ORGANISASI DAN HUBUNGAN KERJA NELAYAN TANJUNG LUAR LOMBOK TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.29408/edc.v4i1.37Abstract
Penelitian Organisasi dan Hubungan Kerja Nelayan Tanjung Luar Lombok Timur (Suatu Kajian Antropologi). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui organisasi dan hubungan kerja nelayan, mengetahui system perekrutan anggota atau anak buah nelayan, mengetahui bentuk dan sifat hubungan kerja nelayan yang ada serta untuk mengetahui system pengupahan nelayan. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Lokasi penelitian tersebut ditentukan secara purposive menurut pokok permasalahan penelitian yang dirumuskan. Data kualitatif akan dikumpulkan melalui wawancara mendalam (In-depth Interview) dan pengamatan terlibat (Observation participation). Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data dilakukan secara bersamaan dalam sebuah proses yang dilakukan secara terus menerus sejak pengumpulan data dilakukan khususnya dalam proses pengorganisasian, pemilihan dan kategorisasi antara data dalam bentuk uraian naratif atau thick description. Komunitas nelayan Lungkak merupakan komunitas nelayan yang bertipe penagkap dan pemburu ikan. Mereka menggunakan strategi ini untuk mendapatkan hasil ikan yang lebih banyak. Tipe ini merupakan tipe konvensional dari masyarakat nelayan pada umumnya. Nelayan Lungkak menggunakan berbagai system teknologi dalam menangkap dan berburu ikan. Seperti menggunakan berbagai jenis dan tipe perahu dan alat tangkap. Dengan tipe nelayan penangkap dan pemburu ikan ini komunitas nelayan Lungkak menciptakan organisasi dan hubungan kerja nelayan yang tangguh untuk memanfaatkan sumberdaya perikanan laut. Organisasi sosial tradisional yang terdapat pada nelayan Lungkak hamper sama dengan komunitas nelayan yang ada di Indonesia yaitu mengenal konsep patrin client. Pada komunitas nelayan Lungkak dikenal Ponggawe (bos) dan Sabi (anak buah/tenaga kerja). Selain itu terdapat pula pembagian tugas antara juragan/bos dan anak buah. Pembagian tugas ini mulai dari sebelum melaut atau masa persiapan, pelaksanaan aktivitas penangkapan ikan serta aktivitas setalah pulang dari laut. Pada komunitas nelayan Lungkak seorang punggawe biasanya merekrut seorang sabi karena faktor keluarga. Seorang punggawe merekrut sanak keluarganya sendiri sebagai sabi. Sistem bagi hasil pada masyarakat nelayan Lungkak Tanjung Luar biasa juga disebut dengan sadoh. Sadoh merupakan merupakan aturan penghitungan bagi hasil setiap nelayan sehabis melaut.
Kata Kunci: Organisasi Sosial, Hubungan Kerja, Patron-Client