Krisis Air Bersih dan Bentuk Adaptasi Masyarakat di Kelurahan Babakan Pasca Bencana Gempa Bumi Lombok 2018

Authors

  • Wiwit Bayu Adi Universitas Muhammadiyah Mataram, Program Pascasarjana, Magister Ilmu Lingkungan
  • Aliful Anshar Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29408/geodika.v7i2.16796

Keywords:

krisis air bersih, adaptasi masyarakat, gempa bumi lombok

Abstract

Ketersediaan air bersih merupakan hal yang sangat penting karena termasuk kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Krisis air bersih merupakan masalah serius yang harus segera ditangani. Seperti yang terjadi pada pertengahan tahun 2018 hingga tahun 2020 di hampir seluruh lingkungan di Kelurahan Babakan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui faktor penyebab krisis air bersih beserta dampaknya, 2) mengetahui bentuk adaptasi masyarakat dalam menghadapi krisis air bersih. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) terjadinya krisis air bersih di Kelurahan Babakan, khususnya Lingkungan Babakan Timur disebabkan karena terjadinya gempa bumi (perubahan struktur geologi) serta kurangnya daerah resapan air khususnya di Kelurahan Babakan. Dampak yang ditimbulkan dari adanya fenomena krisis air bersih tersebut adalah terjadinya konflik di tengah-tengah masyarakat dan berpengaruh terhadap kegiatan home industri; 2) Bentuk adaptasi yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara membuat tampungan air seperti menggunakan tandon air, tong, bekas kolam ikan dan beberapa ember, serta memanfaatkan air hujan.

References

Adi, W. B., Muladi, A., Rakhman, F., Rais, A. K., Mustiana, & Adiansyah, J. S. (2022). Dampak Perkembangan Sentra Industri Tahu Tempe Di Kelurahan Abian Tubuh Baru Terhadap Kondisi Lingkungan. Jurnal Envirotek, 14(1), 90–97.

Andriani, S., Waryono, T., & Thayib, M. H. (2014). Identifikasi Kawasan Peluang Pemenuhan Target Ruang Terbuka Hijau 30% di DKI Jakarta. Jurnal Bumi Lestari, 14(2), 169–179.

Burhanudin, H., Akliyah, L. S., & Kurniasari, N. (2021). Nilai Manfaat Ekonomi dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Lintas Wilayah Berkelanjutan. ETHOS: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(1), 44–52.

Daramusseng, A., & Syamsir, S. (2021). Studi Kualitas Air Sungai Karang Mumus Ditinjau dari Parameter Escherichia coli Untuk Keperluan Higiene Sanitasi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 20(1), 1–6.

Dewi, N. M. N. B. S. (2020). Manajemen Pengelolaan Limbah Industri Tahu (Studi pada Sentra Industri Tahu di Kelurahan Abian Tubuh Kota Mataram). Ganec Swara, 14(1), 426.

Fitria, N., & Setiawan, R. (2014). Identifikasi karakteristik lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Jurnal Teknik ITS, 3(2), C240-C244.

Hadi, H. (2011). Strategi Adaptasi dan Relokasi Permukiman Warga Akibat Bencana Banjir Pasang Air Laut. Jurnal Geodika, 1(1), 29–40.

Hendrayana, H., Riyanto, I. A., & Nuha, A. (2020). Tingkat Pemanfaatan Airtanah di Cekungan Airtanah (CAT) Yogyakarta-Sleman. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 4(2), 127–137.

Hidayat, F. (2016). Valuasi Ekonomi Untuk Pengembangan Sumber Daya Air DAS Mahat Hulu. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 13(September), 44–52.

Kirana, K. C. (2021). Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Perspektif Hukum Indonesia. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 2(11), 1–13.

Kurnianti, R., & Rahmi, D. H. (2019). Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Dan Urban Heat Island Di Kota Makassar. Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian Dan Pengembangan, 3(2), 14.

Marbun, Y. K., Jaya, M. A., Lubis, D. P., & Rahmadi, M. T. (2021). Analisis Difusi Dan Pola Spasial Sebaran Pandemi Covid-19 di Kabupaten Asahan. Jurnal Spasial, 8(1), 54–62.

Nurfaika, N., Kasim, M. (2021). Pemetaan Potensi Air Tanah Dangkal Berbasis Sistem Informasi Geografi di Kecamatan Limboto Provinsi Gorontalo. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 5(2), 236–246.

Nurlaila, N. (2020). Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat Desa Wisata Bobanehena Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Ekonomi, Akuntansi dan Manajemen Multiparadigma (JEAMM), 1(2), 39–62.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pedoman Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Prastya, I. Y., & Putri, N. A. D. (2017). Pengelolaan Sumber Daya Air di Daerah Kepulauan (Studi di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau). Junal Ilmu Administrasi Negara, 5(2), 48–53.

Sallata, M. K. (2015). Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Keberadaannya Sebagai Sumber Daya Alam M. Kudeng Sallata. Info Teknis E-BONI, 12(1), 75–86.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alpabeta.

Taufik, M., Sukmaniar, S., Saputra, W., & Putri, M. K. (2019). Perubahan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Permukiman Kumuh Akibat Urbanisasi Di Kota Palembang. Publikauma : Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area, 7(2), 12.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

Wafi, B. T., & Subhani, A. (2018). Penanggulangan Krisis Air Bersih di Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 1(2), 34.

Widianto, Suprayogo, D., Noveras, H., Widodo, R. H., Purnomosidhi, P., & van Noordwijk, M. (2004). Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Lahan Pertanian : Apakah Fungsi Hidrologis Hutan Dapat Digantikan Sistem Kopi Monokultur. Agrivita, 26, 52–57.

Zulkifli. (2013). Strategi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lahan di Wilayah Walenrang Lamasi. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Downloads

Published

2023-12-30