Peran Syekh H. Imam Sabar Al-Kholidi dalam Perkembangan Tarekat Naqsyabandiyah di Onder Distrik Mandau Kerajaan Siak
DOI:
https://doi.org/10.29408/jhm.v8i1.4607Keywords:
Sejarah, Tarekat Naqsyabandiyah, Syekh H. Imam Sabar Al-KholidiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri sejarah tarekat Naqsyabandiyah Distrik Mandau Kesultanan Siak dengan memfokuskan kajian pada peranan Tuan Syekh H. Imam Sabar Al-Kholidi Naqsyabandi Bin Encik Coteih dalam mengembangkan ajaran Islam jalur tarekat Naqsyabandiyah di onder distrik Mandau tepatnya di desa Balai Pungut. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawanacara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarekat Naqsyabandiyah berkembang dan diamalkan di Indonesia pada abad ke-19. Kerajaan Siak menjadi pusat berkembangnya ajaran tarekat Naqsyabandiyah di Riau. Desa Balai Pungut menjadi saksi nyata berkembangnya ajaran tarekat Naqsyabandiyah di wilayah Mandau pada masa Kerajaan Siak Sri Indrapura oleh Tuan Syekh H. Imam Sabar Al-Kholidi Naqsyabandi bin Encik Coteih. Tarekat Naqsyabandiyah untuk pertama kalinya mulai berjalan dan dipimpin langsung oleh Syekh H. Imam Sabar Al-Kholidi Naqsyabandi pada tahun 1925 di desa Beringin. Kemudian baru pada tahun 1936 diajarkan dan dikembangkan di desa Balai Pungut.References
Abduh, M. A. (2009). Menelusuri akar sejarah dan aktivitas jamaah tarekat naqsyabandiyah di Kabupaten Pelalawan. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 8(2), 382-395. http://dx.doi.org/10.24014/af.v8i2.3816.
Abduh, M. A. (2012). Peran Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyyah Syekh Abdul Wahab Rokan (Dalam Dakwah dan Pendidikan Islam di Riau dan Sumut). Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 11(2), 206-246. https://doi.org/10.24014/af.v11i2.3858.
Abdurahman, D. (2011). Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Amrizal, (2019). Mengenal Tuan Syekh H. Imam Sabar, Salah Seorang Pengembang Islam di Onder Distrik Mandau. https://bedenai.blogspot.com/2019/09/mengenal-tuan-syekh-h-imam-sabar-salah.html.
Amrizal, A., & Astafi, R. (2019). The existing of naqshbandi tariqa and its influence on socio-cultural life of the sakai people in Bengkalis regency. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 4(1), 80–93. https://doi.org/10.15575/jw.v4i1.4072.
Ashsubli, M. (2016). Dinamika gerakan pembentukan daerah otonom baru Kabupaten Mandau Riau. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(1), 50–59. https://doi.org/10.26618/ojip.v6i1.41.
Hidayat, Z. (2015). Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah Babussalam (TNKB) dari Doktrin, Seni Hingga Arsitektur. Jakarta: Lembaga Studi Islam Progresif (LSIP).
Iskandar, J. (2018). Kegiatan suluk tarekat naqsyabandiyah didesa Medan Jaya Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
Madjid, M. D., & Wahyudhi, J. (2014). Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar. Jakarta: Kencana.
Noupal, M. (2016). Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia Abad ke-19 dari Ortodoksi ke Politisasi. Intizar, 22(2), 297–318.
Shihab, A. (2001). Islam Shufistik, Islam Pertama dan Pengaruhnya hinggi Kini di Indonesia. Bandung: Mizan.
Siregar, L. H. (2009). Sejarah Tarekat dan Dinamika Sosial. Jurnal: MIQOT, 33(2), 169-187.
Siregar, L. H. (2011). Tarekat Naqsyabandiyah Syaikh Abdul Wahab Rokan: Sejarah, Ajaran, Amalan, dan Dinamika Perubahan. Miqot: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 35(1), 59-77.
Suparlan, P. (1995). Orang Sakai di Riau: Masyarakat Terasing dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Suteja, S. (2016). Tasawuf di Nusantara Tadarus Tasawuf & Tarekat. Cirebon: CV. Aksarasatu.
Van Bruinessen, M. (1992). Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia. Bandung: Mizan.
Wathoni, L. M. N. (2021). Tuan Guru Haji Lalu Anas Hasyri: Kharisma dan Kontribusinya Mengembangkan Nadhlatul Wathan. Mataram: Institute Bale Institute.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
All writings in this journal are the full responsibility of the author. Jurnal Humanitas provides open access to benefit anyone with valuable information and findings. Jurnal Humanitas can be accessed free of charge at no cost, following the creative commons license. Authors who publish articles in the Jurnal Humanitas must comply with the following conditions:
The author retains the copyright and grants the right of first publication with the work licensed simultaneously under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license, allowing others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors may make additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published journal version of the work (for example, posting it to an institution or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, on institutional repositories or websites) before and during the submission process, resulting in a productive exchange and earlier and more extensive citations of the published work.
All articles in this journal are the sole responsibility of the author. Jurnal Humanitas provides open access to benefit anyone with valuable information and findings. Jurnal Humanitas can be accessed and downloaded for free, following the creative commons license.
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License