Peranan Palang Merah Indonesia Cabang Yogyakarta pada Masa Perang Kemerdekaan II di Yogyakarta, 1948-1949

Authors

  • Muchamad Triyanto Universitas Hamzanwadi
  • Bambang Eka Saputra Universitas Hamzanwadi
  • Abdul Hafiz Universitas Hamzanwadi
  • Zidni Zidni Universitas Hamzanwadi
  • Suhupawati Suhupawati Universitas Hamzanwadi

DOI:

https://doi.org/10.29408/jhm.v10i4.27483

Keywords:

Indonesian Red Cross; role; war of independence; Yogyakarta

Abstract

This study aims to reveal the crucial role of the Yogyakarta Branch of the Indonesian Red Cross (PMI) during the Second War of Independence, particularly in the 1948-1949 period when Yogyakarta became one of the centers of battle and Dutch military aggression. This research is highly relevant, considering that during this period, the Indonesian nation was at the height of its struggle to defend its independence, which had been proclaimed on August 17, 1945. Specifically, the second military aggression launched by the Dutch on December 19, 1948, caused widespread chaos in Yogyakarta, affecting both the Indonesian National Army (TNI) and civilians. Using historical research methods, which include the stages of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography, this study reveals the significant contribution of PMI in its humanitarian mission during the conflict. The Yogyakarta Branch of PMI played a vital role in providing medical aid, treating wounded victims, and organizing public kitchens for fighters and civilians affected by the war. PMI not only assisted the TNI on the battlefield but also supported civilians who became victims of Dutch attacks. Through its efforts, PMI contributed to defending Indonesia’s independence by carrying out critical humanitarian activities during the war, making them an integral part of the nation's struggle.

References

Alit, D. M., Pramartha, N. B., Darman, T. Y., & Wika, N. L. (2021). Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) Dalam Gejolak Revolusi Fisik di Indonesia. Social Studies: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial, 9(1), 58-72. https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/socialstudies/article/view/2698.

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, (2022). Naskah Akademik Serangan Umum 1 Maret 1949 Sebagai Hari Nasional Penegakan Kedaulatan Negara. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dita, I., Wahyuni, A., & Purnomo, B. (2022). Perjuangan dan Kegigihan Syafruddin Prawiranegara dalam Menjalankan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sejarah, 1(1), 123-134. https://doi.org/10.22437/krinok.v1i1.18507.

Kementerian Penerangan RI (1949). Keterangan Pemerintah Kepada Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang diucapkan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada tanggal 19 Juli 1949. Djakarta: Kementerian Penerangan RI.

Ki Nayono (1979). Himpunan Informasi Sejarah Penyerbuan Kotabaru Yogyakarta dan Peristiwa-peristiwa Penting di Sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI 1945. DIY: Badan Musyawarah Musea.

Kuntowijoyo, (2008). Penjelasan Sejarah (Historical Explanation). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Maidjah, M. (1976). Kisah Dokter Gerilya dalam Revolusi Kemerdekaan di Banten. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan.

Majalah Berita PMI No. 1 Tahun X. Jakarta: Palang Merah Indonesia Cabang Jakarta, 17 September 1981.

Majalah Suara PMI No. 16, 1978.

PMI (1953). Sedjarah PMI 17 September 1945-31 Desember 1952. Djakarta: Markas Besar PMI.

PMI Cabang Yogyakarta (1946). Peringatan satu tahun PMI Tjabang Djogjakarta 29 September 1945-29 September 1946. Djogjakarta: PMI Cabang Yogyakarta.

PMI, (1986). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI. Jakarta: Musyawarah Nasional PMI ke VIV, 22-26 November 1986.

PMI, (1989). Himpunan Ceramah dan Tanya Jawab dalam Rangka Hari Ulang Tahun PMI ke-44. Jakarta: Markas Besar PMI, 13-16 September 1989.

Putra, K. (1976). Palang Merah Indonesia. Bandung: Sangabuana.

Roem, M. (1982). Tahta untuk Rakyat. Jakarta: PT. Gramidia.

Roem, M. (2011). Takhta untuk Rakyat: Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX. Gramedia Pustaka Utama.

Seskoad, (1990). Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta: Latar Belakang dan Pengaruhnya. Jakarta: PT. Lamtoro Gung Persada.

Surat Kabar Harian Al Djihad, tanggal 4 April 1946.

Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, tanggal 25 Januari 1985.

Surat Kabar Harian Nasional, tanggal 10 Djuni 1949.

Surat Kabar Harian Nasional, tanggal 15 Oktober 1949.

Surat Kabar Harian Nasional, tanggal 21 Desember 1949.

Surat Kabar Harian Nasional, tanggal 27 September 1949.

Surat Kabar Harian Nasional, tanggal 4 November 1949.

Surat Kabar Harian Nasional, tanggal 9 Djuni 1949.

Susanto, S. (1985). Perjuangan TP dalam Perang Kemerdekaan II. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tardjo, N. S. S. (1985). Dari Atas Tandu Pak Dirman Memimpin Perang Rakyat Semesta. Jakarta: Yayasan Wiratama 45.

TNI AU, (1984). Sejarah Bergambar: Catur Windu TNI Angkatan Udara 1945-1977. Yogyakarta: Dinas Sejarah TNI-AU.

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Triyanto, M., Saputra, B. E., Hafiz, A., Zidni, Z., & Suhupawati, S. (2024). Peranan Palang Merah Indonesia Cabang Yogyakarta pada Masa Perang Kemerdekaan II di Yogyakarta, 1948-1949. Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan Dan Inovator Pendidikan, 10(4), 734–752. https://doi.org/10.29408/jhm.v10i4.27483