Perbandingan Metode Peluruhan untuk Memperkirakan Berakhirnya Gempabumi Susulan (Studi Kasus Gempabumi Signifikan di Wilayah Bali Tahun 2019-2020)

Authors

  • Anggun Mohamad Soleh Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • I Ketut Sukarasa Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • Tomy Gunawan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar Bali
  • Komang Ngurah Suarbawa Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • Made Sumadiyasa Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
  • Ni Kadek Nova Anggarani Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.29408/kpj.v7i2.20743

Keywords:

assumption of the time of the end of the aftershock, earthquake, island of Bali, Omori method, Mogi I method, Mogi II method, and Utsu method

Abstract

An Data collection and processing has been carried out to compare the aftershock decay method which aims to determine the assumption of aftershock ending time, how much energy, fracture length and fracture velocity occurred on the island of Bali. Data processing using several methods, namely the Omori method, the Mogi method I, the Mogi II method, and the Utsu method. The data used is based on the BBMKG Region III Denpasar earthquake catalog book, that’s is case of the Buleleng earthquake on November 14 2019, the Jembrana earthquake on July 16 2019 and the South Kuta earthquake on March 19 2020. Based on the results of data processing, for the Buleleng earthquake case the method closest to the observations was the Mogi II method with the energy is 1012 joules, the fracture length is 1.186 m and the fracture speed is 29.78 m/s. As for the Jembrana and South Kuta earthquake cases, the results of the calculation of all methods have not come close to the observations. The magnitude of the energy, the length of the fracture and the fracture speed of the Jembrana earthquake is 3.562313 joules, 32.733 m, 327.330 m/s. Whereas for the South Kuta earthquake, the energy, fracture length and fracture velocity were 3.162317 joules, 125.890 m, 70.750 m/s

References

Setiawan, I. N., Krismawati, D., Pramana, S., & Tanur, E. (2022, November). Klasterisasi Wilayah Rentan Bencana Alam Berupa Gerakan Tanah Dan Gempa Bumi Di Indonesia. In Seminar Nasional Official Statistics (Vol. 2022, No. 1, pp. 669-676).

Akbar, R., Darman, R., Marizka, F. N. U., Namora, J., & Ardewati, N. (2018). Implementasi Business Intelligence Menentukan Daerah Rawan Gempa Bumi di Indonesia dengan Fitur Geolokasi. JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika), 4(1), 30-35.

Nuraeni, N., Mujiburrahman, M., & Hariawan, R. (2020). Manajemen Mitigasi Bencana pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini untuk Pengurangan Risiko bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: E-Saintika, 4(1), 68-79.

Maharani, N. (2020). Tingkat pengetahuan siswa tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi di smpn 3 Kuta Selatan Badung Provinsi Bali. PENDIPA Journal of Science Education, 4(3), 32-38.

Baskara, B., Sukarasa, I. K., & Septiadhi, A. (2017). Pemetaan Bahaya Gempa Bumi Dan Potensi Tsunami Di Bali Berdasarkan Nilai Seismisitas. Buletin Fisika, 18(1), 20-26.

Rashifah, N., Lanya, I., & Utami, N. W. F. (2019). Identifikasi dan model ruang terbuka hijau sebagai ruang evakuasi bencana alam gempa bumi berbasis SIG di kawasan Sanur, Denpasar, Bali. Jurnal Arsitektur Lansekap, 5(1), 67..

Andrian, D., Erfanisa, F., & Rahmatika, N. I. (2019). Kajian Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali terhadap Potensi Bencana Tsunami. Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam Pengelolaan Sumber Daya Daerah untuk Mendukung Pertahanan Negara [Internet], 23-9.

Vellicia, Audrey, K N. Suarbawa, Rudy Darsono. (2012). Penentuan Asumsi Waktu Berakhirnya Gempa Susulan Studi Kasus Gempabumi Lombok 5 Agustus 2018. Kappa Jurnal dan Pendidikan Fisika, Vol.3. No.2 : 99-104

Pasau, G., & Tanauma, A. (2011). Pemodelan sumber gempa di Wilayah Sulawesi Utara sebagai upaya mitigasi bencana gempa bumi. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), 202-209. S. S. Prayuda, R. Irawadi, H. N. Rahmadini, et al., Penerapan Metode Mean Fields Bias (MFD) Sebagai Faktor Pengkoreksi Estimasi Curah Hujan Radar Cuaca BMKG Juanda Sidoarjo, Jurnal Sains dan Teknologi Atmosfer, Vol. 1 No. 1, 2021, pp. 9-14.

Latue, P. C., & Rakuasa, H. (2023). Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh dan Sistim Informasi Geografis Untuk Identifikasi Perkembangan Lahan Terbangun pada Wilayah Rawan Gempa Bumi di Kota Ambon. INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi, 2(3), 476-485.

Pramudya, I., Rauf, A., & Asbar, A. (2019). ANALISIS KERENTANAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DITINJAU DARI PRESPEKTIF MITIGASI BENCANA DI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI. JOURNAL OF INDONESIAN TROPICAL FISHERIES (JOINT-FISH): Jurnal Akuakultur, Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap dan Ilmu Kelautan, 2(2), 174-191.

A. S. Asmita, A. R. Widayana, Pemanfaatan Data Citra Satelit Himawari-8 untuk Deteksi Kejadian Hujan Ekstrem (Studi Kasus: Banjir di Makassar, Sulawesi Selatan), Jurnal Meteorologi, Klimatologi Geofisika dan Instrumentasi [MKGI], Vol. 1 No. 1, 2021.

Sanjiwani, P. K., & Pujani, L. P. K. (2020). Kebijakan Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Pariwisata Kawasan Rawan Bencana Di Desa Ban, Kabupaten Karangasem, Bali. Jurnal Ilmiah Pariwisata, 25(2), 133-140. S. Prasetyo, U. Hidayat, Y. D. Haryanto, et al., Variasi dan Trend Suhu Udara Permukaan di Pulau Jawa, Jurnal Geografi, Vol. 18(1), 2021, pp. 60-68.

Kurniasari, N. (2017). Strategi penanganan krisis kepariwisataan dalam kebijakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mediator: Jurnal Komunikasi, 10(2), 177-189.

Yuniartanti, R. K. (2021). Konsep Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana (KRB) Tsunami di Kabupaten Karangasem, Pulau Bali. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 5(1), 1-14.

Downloads

Published

2023-08-31

Issue

Section

Articles