Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V Dengan Pendekatan Kontekstual Pokok Bahasan Perubahan Suhu Dan Wujud Benda

Authors

  • Evariani Universitas Terbuka

DOI:

https://doi.org/10.29408/hijase.v1i2.27316

Keywords:

Hasil Belajar, IPA, Pendekatan Kontektual, Perubahan Suhu dan Wujud Benda

Abstract

Rendahnya pemahaman siswa dalam proses pembelajaran IPA yang berdampak pada hasil pembelajaran belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi perubahan suhu dan wujud benda di kelas V Sekolah Dasar dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran kontekstual. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas dua pertemuan dan mengikuti empat alur yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Sampel dalam penelitian ini adalah 24 siswa kelas V Sekolah Dasar. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi dan tes. Sedangkan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Setelah dilakukan analisis data, diperoleh hasil penelitian dengan ketuntasan belajar pada prasiklus sebesar 32%, pada siklus I pertemuan 1 sebesar 48%, siklus I pertemuan 2 sebesar   60%. Sedangkan pada siklus II pertemuan 1 sebesar 72% dan siklus II pertemuan 2 sebesar 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi perubahan suhu dan wujud benda di kelas V Sekolah Dasar dengan menerapkan metode pembelajaran kontekstual.

References

Afandi, M., Chamalah, E., & Wardani, O. P. (2013). Model Dan Metode Pembelajaran Di Sekolah. In Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT) (Vol. 392, Issue 2). Unissula Press. https://doi.org/10.1007/s00423-006-0143-4

Bao, L., & Koenig, K. (2019). Physics education research for 21st century learning. Disciplinary and Interdisciplinary Science Education Research, 1(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s43031-019-0007-8

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Erlangga.

Efendi, R., & Ningsih, A. R. (2022). Pendidikan Karakter di Sekolah. penerbit Qiara Media.

Hanson, D. M. (2013). Instructor ’ s Guide to Process Oriented Guided Inquiry Learning by With Contributions from other POGIL project personnel : Instructor ’ s Guide to Process Oriented Guided Inquiry Learning. Pacific Crest.

Hendriana, H., Putra, H. D., & Hidayat, W. (2019). How to design teaching materials to improve the ability of mathematical reflective thinking of senior high school students in Indonesia? Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 15(12). https://doi.org/10.29333/ejmste/112033

Holbrook, J., & Rannikmae, M. (2007). The Nature of Science Education for Enhancing Scientific Literacy. International Journal of Science Education, 29(11), 1347–1362. https://doi.org/10.1080/09500690601007549

Johnson, E. B. (2007). Contextual Teaching and Learning: What It Is and Why It Is Here to Stay. Corwin Press.

Juandi, T. (2011). Pembelajaran Fisika dengan CTL Melalui Media Pembelajaran Animasi dan KIT IPA Ditinjau dari Gaya Belajar dan Motivasi Berprestasi Siswa. Universitas Sebelas Maret.

Juandi, T., Kaniawati, I., Samsudin, A., Verawati, N. N. S. P., & Zahara, L. (2024). Learning Problems of Prospective Teachers in Lectures Modern Physics During the Covid-19 Pandemic. KnE Social Sciences, 2024, 1221–1238. https://doi.org/10.18502/kss.v9i13.16064

Kadir. (2010). Penerapan pembelajaran kontekstual berbasispotensi pesisir sebagai upaya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik, komunikasi matematik, dan keterampilan sosial siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kemenristekdikti, K. (2019). Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Kemenristekdikti, 1–58.

Muamanah, H., & Suyadi. (2020). Pelaksanaan Teori Belajar Bermakna David Ausubel Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Belajea: Jurnal Pendidikan Islam, 5(01). https://doi.org/10.29240/belajea.v5

Nurhadi. (2004). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Pustaka Belajar.

Rahmah, N. (2013). Belajar bermakna ausubel. 1, 43–48.

Sadirman. (2006). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Raja Grafindo Persada.

Samo, D. D., Darhim, D., & Kartasasmita, B. (2017). Culture-based contextual learning to increase problem-solving ability of first year university studentCulture-Based Contextual Learning to Increase Problem-Solving Ability of First Year University Student. Journal on Mathematics Education, 9(1). https://doi.org/10.22342/jme.9.1.4125.81-94

Santosa, A. W. (2022). Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ipa Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Kelas V Sd Negeri Sudimoro 2 Tahun Ajaran 2021/2022. TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 2(2), 234–239. https://doi.org/10.51878/teaching.v2i2.1345

Siregar, E. (2018). Konsep Dasar IPA untuk Sekolah Dasar. Erlangga.

Slavin, R. E. (1980). Cooperative Learning. Review of Educational Research, 50(2), 315–342. https://doi.org/10.3102/00346543050002315

Sulastri, S., & Wibowo, A. (2020). Peningkatan Pemahaman Konsep IPA melalui Pendekatan Kontekstual di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1), 25–34.

Toheri, Winarso, W., & Haqq, A. A. (2020). Where exactly for enhance critical and creative thinking: The use of problem posing or contextual learning. European Journal of Educational Research, 9(2), 877–887. https://doi.org/10.12973/eu-jer.9.2.877

Wahyuni, S. (2018). Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Kalkulus Peubah Banyak. Journal of Mathematics Education and Science, 4(1), 89–94.

Downloads

Published

2024-08-29

How to Cite

Evariani. (2024). Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas V Dengan Pendekatan Kontekstual Pokok Bahasan Perubahan Suhu Dan Wujud Benda. Hamzanwadi Journal of Science Education, 1(2), 30–37. https://doi.org/10.29408/hijase.v1i2.27316