Pemetaan Potensi Air Tanah Dangkal Berbasis Sistem Informasi Geografi di Kecamatan Limboto Provinsi Gorontalo
DOI:
https://doi.org/10.29408/geodika.v5i2.4020Keywords:
Pemetaan, Air Tanah Dangkal, SIGAbstract
Cekungan Air Tanah (CAT) Gorontalo memiliki peranan penting terhadap keberadaan dan ketersediaan air tanah dangkal di Kecamatan Limboto sehingga perlu dipetakan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi air tanah dangkal di Kecamatan Limboto Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan adalah metode survey yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sistimatik untuk pengukuran kedalaman muka air tanah dangkal atau air sumur. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deterministik berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di bagian Selatan lokasi penelitian atau di daerah sekitar Danau Limboto memiliki potensi air tanah yang tinggi, sedangkan di bagian utara lokasi penelitian potensi air tanahnya sedang sampai rendah. Berdasarkan parameter kondisi fisik air tanah atau sampe air sumur gali, desa Tenilo, Hepuhulawa dan Hutuo memiliki potensi kualitas air tanah dangkal yang terdiri atas kualitas baik dan kurang baik, dengan persebaran yang merata di seluruh wilayah desa. Potensi kualitas air tanah di desa Hunggaluwa dan Dutulunaa umumnya didominasi oleh kondisi fisik air dengan kualitas baik, sebaliknya di desa Kayumerh dan Kayubulan didominasi oleh kondisi fisik air tanah dangkal dengan kualitas kurang baik.
References
Adji, T. N., & Sejati, S. P. (2014). Identification of groundwater potential zones within an area with various geomorphological units by using several field parameters and a GIS approach in Kulon Progo Regency, Java, Indonesia. Arabian Journal of Geosciences, 7(1), 161-172.
Arslan, H. (2014). Estimation of spatial distrubition of groundwater level and risky areas of seawater intrusion on the coastal region in Çarşamba Plain, Turkey, using different interpolation methods. Environmental Monitoring and Assessment, 186(8), 5123–5134.
Daughney, C. J., Raiber, M., Moreau-Fournier, M., Morgenstern, U., & van der Raaij, R. (2012). Use of hierarchical cluster analysis to assess the representativeness of a baseline groundwater quality monitoring network: comparison of New Zealand’s national and regional groundwater monitoring programs. Hydrogeology Journal, 20(1), 185–200.
Demers, N. M. (2009). Fundamentals of Geographic Information Systems (Four Editi). John Wiley & Sons, Inc.
Ewusi, A., & Kuma, J. S. Y. (2014). Groundwater Assessment for Current and Future Water Demand in the Daka Catchment, Northern Region, Ghana. Natural Resources Research, 23(4), 355–365.
Gorontalo.bps.go.id. (2019). Gorontalo Dalam Angka 2019. https://gorontalo.bps.go.id/publication/download.
Gorsel, J. T. (Han) van. (2009). A Bibliography And Brief History Of Indonesia Geology Literature. Proceedings, Indonesian Petroleum Association, 087(57), 3.
Hendrayana, H., Riyanto, I. A., & Nuha, A. (2020). Tingkat Pemanfaatan Air tanah di Cekungan Air tanah (CAT) Yogyakarta-Sleman. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 4(2), 127–137.
Holman, I. P., Tascone, D., & Hess, T. M. (2009). A comparison of stochastic and deterministic downscaling methods for modelling potential groundwater recharge under climate change in East Anglia, UK: implications for groundwater resource management. Hydrogeology Journal, 17(7), 1629–1641.
James, John, Q. (2009). Geostatistical Approaches to Characterizing the Hydrogeology of Glacial Drift A Dissertation Submitted To The Faculty Of The Graduate School Of The University Of Minnesota By In Partial Fulfillment Of The Requirements For The Degree Of Doctor Of Philosoph. December.
Mahmod, W. E., Watanabe, K., & Zahr-Eldeen, A. a. (2013). Analysis of groundwater flow in arid areas with limited hydrogeological data using the Grey Model: a case study of the Nubian Sandstone, Kharga Oasis, Egypt. Hydrogeology Journal, 21(5), 1021–1034.
Marko, K., Al-Amri, N. S., & Elfeki, A. M. M. (2014). Geostatistical analysis using GIS for mapping groundwater quality: case study in the recharge area of Wadi Usfan, western Saudi Arabia. Arabian Journal of Geosciences, 7(12), 5239–5252.
Mogaji, K. A., Lim, H. S., & Abdullah, K. (2014). Modeling of groundwater recharge using a multiple linear regression (MLR) recharge model developed from geophysical parameters: a case of groundwater resources management. Environmental Earth Sciences, 73(3), 1217–1230.
Nurfaika, Purnama, S., & Hartono. (2020). The determination of groundwater flow system using several deterministicand classical methods in Limboto-Gorontalo Lowland, Gorontalo Province. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 485(1).
Pranantya, P. A., & Rengganis, H. (2010). Interpretasi Geohidrologi Untuk Penentuan Sistem Sistem Cekungan Air Tanah Limboto-Gorontalo. Jurnal Teknik Hidraulik, 6(2), 95–192.
Sternberg, T., & Paillou, P. (2015). Mapping potential shallow groundwater in the Gobi Desert using remote sensing: Lake Ulaan Nuur. Journal of Arid Environments, 118, 21–27.
Widiyanti, B. L. (2019). Studi Kandungan Bakteri E.Coli pada Air tanah (Confined Aquifer) di Permukiman Padat Penduduk Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 3(1), 1.
Xu, J., Chen, Y., Li, W., Zhang, L., Hong, Y., Bi, X., & Yang, Y. (2012). Statistical analysis of groundwater chemistry of the Tarim River lower reaches, Northwest China. Environmental Earth Sciences, 65(6), 1807–1820.