Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-Munawwarah

Authors

  • Vrisko Putra Vachruddin Graduate Student Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v5i1.3355

Keywords:

conception, Muhammad, state of Medina, strategy

Abstract

Under increasingly bold and severe pressure by the Quraysh infidels in the city of Makkah, the revelation of God came down that ordered the Prophet and the Muslims of Mecca to emigrate to the city of Yastrib (Medina). The migration of Prophet Muhammad SAW to the city of Yastrib brought a great influence on the unity of all communities in the city of Yastrib with the establishment of a pluralist state. The Prophet's role as a religious leader and political leader chosen based on consensus deliberations could was able to create a social community in the heterogeneous society so that social solidarity emerged assuming on the basis of one city. This article aims to explain the conception and strategy of Muhammad in uniting the people of Medina so that the pluralist state stands. This research uses historical methods by going through stages, namely; heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The prophet's basic conception and strategy in establishing are state of Medina is by: establishing mosques, brotherhood of the Muhajirin and Ansar, cooperation between the components of the population of Medina (Muslim and Non-Muslim), laying political, economic, and social foundations for new communities and renaming the city.

Dibawah tekanan yang semakin berani dan berat oleh kaum kafir Quraisy di kota Makkah, maka turunlah wahyu Tuhan yang memerintahkan Nabi dan orang-orang Islam Mekkah untuk hijrah ke kota Yastrib (Madinah). Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke kota Yastrib membawa pengaruh besar terhadap bersatunya seluruh komunitas yang berada di kota Yastrib dengan berdirinya Negara yang berkonteks pluralis. Peran Nabi sebagai pemimpin agama dan pemimpin politik yang dipilih berdasarkan musyawarah mufakat mampu menciptakan komunitas sosial dalam masyarakat heterogen tersebut sehingga muncul sikap solidaritas sosial atas dasar satu kota. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konsepsi dan strategi Muhammad dalam menyatukan masyarakat Madinah sehingga berdirilah Negara yang berkonteks pluralis. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melalui tahapan yaitu; heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Konsepsi dan strategi dasar Nabi dalam mendirikan negara Madinah ialah dengan cara mendirikan masjid, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, kerjasama antar komponen penduduk Madinah (Muslim dan Non muslim), meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat baru serta pergantian nama kota.

References

Afandi, Irfan. (2018). Hoax dalam Sejarah Islam Awal (Kajian Kritis Tentang QS. An-Nur : 11-20), Ar-Risalah: Media Keislaman, Pendidikan dan Hukum Islam, 16 (1), 145-161.

al-Mahalli, Jalaluddin. & Asy-Suyuthi, Jalaluddin. (2013). Tafsir Jalalain. Surabaya: Nurul Huda.

Alquran Surah al-Ahzab (33) Ayat 13.

An Nasai, Imam Abu Abdurrahman Ahmad bin Syuaib bin Ali. (2017). Sunan An-Nasa'i, Jilid 1. Jakarta: Gema Insani.

Daliman, A. (2012). Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Djaelani, Bisri M. (2004). Sejarah Nabi Muhammad SAW. Surabaya: Buana Pustaka.

Gulen, Fethullah M. (2002). Versi Terdalam Kehidupan Rasul Muhammad SAW, Cetakan ke-1 Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hashem, (2007). Muhammad Sang Nabi. Penelusuran Sejarah Nabi Muhammad Secara Detail Cetakan II. Jakarta: Cahaya Insan Suci.

Hawwa, Said. (1993). Ar-Rasul Muhammad SAW, Terjemahan Khatur Suhardi Cetakan ke-4. Surakarta: Pustaka Mantiq.

Hilmi, Sya’ban Ali. (2011). Nabi Muhammad. Yogjakarta: Mitra Pustaka.

Hisyam, Ibnu. (1994). Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, Jilid 1, Terj Fadli Bahri. Jakarta: Darul Falah.

Ibrohim, B. (2016). Memaknai Momentum Hijrah. Studia Didaktika, 10(2), 65-74.

Ilham, Muh. (2016). Konsep ‘Ashabiyah dalam Pemikiran Politik Ibnu Khaldun, Jurnal Politik Profetik, 4(1), 1-13.

Ilma, M., & Alfian, R. N. (2020). Konsepsi Masyarakat Madani dalam Bingkai Pendidikan Islam. MA'ALIM: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1).

Karim, M. Abdul. (2009). Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Cetakan ke-2. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Khomeini, Ayatullah. (1979), An Islamic State Point of View, (Concept of Islamic State), Islamic Council, London.

Mahmuddin, (2020). Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah. Jurnal Dakwah Tabligh, 21(1), 87-104.

Masri, A. (2017). Konsepsi Dakwah dalam Pembangunan Masyarakat Madani Indonesia (Refleksi Atas Realitas Dakwah Rasulullah Membangun Masyarakat Madinah). Tasamuh: Jurnal Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Islam, 14(2), 115-126.

Mulyono, M. (2017). Rekonstruksi Peran dan Fungsi Masjid sebagai Pusat Kegiatan Pendidikan Islam. Muaddib: Studi Kependidikan dan Keislaman, 7(01), 13-32.

Nasution, Harun. (1984). Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I. Jakarta: UI Press.

Nurhakim, Moh. (2004). Sejarah dan Peradaban Islam. Malang: UMM Press.

Pancasilawati, Abnan. (2013). Penegakan Hukum dalam Syairat Islam. Mazahib, Jurnal Pemikiran Hukum Islam, 11 (1), 37-46.

Peters, F. (1994). Muhammad and the Origins of Islam. New York: State University of New York Press.

Prodjodikoro, Wirjono. (1981). Asas-Asas Ilmu Negara dan Politik. Bandung: Eresco.

Pulungan, J. Suyuthi. (1995). Fiqih Siyasah. Jakarta: Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan.

Rahman, Afzalur. (2009). Muhammad: Encyclopaedia of Seerah, Terjemahan Taufik Rahman Cetakan ke-1. Bandung: Pelangi Mizan.

Shihab, M. Q. (2004). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an (Vol. 7). Jakarta: Lentera Hati.

Thabrani, Mukti Abdul. (2014) Tata Kelola Pemerintahan Negara Madinah pada Masa Nabi Muhammad SAW. IN RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia, 4 (1), 13-30.

Ubaidillah, A. et al. (2000). Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press.

Zainuddin, M. (2002). Piagam Madinah, MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 18(3), 290-301.

Zaman, Q. (2012). NEGARA MADINAH (Sebuah Prototype Ketatanegaraan Modern). IN RIGHT: Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia, 2(1), 69-92.

Zuhri, M. (2004). Potret Keteladanan Kiprah Pilitik Muhammad Rasulullah, Cetakan I. Yogyakarta: LESFI Press.

Downloads

Published

2021-06-30