PENGEMBANGAN PRANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENDORONG KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Authors

  • nila hidayati
  • Zodatul Wardi

DOI:

https://doi.org/10.29408/edc.v10i2.162

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengembangkan  perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah yang valid, praktis, dan efektif, untuk mendorong kemampuan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis.

Pengembangan model pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel & Semmel yang telah dimodifikasi. Pengembangan model tersebut dimulai dari tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Tahap penyebaran (dissemination) belum dilakukan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari: (1) lembar validasi perangkat, (2) lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, (3) lembar observasi aktivitas siswa, (4) angket kepraktisan menurut guru, (5) angket kepraktisan menurut   siswa, (6) tes kemampuan berpikir kritis, dan (7) tes kemampuan komunikasi matematis. Data kevalidan dan kepraktisan dianalisis dengan mengkonversi skor menjadi data kualitatif skala lima  sedangkan  data  keefektifan  dianalisis  dengan  prersentase  ketuntasan belajar dan uji one sample tes.

Melalui  proses  pengembangan,  telah  dihasilkan:  (1)  perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah dan (2) instrumen penelitian. Berdasarkan analisis uji coba lapangan,  hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Kriteria kevalidan terlihat dari hasil analisis kevalidan perangkat pembelajaran matematika yang memenuhi kriteria valid, kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran matematika dilihat dari skor angket kepraktisan menurut guru  yang memenuhi kriteria mudah digunakan dan skor angket kepraktisan siswa yang positif. Kriteria keefektifan perangkat pembelajaran matematika berdasarkan pada: (1) persentase ketercapaian ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan tingkat penguasaan minimal tinggi dan sangat tinggi adalah 80% dari 20 siswa yang mengikuti tes; (2) keterlaksanaan pembelajaran sudah memenuhi kriteria baik; dan (3) aktivitas siswa sudah memenuhi kriteria baik. Selain itu, hasil analisis komparasi antara kelas   eksperimen   dengan   kelas   kontrol   adalah:   (1)   terdapat   perbedaan keefektifan penggunaan perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah dengan penggunaan perangkat pembelajaran matematika yang sudah tersedia di sekolah ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa, dan (2) penggunaan perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah lebih efektif dibanding penggunaan perangkat pembelajaran matematika yang sudah tersedia di sekolah ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa.

 

Kata kunci : Kemampuan Berpikir Kritis, Komunikasi Matematis, Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

Published

2015-12-20

Issue

Section

Artikel