Pengembangan Instrumen Asesmen Unjuk Kerja Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Keywords:
Pengembangan Instrumen, Asesmen Unjuk KerjaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepalitan dan realiabelitas instrumen asesmen unjuk kerja pada pembelajaran Bahasa Ind, onesia dan kepraktisan instrumen asesmen unjuk kerja pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, model pengembangan asesmen ini di adopsi dari model pengembangan Borg & Gall yang telah di sederhanakan menjadi tiga tahapan yaitu 1) pendahuluan (define); (2) pengembangan produk (develop); (3) Penyajian (deliver) produk hasil pengembangan. Hasil pendapat ahli dianalisis menggunakan formula Aiken’s V. instrumen asesmen autentik unjuk kerja pada pembelajaran Bahasa Indonesia Cerita Pendek yang terdiri atas 4 butir memperoleh nilai> 0,3 yakni 0,83 yang mewakili seluruh butir, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen asesmen autentik unjuk kerja pada pembelajaran Bahasa Indonesia Cerita Pendek relevan dan dapat diujikan pada uji di lapangan. Uji skala kecil dilakukan dengan melibatkan 34 sampel diperoleh syarat kecukupan sampel dengan melihat nilai KMO sebesar 0,548 dan Bartelett’s test diperoleh sig. lebih kecil dari 0,05 sehingga data dapat dilanjutkan untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil uji instrumen pada tabel anti image correlation, ditemukan satu butir yang memperoleh nilai MSA dibawah 0,5 yng tidak memenuhi syarat sehingga tidak dapat dianalisis lebih lanjut karena nilai korelasi < 0,5. Butir yang memiliki nilai di bawah 0,5 adalah butir B1 yang emdapat nilai MSA sebesar 0,401. Uji skala besar melibatkan 44 sampel. Hasil uji skala besar diuji eksploratori faktor dan memperoleh nilai Keiser Mayer Olkin (KMO) sebesar 0,532 yang memenuhi syarat kecukupan sampel yakni lebih dari 0,5 dan uji Barttelet’s Tes menunjukkan sig. lebih kecil dari 0,05 sehingga analisis dapat dilanjutkan dengan melihat nilai MSA butir. Nilai MSA untuk empat butir seluruhnya lebih dari 0,5 sehingga dapat dilanjutkan untuk melihat Total variance explained yang menunjukkan terdapat dua komponen yang memiliki nilai eigenvalues lebih dari 1) jika nilai KMO ≥ 0,5, Anti image Correlation ≥ 0,5, Eigenvalues ≥ 1 dan faktor Loading ≥ 0,3 maka analisis faktor dapat dilanjutkan.References
Afrida, R. A. 2016. “Pengembangan Model Penilaian Otentik untuk Mengukur Capaian Pembelajaran Mahasiswa”, Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 1 (2): 137-147
Anita. 2015. “Penilaian Otentik dalam Pengajaran Bahasa Kedua”, Jurnal Keislaman Kemasyarakatan dan kebudayaan, 16 (1): 109-128
Ashari, H. L., Lestari, W. & Hidayah, T. 2016. “Instrumen Penilaian Unjuk Keja Siswa SMP kelas VIII dengan Model Peer Asesesment berbasis Android pada Pembelajaran Penjasorkes dalam Permainan Bola Voli”, Jurnal of Education Research and Evaluation, 5 (1): 8-20
Astuti, W. P., Prasetyo, A. P. B., & Rahayu, E. S. 2012. “Pengembangan Instrumen Asesmen Autentik Berbasis Literasi Saint pada Materi Sistem Ekskresi”, Lembaga Ilmu Kependidikan, 41(1): 39-43
Majid, A. 2014.Penilaian Autentik proses dan Hasil belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mansur, H. R. 2015. “Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas (SMA)”, Artikel E-Buletin
Mahendra, E. I. W. 2016. ” Contextual Learning Approach and Performance Assesment in Mathematics Learning”, International Research Journal of Management, IT and Social Science, 3 (3): 11-26
Setiawan, H. (2017). Pengembangan instrumen asesmen autentik kompetensi pada ranah keterampilan untuk pembelajaran tematik di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan, 2(7), 874–882.
Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Utsman. 2014. “Penilaian otentik berbasis kurikulum 2013”: Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan tahun 2014.
Widowati, T., Aminah, S. N. & Cari. 2016. “Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Berbasis Scientific Literacy pada Pembelajaran Fisika di SMA sebagai Implementasi Kurikulum 2013”, Jurnal Inkuiri, 5 (2): 8-19
Marhaeni, A.A.I.N & Artini, L.P. 2015. “Asesmen Autentik dan Pendidikan Bermakna: Implementasi Kurikulum 2013”, Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(1): 499-511
Widowati, T., Aminah, S. N. & Cari. 2016. “Pengembangan Instrumen Penilaian Otentik Berbasis Scientific Literacy pada Pembelajaran Fisika di SMA sebagai Implementasi Kurikulum 2013”, Jurnal Inkuiri, 5 (2): 8-19
Widoyoko, S. E. P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wijayanti, A. 2014. “Pengembangan Authentic Assesment Berbasis Proyek dengan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Ilmiah Mahasiswa”, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(2): 102-108