Orientasi Pembelajaran Sosiologi Dalam Optimalisasi Berfikir Kritis Siswa (Analisis Di MA Darul Hasanah Kuripan Lombok Barat)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang orientasi pembelajaran sosiologi dalam optimalisasi berfikir kritis siswa di MA Darul Hasanah Kuripan Lombok Barat, peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah, diantaranya; (1) bagaimana orientasi pembelajaran sosiologi dalam optimalisasi berfikir kritis siswa di MA Darul Hasanah Kuripan Lombok Barat? dan (2) apa faktor penunjang dan penghambat orientasi pembelajaran sosiologi dalam optimalisasi berfikir kritis siswa di MA Darul Hasanah Kuripan Lombok Barat? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deksriptif. Teknik pengumpulan data yakni; wawancara, observasi dan teknik dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data yaitu; reduksi data, penyajian data dan verifikasi.

Dari hasil penelitian mengenai orientasi pembelajaran sosiologi dalam optimalisasi berfikir kritis siswa di MA Darul Hasanah Kuripan Lombok Barat didapatkan bahwa (1) Optimalisasi berfikir kritis siswa pada pembelajaran sosiologi di MA Darul Hasanah Kuripan ditekankan pada tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan bentuk penguatan-penguatan, yaitu metode atau teknik mengajar guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga peserta didik tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran, guru mengaitkan materi yang terdapat dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan dunia nyata, dan mengoptimalkan pembelajaran juga terlihat dari bantuan dorongan/motivasi dan memberikan bimbingan belajar agar siswa mampu berpikir kritis, dan (2) Faktor penunjang orientasi pembelajaran sosiologi dalam optimalisasi berfikir kritis siswa di MA Darul Hasanah Kuripan Lombok Barat, yakni adanya kinerja pembelajaran guru yang baik, peran aktif kepala madrasah dan guru lainnya, adanya interaksi yang baik antara guru dengan guru, guru dengan masyarakat, dan guru dengan santri, dan proses pembelajaran yang berkualitas, dukungan dari Yayasan dan lembaga lainnya, Orang tua santri turut mendukung dalam peraturan yang dijalankan, dan sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan, faktor penghambatnya terdiri atas dua hal, yakni faktor penghambat internal seperti Pola perilaku siswa yang terkadang sulit diatur, sarana dan prasarana yang tidak terjaga, kurangnya pendanaan, adanya kebijakan yang madrasah dan Yayasan yang terkadang belum sinkron, dan faktor eksternal seperti Kurangnya minat masyarakat mendukung program pembelajaran, masyarakat kurang memahami program madrasah, dan kurangnya sarana penunjang.