Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Desa Tompe Kabupaten Donggala

Authors

  • Rendra Zainal Maliki Universitas Tadulako
  • Arifuddin Abd Muis Universitas Tadulako
  • Khairurraziq Khairurraziq Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v6i2.6588

Keywords:

mitigasi bencana, kearifan lokal, masyarakat desa tompe

Abstract

Kearifan lokal merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mengurangi dampak bencana. Kearifan lokasi juga merupakan warisan atau tradisi turun temurun pada suatu kelompok masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mitigasi bencana masyarakat berbasis kearifan lokal desa Tompe Kecamatan Sirenja. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan ekologi atau kelingkungan. Informan penelitian ini terdiri dari 20 masyarakat, 1 tokoh agama, dan 1 tokoh adat. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat nama lokal dalam masyarakat desa Tompe atau toponimi yang digunakan masyarakat dalam menyebutkan wilayah atau bencana alam. Tompe yang berarti lumpur diartikan bahwa desa Tompe pada zaman dulu yaitu berlumpur. Istilah tsunami sendiri diartikan sebagai lembotalu atau ombak yang besar. Untuk nama gempa masyarakat Tompe menyebutkan dengan linggu dan istilah ogo adalah air. Selain itu, masyarakat masih menjaga dan melestarikan kearifan lokal budaya setempat.

 

References

Afidah, N. N., Kosasih, A., Damayanti, W., Hamidah, S., Nugraha, R. H., Rizkyanfi, M. W., & Fuadin, A. (2022). The Kadu Lexicon local wisdom of geographic’s toponymic at Pandeglang Regency, Banten Province. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1089(1), 012065.

Asriyani, N., & Hastuti, H. (2019). Local Wisdom and Public Participation in Landslide Disasters in Girimulyo Kulon Progo. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 271(1).

BPS. (2021). Sirenja Dalam Angka 2021. Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala.

Budi, D. T., Arianingsih, I., Saputra, I. A., & Maliki, R. Z. (2022). Identification of mangrove forest changes used Geographic Information System (GIS) in South Banawa District, Donggala Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 986(1).

Desmawan, B. T., & Sukamdi, S. (2012). Adaptasi Masyarakat Kawasan Pesisir Terhadap Banjir Rob di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia, 1(1).

Findayani, A., Utama, N. J., & Anwar, K. (2020). Kearifan Lokal Dan Mitigasi Bencana Masyarakat Pantai Selatan Kabupaten Cilacap. Journal of Indonesian History, 9(1).

Herawati, H., & Kartini. (2019). Mitigasi bencana berbasis kearifan lokal di desa wajok provinsi kalimantan barat. Jurnal Teknik Sipil, 2(1).

Jamidun, J., Rusydi, M., SB, K., P, S., & Suryanto, W. (2019). Analisis dan Model Inversi Gaya Berat 2D untuk Penampakan Sesar Palu Koro Di Sulawesi Tengah Indonesia. Natural Science: Journal of Science and Technology, 8(1).

Juniarta, H. P., Susilo, E., & Primyastanto, M. (2017). Kajian Profil Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Pulau Gili Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. ECSOFIM (Economic and Social of Fisheries and Marine), 1(1).

Maharani, T., & Nugrahani, A. (2019). Toponimi Kewilayahan di Kabupaten Tulungagung (Kajian Etnosemantik dan Budaya). Belajar Bahasa, 4(2).

Marjiyono, Kusumawardhani, H., & Soehaimi, A. (2013). Struktur Geologi Bawah Permukaan Dangkal Berdasarkan Interpretasi Data Geolistrik, Studi Kasus Sesar Palu Koro. Jurnal Geologi Dan Sumberdaya Mineral, 23(1).

Maulana, A. D., & Prasetyo, D. A. (2019). Analisa Matematis Pada Koreksi Bouguer Dan Koreksi Medan Data Gravitasi Satelit Topex Dan Penerapan Dalam Geohazard Studi Kasus Sesar Palu Koro, Sulawesi Tengah. Jurnal Geosaintek, 5(3), 91–100.

Naping, H., Safriadi, & Musywirah, I. (2019). A strategy of local wisdom-based natural disaster management in coastal communities in Barru District. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 235(1).

Nazaruddin, T., Sulaiman, & Hasan Basri. (2019). Hukum, Masyarakat Dan Kearifan Lokal Sebagai Modal Sosial Di Aceh: Catatan Awal. SIASAT, 3(1).

Permana, Nasution, I. P., & Gunawijaya, J. (2011a). Kearifan Lokal Tentang Mitigasi Bencana Pada Masyarakat Baduy. Makara Human Behavior Studies in Asia, 15(1), 67–76.

Permana, R. C. E., Nasution, I. P., & Gunawijaya, J. (2011b). Kearifan Lokal Tentang Mitigasi Bencana Pada Masyarakat Baduy. Makara Human Behavior Studies in Asia, 15(1).

Puspitasari, A. E., Bima, D. P. S., & Dewi, T. P. (2018). Mitigasi bencana berbasis kearifan lokal di Desa Tieng, Kabupaten Wonosobo. Jurnal Geografi Lingkungan Tropik, 2(2).

Putri, A., Taqyuddin, & Nurlambang, T. (2022). Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal (Local Knowledge, Local Wisdom, dan Local Genius). Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 6(1), 89–98.

Raharjo, S. T. (2013). Kearifan Lokal, Keberfungsian Sosial dan Penanganan Bencana. Share : Social Work Journal, 3(2).

Riyandari, R. (2019). Peran Mangrove dalam Melindungi Daerah Pesisir Terhadap Gelombang Tsunami. Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, 12(1).

Ruspayandi, J., & Mulyadi, A. (2014). Fenomena Geografis di Balik Makna Toponimi di Kota Cirebon. Jurnal Pendidikan Geografi, 12(2007).

Suparmini, S., Setyawati, S., & Sumunar, D. R. S. (2015). Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Baduy. Jurnal Penelitian Humaniora, 19(1).

Supartoyo, Sulaiman, C., & Junaedi, D. (2014). Kelas tektonik sesar Palu Koro , Sulawesi Tengah Tectonic class of Palu Koro Fault , Central Sulawesi. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, 5(2).

Downloads

Additional Files

Published

2022-12-31