mengevaluasi daya layan fasilitas pendidikan pada SD, SMP, dan SMA di Kota Blitar, serta Proyeksi kebutuhan pada tahun 2030. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode sensus cross sectional. Data yang digunakan sebagai dasar analisis berasal dari data sekunder tentang jumlah dan lokasi fasilitas pendidikan. Data dianalisis menggunakan analisis daya layan dan proyeksi kebutuhan fasilitas berdasarkan laju pertumbuhan penduduk. Hasil temuan menunjukkan bahwa daya layan fasilitas pendidikan yang efektif hanya SMP sederajat dan SMA sederajat di Kota Blitar hanya di Kecamatan Kepanjenkidul. Dari proyeksi kebutuhan, fasilitas SD sederajat hingga SMA sederajat pada tahun 2030 di Kota Blitar masih diperlukan penambahan fasilitas, kecuali fasilitas pendidikan SMA sederajat di Kecamatan Kepanjenkidul yang tidak membutuhkan tambahan fasilitas.References
Adniyah, H., & Putra, A. M. (2017). Strategi Buruh Tani Dalam Memenuhi Kebutuhan Pendidikan Anak Di Desa Karang Baru Batu Rente Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 1(2), 1-6.
Baroroh, S., & Kurniawan, A. (2018). Daya Layan Fasilitas Pendidikan SLTA Pasca Pemekaran Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Jurnal Bumi Indonesia, 7(2).
BPS. (2015). Laporan Eksekutif Statistik Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2015. surabaya: Badan Pusat Satistik Provinsi Jawa Timur.
BPS. (2019). Potret Pendidikan Indonesia Statistik Pendidikan 2019. Jakarta: Badan Pusat Statistik Jakarta.
Christaller, W. (1933). Central Place in Southern Germany. Germany.
Gewab, H. C., Malik, A., & Karongkong, H. H. (2015). Analisis Kebutuhan Dan Sebaran Fasilitas Pendidikan Tingkat SMP Dan SMA Di Kabupaten Tambrauw. Spasial, 2(3), 43-52.
Henlita, S., & Handayeni, K. D. (2013). Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Teknik Pomits, 2(2).
Ibrahim, J. T. (2020). Metode Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Malang: UMM Press.
Junianto, & Lumbantoruan, W. (2013). Analisis Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Sosial Ekonomi Di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Geografi, 5(1).
Latief, H., Rohmat, D., & Ningrum, E. (2014). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Kelas VII Di SMPN 4 Padalarang). Jurnal GEA, 14(2).
Latuconsina, Z. M. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Malang Berbasis Pendekatan Perwilayahan dan Regresi Panel. Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, 1(2), 202-216.
Mahardika, A. (2014). Persepsi Masyarakat Terhadap Fasilitas Sosial Di Kota Tangerang Selatan. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Muta'ali, L. (2015). Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang Dan Lingkungan. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi.
Ningsih, S., Ernawati, & Nofrion. (2018). Analisis Ketersediaan Dan Penggunaan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Atas Dan Madrasah Aliyah Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jurnal Buana, 2(4).
Nurlaela, A. (2014). Peranan Lingkungan Sebagai Sumber Pembelajaran Geografi Dalam Menumbuhkan Sikap Dan Perilaku Keruangan Peserta Didik. Jurnal GEA, 14(1).
Prianto, D. A., & Putri, T. H. (2017). Pengaruh Ketersediaan Fasilitas Belajar, Dukungan Orang Tua Yang Dirasakan Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa SMA PGRI Ngimbang Lamongan. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Kewirausahaan, Bisnis, dan Manajemen (JPEKBM), 1(2), 13-38.
Ramadhana, A. N., & Prakoso, B. S. (2018). Analisis Ketersediaan dan Keterjangkauan Fasilitas Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar (SD) Dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Di Kota Metro. Jurnal Bumi Indonesia, 7(3).
Sadali, M. I., Intizhar, F., & Aisyah. (2017). Analisis Ketersediaan Fasilitas Sosial di Kabupaten Banjarnegara, sebagai Pendukung Kondisi Darurat Bencana dan Pengembangan Wilayah. Media Komunikasi Geografi, 18(2), 128-145.
SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryani. (2017). Manajemen Sarana Prasarana Dan Prestasi Belajar Peserta didik. Jurnal Kependidikan Islam, 7(2).
Suryani, Y. (2015). Teori Lokasi Dalam Penentuan Pembangunan Lokasi Pasar Tradisional (Telaah Studi Literatur). In Y. Suryani, Teori Lokasi Dalam Penentuan Pembangunan Lokasi Pasar Tradisional (Telaah Studi Literatur). Padang: Seminar Nasional Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi (SNEMA) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Tahir, M. A., & Nahdatunnisa. (2020). Analisis Ketersediaan dan Pemenuhan Kebutuhan Prasarana dan Sarana Permukiman di Kawasan Perkotaan. Jurnal Malige Arsitektur, 2(1), 20-29.
Tarigan, R. (2006). Perencanaan Pembangunan Wilayah . Jakarta: PT Bumi Aksara.
Uang, O. L., Rengkung, M. M., & Sembel, A. S. (2017). Evaluasi Ketersediaan Fasilitas Pendidikan SLTP di Kecamatan Mapanget. Spasial, 4(3).
Umasangadji, M. S. (2015). Analisis Kebutuhan Dan Penempatan Prasarana-Sarana Fasilitas Pendidikan Di Kecamatan Wori. Spasial, 2(3), 170-181.