Perubahan Distribusi Spasial Permukiman dan Relasinya Terhadap Pertumbuhan Penduduk di Kota Bandar Lampung

Authors

  • Debora Ika Wulansari Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung, Indonesia
  • Mochamad Firman Ghazali Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung, Indonesia http://orcid.org/0000-0003-1716-4063
  • Armijon Armijon Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v7i1.6173

Keywords:

Distribusi Spasial, Permukiman, Pertumbuhan Penduduk

Abstract

Kota Bandar Lampung merupakan kota dengan pertambahan penduduk yang cukup tinggi. Pada tahun 2011 sampai 2020 penduduk bertambah sebanyak 164.660 jiwa atau meningkat 19.01%. Akibatnya, Kota Bandar Lampung membutuhkan lahan untuk permukiman. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan distribusi permukiman dan relasinya dengan pertumbuhan penduduk di Kota Bandar Lampung. Pengamatan dilakukan menggunakan data Landsat 8 OLI/TIRS tahun 2013, 2016, 2019, dan 2021 dengan metode Object-Based Image Analysis (OBIA) untuk mengetahui perubahan distibusi permukiman dan relasinya dengan pertambahan penduduk dianalisis dengan analisis regresi, yang kemudian di autokorelasi dengan software GeoDa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Bandar Lampung dari tahun 2013 sampai tahun 2021 mengalami perubahan permukiman dengan pertambahan luas sebesar 32,93 km2. Kategori Kecamatan yang mengalami perubahan permukiman sangat cepat terjadi di Kecamatan Kemiling, Rajabasa, Sukarame, Sukabumi dan Panjang, dengan peta autokorelasi High-Low di Kecamatan Tanjung Karang Pusat dan Low-Low di Tanjung Karang Timur. Relasi perubahan permukiman dan pertumbuhan penduduk paling kuat hubungannya terdapat di Kecamatan Teluk Betung Barat, Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Panjang, Kecamatan Bumi Waras, Kecamatan Tanjung karang Pusat, Kecamatan Enggal, Kecamatan Kedaton, dan Kecamatan Way Halim, dengan peta autokorelasi High-High terletak di Kecamatan Sukabumi dan Kecamatan Kedamaian.

References

BAPPENAS. (2008). Proyeksi Penduduk Indonesia 2020-2025 (Publikasi bersama oleh BPS, BAPPENAS, dan UNFPA Indonesia). 398.

BPS. (2022). Kota Bandar Lampung dalam Angka.

Dewantoro, B. E. B., Natani, P. A., & Islamiah, Z. (2021). Analisis Surface Urban Heat Island Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh Berbasis Cloud Computing pada Google Earth Engine di Kota Samarinda. In Seminar Nasional Geomatika (Vol. 75, pp. 2020-0).

Febrina, W. A., Yanuarsyah, I., & Hudjimartsu, S. (2019). Kombinasi OBIA (Object-Based Image Analysis) untuk Identifikasi Wilayah Permukiman. In Seminar Nasional Teknologi Informasi (Vol. 2, pp. 354-358).

Harahap, F. R. (2013). Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota di Indonesia. Jurnal Society, 1(1), 35-45.

Hidayat, O., Pontoh, N. K., & Prasetya, D. B. (2017). Perkembangan Urban Sprawl ditinjau dari Aspek Fisik Pada Wilayah Peri Urban Kota Bandar Lampung (Studi Kasus: Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung dan Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan). 1–9.

Hidayati, I. (2021). Urbanisasi dan Dampak Sosial di Kota Besar: Sebuah Tinjauan. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 7(2), 212-221.

Hidayati, N., Putra, A., Dewita, M., & Framujiastri, N. E. (2020). Dampak dinamika kependudukan terhadap lingkungan. Jurnal Kependudukan dan Pembangunan Lingkungan, 1(2), 80-89.

Jayani, D. H. (2020). Berapa Jumlah Penduduk Perkotaan di Indonesia ? Databoks, 2025. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/11/berapa-jumlah-penduduk-perkotaan-di-indonesia

Julimawati, J. (2014). Partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan permukiman di kecamatan baleendah. Jurnal Geografi Gea, 14(2), 29-43.

Mansur, M. (2014). Problematika Urbanisasi. Al-Munzir, 7(1), 70-82.

Mardiansjah, F. H., Handayani, W., & Setyono, J. S. (2018). Pertumbuhan Penduduk Perkotaan dan Perkembangan Pola Distribusinya pada Kawasan Metropolitan Surakarta. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(3), 215.

Mulyati, S., Yanuarsyah, I., & Hudjimartsu, S. (2019). Kombinasi Object Based Image Analysis (OBIA) Untuk Deteksi Perkebunan. In Seminar Nasional Teknologi Informasi (Vol. 2, pp. 349-353).

Omar, N. Q., & Raheem, A. M. (2016). Determining the suitability trends for settlement based on multi criteria in Kirkuk, Iraq. Open Geospatial Data, Software and Standards, 1(1), 1-9.

Pratama, N. S. I. (2015). Analisis perubahan penggunaan lahan RTH publik Kota Bandar Lampung tahun 2009-2015. Jurnal Penelitian Geografi (JPG), 3(2).

Sari, A. R. (2017). Kajian Perkembangan Lahan Terbangun Kota Bandar Lampung. Journal of Planning and Policy Development, 103-118.

Umam, N., & Susilo, B. (2014). Pemodelan Spasial Perkembangan Fisik Kota Yogyakarta Menggunakan Cellular Automata dan Multi Layer Perceptron Neural Network. Jurnal Bumi Indonesia, 3(2), 228531.

Utami, N. D. N., Supriatna, S., & Anggrahita, H. (2018). Multi Criteria Analysis of Built-Up Land Suitability in Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta Province. In E3S Web of Conferences (Vol. 73, p. 03005). EDP Sciences.

Wahyudi, B. (2017). Pemanfaatan Citra Landsat untuk Menganalisis Penggunaan Lahan di Kecamatan Parongpong (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Widayani, P. (2018). Aplikasi object-based image analysis untuk identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan Citra satelit Worldview-2. Majalah Geografi Indonesia, 32(2), 162-169.

Widyantara, A. P., & Solihuddin, T. (2020). Pemetaan perubahan luasan lahan mangrove di pesisir probolinggo menggunakan citra satelit. Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 17(2), 75-87.

Downloads

Additional Files

Published

2023-06-30

Issue

Section

Articles