Willingness To Pay Pengunjung Wisatawan Andeman Boonpring Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.29408/geodika.v5i2.3998Keywords:
Willingnes to Pay, Desa Wisata, Andeman BoonpringAbstract
Desa wisata Andeman Boonpring sebagai tujuan wisata sebelumnya merupakan daerah perlindungan sebagai embung yang digunakan sebagai cadangan air Kecamatan Turen. Keadaan alam ini harus dilindungi agar terus menjadi daya tarik wisatawan, sehingga lingkungan wisata tersebut selalu dalam keadaan bersih, salah satunya dengan menerapkan Willingness to Pay (WTP) kepada pengunjung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya nilai WTP yang mampu dibayarkan wisatawan guna menjaga lingkungan desa wisata serta untuk dianalisis beberapa faktor yang melatarbelakangi nilai WTP para wisatawan dalam pelestarian desa wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional yang menghubungkan empat variabel independent. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besaran nilai WTP yang mampu dibayarkan oleh wisatawan Andeman Boonpring berada pada nilai rata-rata sebesar Rp.2.593,7 (Rp.2.500). Sedangkan faktor yang mempengaruhi WTP menunjukkan bahwa variabel asal wisatawan (X1), pendapatan (X3), dan variabel biaya (X4) memiliki koefisien poritif. Artinya, variabel ini berpengaruh besar terhadap WTP. Sedangkan Koefisien variabel pendidikan (X2) berkoefisien negatif dengan hal ini variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap WTP.References
Annisa, T. M., & Harini, R. (2017). Analisis Kesediaan Membayar (WTP) Untuk Mendukung Ekowisata Berkelanjutan Di Kawasan Wisata Gua Pindul, Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Bumi Indonesia, 6(4).
Becker. (2015). Estimating the Economic Value of Viewing Griffon Vultures Gyps fulvus: a Travel Cost Model Study at Gamla Nature Reserve. Oryx, 39 (4), 429–434.
Darmawan, D. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Pelestarian Lingkungan Dengan Perilaku Wisatawan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan (Studi di Kawasan Objek Wisata Alam Gunung Galunggung Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya). Jurnal Geografi, 4(1)(1907 – 302), 37–50.
Dhaniswara, M. (2014). Analisis Willingnes to Pay menuju pelestarian ekosistem wisata bahari karimunjawa, Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Fuaziyyah, I. (2016). Analisis ATP (Ability to Pay) dan WTP (Willingness to Pay) Terhadap Keputusan Penentuan Kelas Iuran Jaminan Kesehatan pada Sopir Angkot di Kota Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Jamal, T. (2016). An Integrated Approach to “Sustainable Community-Based Tourism.” Department of Recreation, Park & Tourism Sciences, Texas A&M University, College Station, TX 77843, USA, (8) 475. https://doi.org/10.3390
Khotimah, N. (2008). Pengembangan Pariwisata Alam Berbasis Lingkungan. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 6(2).
Laili. (2016). Strategi Perum Perhutani KPH Malang dalam Mengembangkan Objek Wisata Coban Talun Kota Batu. Skripsi. Universitas Negeri Surabaya.
Lovekaristy, V. G. (2014). Analisis Willingness to Pay Pengunjung Domestik Warisan Hidup Candi Borobudur dalam Upaya Pemeliharaan. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Malang, B. P. S. K. (2019). Kabupaten Malang dalam Angka “Malang Regency in Figures” (Badan Pusat Statistik Desa Keboireng, ed.). Malang: Kepala Seksi IPDS.
Norsidi. (2021). Persepsi Masyarakat Mengenal Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 94-102.
Nurdin, M. (2011). Wisata Hutan Mangrove Wonorejo : Potensi Ecotourism dan Edutourism di Surabaya. Jurnal Kelautan, 4(1)(1907–9931), 11–18.
Nurhasanah, H. (2017). Analisis Willingnes to Pay Pengunjung terhadap Paket Wisata di Wisata Alam Coban Talun Kota Batu. Skripsi. Universitas Brawijaya.
Prasetyo, N. J. (2013). Bagaimana Kesediaan untuk Membayar Peningkatan Kualitas Lingkungan Desa Wisata? Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 14(2), 127-136.
Putri, I. (2018). Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Kawasan Hutan Mangrove Sebagai Objek Daya Tarik Wisata di Desa Cendi Manik Kabupaten Lombok Barat. Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Berbasis Pengurangan Resiko Bencana, (978-623-92608-2–8).
Rahmawati, C. (2014). Analisis Willingness to Pay Wisata Air Sungai Pleret Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Sadikin, P. N. (2017). Analisis Willingness-To-Pay Pada Ekowisata Taman Nasional Gunung Rinjani (Analysis of Willingness to Pay on Ecotourism in Mount Rinjani National Park). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, Vol. 14 No(0216–0897), 31-46.
Shamsudin, M. N. (2009). Willingness to Pay towards the Conservation of Ecotourism Resources at Gunung Gede Pangrango National Park, West Java, Indonesia. Journal Of Sustainable Development, 2(2), 173–186.
Soekmono. (1978). Candi Borobudur : Pusaka Budaya Umat Manusia. Jakarta: Gita Media Persada.
Suparmini, S., Setyawati, S., & Sumunar, D. R. S. (2013). Pelestarian lingkungan masyarakat Baduy berbasis kearifan lokal. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(1).
Susilo, Y. S., & Soeroso, A. (2014). Strategi pelestarian kebudayaan lokal dalam menghadapi globalisasi pariwisata: Kasus Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian BAPPEDA Kota Yogyakarta, 4, 3-11.
Lee, T. H., & Hsieh, H. P. (2016). Indicators of sustainable tourism: A case study from a Taiwan's wetland. Ecological Indicators, 67, 779-787.
Wati. (2013). The Analysis of Ability and Willingness to Pay of Inpatient in Kapal Bandung Hospital. Community Health, 1(1), 48–53.
Widyanti, N. (2018). Pelestarian Objek Wisata Candi Sari Sebagai Wisata Edukasi di Boyolali Jawa Tengah. Domestic Case Study.