Pengembangan Model Pembelajaran Motorik Untuk Anak Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.29408/porkes.v3i2.2638Keywords:
Model Pengembangan, Pembelajaran MotorikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan model pembelajaran motorik Penjasorkes, (2) Mengetahui hasil pembelajaran motorik, dan (3) Mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran motorik dengan menggunakan pendekatan bermain. Penelitian ini merupakan Research and Development (R & D). Model pengembangan meliputi (1) Tahap studi pendahuluan, (2) Tahap penyusunan draft produk dan (3) Tahap pengembangan dan evaluasi. Tahap pengembangan dan evaluasi berupa uji validitas pakar, uji coba terbatas dan uji coba luas. Subjek uji coba penelitian dan pengembangan ini adalah 1 pakar pembelajaran, 1 guru Penjasorkes dan 48 peserta didik (dari 2 kelas) yaitu kelas I, dan II untuk uji coba terbatas serta 1 guru Penjasorkes dan 76 peserta didik (dari 3 kelas) yaitu kelas I, II dan III untuk uji coba luas. Observasi, wawancara dan angket digunakan untuk mengumpulkan data pada langkah uji coba. Analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk mengevaluasi model pembelajaran motorik dengan pendekatan bermain. Pre-test dan post-test diberikan pada uji coba luas untuk mengetahui kemampuan sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan bermain terdiri atas motivation, ask, hypothesis, investigate, create, discuss dan reflect. Skor validasi dari uji pakar adalah 4,3 dari nilai maksimum 5, yang berarti bahwa model ini masuk dalam kategori bagus. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan nilai sebesar 45,4 yaitu dari 25,3 menjadi 70,7. Respon peserta didik mengenai pembelajaran motorik dengan pendekatan bermain ini menunjukkan bahwa motivasi belajar Penjasorkes, kebebasan mengeluarkan pendapat, peran aktif peserta didik, kerjasama serta kemampuan menyelidiki dan memahami materi adalah tinggi/positif.
References
Depdiknas. (2009). Himpunan peraturan perundang-undangan. Undang-undang sisdiknas tentang sistem pendidikan nasional. Bandung: Fokusmedia.
Djemari Mardapi. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan nontes. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.
Hergenhahn B. R. & Olson M. H. (2008). Theories of learning/teori belajar. Terjemahan oleh. Tri Wibowo, B.S. Edisi ketujuh. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group.
Isnaini, L. M. Y. (2019). Aplikasi Latihan Mental Dalam Pembelajaran Gerak Untuk Meningkatkan KeterampilanPada Pembelajaran Pendidikan JasmaniOlahraga dan Kesehatan. Jurnal Porkes, 2(1), 17-25.
Muhammad Muhyi Faruq. (2009). Meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui 70 permainan dengan cone. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nana Sudjana. (2009). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Prayoga, A. S., Utomo, A. W. B., & Wahyudi, A. N. (2020). Upaya Meningkatkan Kompetensi Ketrampilan Gerak Dasar Lokomotor Lari Melalui Permainan Sederhana Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 02 Lego Kulon Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Porkes, 2(2), 77-84.
Rusli Luthan. (2008). Belajar keterampilan motorik: pengantar teori dan metode. Jakarta: Depdiknas.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukintaka. (2004). Teori pendidikan jasmani: Filosofi pembelajaran dan masa depan. Bandung: Nuansa Cendekia.
Wina Sanjaya. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Porkes is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License