Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian dengan Program Lahan Sawah Dilindungi di Kabupaten Lombok Barat

Authors

  • Febrita Susanti Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Rasyid Ridha Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Muhammadiyah Mataram
  • Baiq Harly Widayanti Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Muhammadiyah Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29408/jhm.v10i1.24407

Keywords:

agriculture, land suitability, LSD, rice field, West Lombok

Abstract

Protected paddy fields (LSD) is one of the government programs from the Ministry of Agrarian and Spatial Planning / Head of the National Land Agency which aims to control the conversion of rice fields and meet the availability of paddy fields to support national food. The agriculture office has also developed the concept of sustainable agricultural land and food (LP2B) which will be used as regional regulations that will be a reference in development  and have goals that are in line with LSD. The obstacle to the implementation of this government program is land ownership by residents, so it tends to be difficult to maintain agricultural areas, West Lombok Regency based on the decision of the Minister of Agrarian and Spatial Planning / Head of the National Land Agency has determined a map of protected rice fields (LSD) covering an area of 9,102.17 Ha which is currently unknown condition, whether this area has been fulfilled properly. The purpose of this study is to determine the suitability of agricultural land by looking at the protected paddy field program. The research method uses argis overlay analysis and literature studies and interviews. The results of the analysis found that the unsuitable land area was 992.03 ha or 7% of the total area of protected rice fields based on the Regional Spatial Plan (RTRW). The findings were that there were 26501.62 ha of paddy field designation in accordance with the RTRW that had not been designated as protected rice fields (LSD).

References

Ayun, Q. (2020). Perkembangan Konversi Lahan Pertanian Di Bagian Negara Agraris . VIGOR: Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika , 38-44.

Batubara, H. (2018, Maret 27). Waspada, Ancaman Longsor Mengintai!. Dipetik Juni 20 2019. https://news.detik.com/berita/d-3939938/waspada-ancaman-longsor-mengintai.

BNPB. (2015). Rencana Penanggulangan Bencana Kabupaten Lombok Barat (2013-2017) Revisi Tahun 2015. Lombok Barat: BNPB Lombok Barat.

Dewinta, D., & Warlina, L. (2017). Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Cianjur. Jurnal Wilayah Dan Kota, 4(2), 91-104. https://doi.org/10.34010/jwk.v4i02.2450.

Hasanah, N., & Ananda, C. F. (2018). Dampak Konversi Lahan Pertanian dan Poverty Trap Terhadap Kemiskinan (Studi Kasus Pada Wilayah Gerbangkertosusila). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 6(2).

Hossaimah, H., & Subari, S. (2017). Percepatan alih fungsi (konversi) lahan pertanian ke non pertanian di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan. AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 1(2), 97-108. https://doi.org/10.32585/ags.v1i2.45.

Iqbal, M. & Sumaryanto. (2007). Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bertumpu Pada Partisipasi Masyarakat, Analisis Kebijakan Pertanian 5(2), 167-182.

Jannah, R., Eddy, B. T., & Dalmiyatun, T. (2017). Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Penduduk di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 1(1), 1-10. https://doi.org/10.14710/agrisocionomics.v1i1.1629.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. (2020). Peraturan Menteri Tentang Tata Cara Pelaksanaan Verifikasi Data Lahan Sawah Terhadap Data Pertanahan dan Tata Ruang, Penetapan Peta Lahan Sawah Yang Dilindungi, Dan Pemberian. Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. (2021). Keputusan Menteri entang Penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Muslim. (2021). Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Tanah Sawah untuk Ibukota Kabupaten Lombok Barat terhadap Pendapatan Petani dan Pola pemukiman di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Yogyakarta: Repository Sekolah Tinggi Badan Pertanahan Nasioal.

Paimin, Sukresno, & Pramono, I. B. (t.t.) Teknik Mitigasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor.

Prabowo, S. A., Kamil, M. I., & Mauludin, N. A. (2023). Pelaksanaan Pelayanaan Pemecahan Dan Pemisahan Sertipikat Pada Kawasan “Lahan Sawah Dilindungi” Berdasarkan Peraturan Menteri Atr/Bpn Nomor 12 Tahun 2020 (Studi di Kantor Pertanahan Kota Mataram). Unizar Recht Journal, 2(1), 168-184. https://urj.unizar.ac.id/urj/article/view/61.

Sinaga, R. D., Sudarma, I., & Dewi, R. K. (2021). Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Subak Sesetan . Jurnal Agribisnis dan Agrowisata, 10(2), 727-736. https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA/article/view/82449.

Susanti, F., Ridha, R., & Kurniawan, A. (2019, November). Land suitability based on land function using geographic information system (GIS) in landslide potential area. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 674, No. 1, p. 012024). IOP Publishing. https://doi.org/10.1088/1757-899X/674/1/012024.

Susanti, Y., Syafrudin, S., & Helmi, M. (2020). Analisa Perubahan Penggunaan Lahan di Daerah Aliran Sungai Serayu Hulu dengan Pengginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning (Vol. 16, No. 1, p. 265). https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/38366.

Taufik, M., Kurniawan, A., & Pusparini, F. M. (2018). Penentuan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Menggunakan Metode Multi Data Spasiali di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan. Geoid, 13(1), 63-68. http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v13i1.3679.

Utomo, M., Rifai, E., & Thohar, A., (1992). Pembangunan dan pengendalian alih fungsi lahan. Lampung: Universitas Lampung.

Wahyudi, T. (2019). Analisis Keseuaian Lahan Permukiman di Kabupaten Lombok Barat. Mataram: UMMAT Repository.

Widayanti, B. H., Yuniarman, A., & Susanti, F. (2018). Faktor Pemilihan Lokasi Bermukim pada Kawasan Rawan Bencana Longsor di Desa Guntur Macan, Kabupaten Lombok Barat. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan), 2(1), 34-44. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.1.34-44.

Wiggers, M. J., Nuarsa, I. W., & Putra, I. D. N. N. (2020). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Pesisir di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat pada Tahun 2022 dan 2019. Journal of Marine Research and Technology, 3(2), 68-74. https://doi.org/10.24843/JMRT.2020.v03.i02.p02.

Downloads

Published

2023-12-30

How to Cite

Susanti, F., Ridha, R., & Widayanti, B. H. (2023). Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian dengan Program Lahan Sawah Dilindungi di Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan Dan Inovator Pendidikan, 10(1), 118–128. https://doi.org/10.29408/jhm.v10i1.24407