PENGENALAN PEMANFAATAN EKSTRAK SERAI WANGI SEBAGAI PESTISIDA ORGANIK DI DESA BOCEK KARANGPLOSO MALANG

Penulis

  • Ardika Nurmawati UPN Veteran Jawa Timur
  • Ika Nawang Puspitawati UPN Veteran Jawa Timur
  • Ika Favia Anggraeni UPN Veteran Jawa Timur
  • Dendy Wahyu Raditya UPN Veteran Jawa Timur
  • Novan Sandhi Pradana UPN Veteran Jawa Timur
  • Erwan Adi Saputro UPN Veteran Jawa Timur http://orcid.org/0000-0001-8832-7128

DOI:

https://doi.org/10.29408/ab.v3i1.5844

Kata Kunci:

Minyak Atsiri, Pestisida Organik, Serai Wangi

Abstrak

Kontaminasi organisme pengganggu tanaman atau hama merupakan masalah yang hingga saat ini sering dihadapi oleh petani di Desa Bocek . Seperti pada tanaman cabai masih sering dijumpai penyakit yang disebabkan berbagai hal. Seperti penyakit antraknosa (patek) yang disesbabokan oleh jamur Colletotrichum spp. Selain itu juga dapat disebabkan oleh lalat buah dan virus lainnya. Selama ini petani cabai menggunakan pestisida berbahan kimia, yang mana pestisida kimia memiliki berbagai macam bahaya terhadap kesehatan. Oleh karena itu diperlukan sebuah alternatif berupa pestisida organik yang terbuat dari bahan alami misalnya serai wangi. Minyak atsiri serai wangi dapat diperoleh mengan metode estraksi dan distilasi sederhana skala rumah tangga. Penggunaan pestisida organic ini memiliki keunggulan karena lebih ramah lingkungan, ekonomis, dan mudah digunakan sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman. Dengan kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warga mengenai pemanfaatan serai wangi sebagai pestisida organik. Sehingga dapat memberikan alternatif solusi untuk pengganti penggunaan pestisida kimia.

Referensi

Agustina, A., & Jamilah, M. (2021). Kajian Kualitas Minyak Serai Wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt.) pada CV AB dan PT. XYZ Jawa Barat. Agro Bali: Agricultural Journal, 4(1), 63–71. https://doi.org/10.37637/ab.v4i1.681

Arfianto, F. (2016). Pengendalian Hama Kutu Daun Coklat pada Tanaman Cabe menggunakan Pestisida Organik Ekstrak Serai Wangi. Anterior Jurnal, 16(1), 57–66.

Astuti, W., & Widyastuti, C. R. (2016). Pestisida Organik Ramah Lingkungan Pembasmi Hama Tanaman Sayur. Rekayasa, 14(2), 115–120.

Bocek. (2020). Kondisi Desa Bocek. http://bocek.sideka.id/profil-desa/

Erliyanti, N. K., Saputro, E. A., Yogaswara, R. R., & Rosyidah, E. (2020). Aplikasi Metode Microwave Hydrodistillation pada Ekstraksi Minyak Atsiri dari Bunga Kamboja (Plumeria alba). Jurnal IPTEK, 24(1), 37–44.

https://doi.org/10.31284/j.iptek.2020.v24i1.865

Harni, R. (2013). Serai Wangi Sebagai Pestisida Nabati Pengendalian Penyakit Vascular Streak Dieback Untuk Mendukung Bioindustri Kakao. Bunga Rampai: Inovasi Teknologi Bioindustri Kakao, 213–224.

Isa, I., Musa, W. J. A., & Rahman, S. W. (2019). Pemanfaatan Asap Cair Tempurung Kelapa Sebagai Pestisida Organik Terhadap Mortalitas Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.). Jamb.J.Chem, 1(1), 15–20.

Meilin, A. (2014). Hama dan Penyakit Pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.

Mumba, A. S., & Rante, C. S. (2020). Pengendalian Hama Kutu Daun (Apphis gossypii) pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) dengan Menggunakan Ekstrak Serai Wangi (Cymbopogan nardus L.). Jurnal Agroteknologi Terapan, 1(2), 35–38. http://balittro.litbang.p

Octriana, L., & Istianto, M. (2021). Efektivitas Minyak Sereh Wangi dalam Mengendalikan Kutu Putih Pepaya Paracoccus marginatus L. Jurnal Budidaya Pertanian, 17(1), 15–22. https://doi.org/10.30598/jbdp.2021.17.1.15

Pamungkas, O. S. (2016). Bahaya Paparan Pestisida terhadap Kesehatan Manusia. Bioedukasi, 14(1), 27–31. www.hesperian.org

Perangin-Angin, B., & Lubis, A. M. (2017). Identifikasi Kemurnian Minyak Nilam dengan Metode Pengamatan Spektrum Fluoressensi. Agrium, 21(1), 20–25.

Puu, Y. M. S. W., Saga, A. J. P. A., Djata, B. T., & Mutiara, C. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Petani dalam Pengelolaan Pupuk dan Pestisida Organik dari Tanaman Lokal di Desa Wolofeo Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 3(2), 57–63. https://doi.org/10.20961/prima.v3i2.39203

Unduhan

Diterbitkan

31-07-2022