PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD BERACUAN KONSTRUKTIVISME DENGAN MODEL GROUP INVESTIGASI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Authors

  • Edy Waluyo Program Studi Matematika STKIP Hamzanwadi Selong

DOI:

https://doi.org/10.29408/edc.v9i1.19

Abstract

Pembelajaran matematika di sekolah saat ini masih berorientasi pada guru bukan pada siswa. Pembelajaran matematika dikelas perlu ditekankan pada keterkaitan antara konsep konsep matematika dengan pengalaman anak sehari hari. Tujuan dari penelitian tahun pertama ini adalah  (1) Untuk mengetahui Deskripsi kebutuhan adanya model rancangan pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran dan pedoman evaluasi pembelajaran matematika   Kelas V Sekolah Dasar di kabupaten Lombok Timur,(2) Menyusun draf bahan ajar matematika kelas V Sekolah Dasar beracuan konstruktivisme dengan model Group Investigasi. Rancangan penelitian pada tahun pertama adalah survey pada 12 kecamatan dan masing masing kecamatan secara random diambil 3 Sekolah Dasar. Instrumen yang digunakan adalah angket yang dikenakan pada guru guru matematika  dan siswa kelas V. Berdasarkan hasil survei terhadap karakteristik siswa dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat 72% siswa aktif dalam pembelajaran matematika di kelas, (2) Terdapat 92% siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah-masalah yang sifatnya non rutin, (3) Terdapat 95% siswa lebih tertarik belajar matematika apabila materi matematika dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari, (4) Terdapat 93% siswa belum mampu berpikir kritis dalam memecahkan masalah matematika. Survey terhadap kompetensi guru diketahui bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, diketahui 84% guru menjelaskan konsep matematika dengan menekankan pada pentingnya keterampilan berhitung, dan rumus-rumus matematika, 86% guru  menjelaskan konsep matematika berdasarkan tema-tema yang ada dalam silabus, 92% guru memberikan latihan soal matematika yang mempunyai satu jawaban benar, dan  79 % guru kesulitan dalam menemukan permasalahan sehari-hari yang sesuai dengan materi matematika yang diajarkan. Sedangkan Survey terhadap perangkat pembelajaran guru diperoleh 49% guru kesulitan mendapatkan buku yang sesuai dengan kurikulum matematika yang berlaku, 95 % guru menggunakan RPP dalam  pembelajaran, 97% guru menggunakan LKS dalam pembelajaran, 72% guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran, dan 65% guru menggunakan komputer dalam pembelajaran.

Published

2014-06-02

Issue

Section

Artikel