Eksistensi Prasasti Tungku Tigo Sejarang di Nagari Tuo Pariangan
DOI:
https://doi.org/10.29408/jhm.v8i1.4606Keywords:
Sejarah, Prasasti, Nagari Pariangan, PemugaranAbstract
Prasasti Pariangan adalah prasasti yang ditemukan di Nagari Tuo Pariangan. Nagari Tuo Pariangan adalah sebuah desa yang terletak di Gunung Marapi di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Kajian ini menjelaskan tentang sejarah Nagari Tuo Pariangan dan proses ditemukannya prasasti ini, serta bagaimana kondisinya saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah prasasti Pariangan atau yang sekarang lebih dikenal dengan prasasti tungku Tigo Sejarang oleh masyarakat sekitar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis dan menonjolkan proses dan maknanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prasasti Pariangan tahun 1340 dibuat oleh Raja Adityawarman. Sesuai dengan namanya prasasti tungku Tigo Sejarang terdiri dari tiga batu besar dengan jarak antara ketiga batu tersebut tidak terlalu jauh dan jika dilihat dari tempat yang lebih tinggi akan terlihat seperti tungku segitiga tradisional. Pada tahun 2021, Dinas Pariwisata Kota Padang membantu dan merestorasi prasasti ini. Saat ini prasasti tersebut masih dalam tahap pemugaran.References
Afwadi. (2010). Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari: Antara Format Adat Atau Format Negara. Juris, 9(1), 47–60.
Amir, A. (2006). Adat Minangkabau Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya.
Amir, A. (2011). Adat Minangkabau pola dan tujuan hidup orang Minang. Jakarta: Citra Harta Prima.
Diradjo, I. D. S. (2017). Tambo Alam Minangkabau Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang. Bukittinggi: Buku Alam Minangkabau Kristal Multimedia.
Erwin, M. S., Warhat, Z., & Syafwandi, S. (2021). Brand Identity Nagari Pariangan, Desa Terindah di Dunia Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Besaung: Jurnal Seni Desain dan Budaya, 4(1).
Irman, I., Murisal, M., Syafwar, F., Silvianetri, S., Zubaidah, Z., & Yeni, P. (2020). Membangun Kesadaran Spritual Melalui Konseling Berbasis Surau dalam Pengembangan Pariwisata. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(1).
Istiawan, B. (2006). Selintas Prasasti dari Melayu Kuno. Batusangkar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar.
Kementerian Pendidikan, K. (2018). Teknis pemugaran cagar budaya. depok: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Retrieved from https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/file/e-publikasi/02.
Kurnia, F. E. & Monanda, R. (2015). Folklor Minangkabau Mitos Batu-Batu dan Cerita Rakyat di Luhak Nan Tuo. Padang: Suri (Surau Institute For Conservation).
Madjid, M. D., & Wahyudhi, J. (2014). Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar. Jakarta: Kencana.
Masly, D., & Arief, A. M. R. (2017). Potensi Daya Tarik Wisata Nagari Tuo Pariangan Sebagai Kawasan Desa Wisata Pariangan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Skripsi. Universitas Riau.
Melinda, N. (2006). Pembangunan Berbasis Kelembagaan Adat: Sebuah Alternatif Pembelajaran dari Kasus Kinerja Kelembagaan Nagari dalam Wilayah Perencanaan di Propinsi Sumatera Barat. Jurnal Mimbar, 22(2), 234–257.
Herlina, N. (2020). Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
von Benda-Beckmann, F. (2001). On the reproduction of law: Micro and macro in the time-space geography of law. In Begegnung und Konflikt-eine kulturanthropologische Bestandsaufnahme (pp. 119-131).
Salim, S., & Syahrum, S. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media.
Tanamir, M. D. (2017). Pengembangan Objek Wisata Panorama Tertinggal Di Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Spasial: Penelitian, Terapan Ilmu Geografi, dan Pendidikan Geografi, 5(1), 131449.
Yunus, Y. (2007). Model Pemerintahan Nagari Yang Partisipatif dalam Masyarakat Minangkabau. Jurnal Demokrasi, 6(2).
Zainuddin, M. (2013). Minangkabau dan Adatnya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All writings in this journal are the full responsibility of the author. Jurnal Humanitas provides open access to benefit anyone with valuable information and findings. Jurnal Humanitas can be accessed free of charge at no cost, following the creative commons license. Authors who publish articles in the Jurnal Humanitas must comply with the following conditions:
The author retains the copyright and grants the right of first publication with the work licensed simultaneously under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license, allowing others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors may make additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published journal version of the work (for example, posting it to an institution or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, on institutional repositories or websites) before and during the submission process, resulting in a productive exchange and earlier and more extensive citations of the published work.
All articles in this journal are the sole responsibility of the author. Jurnal Humanitas provides open access to benefit anyone with valuable information and findings. Jurnal Humanitas can be accessed and downloaded for free, following the creative commons license.
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License