Sungai Serayu dalam Tinjauan Sejarah Maritim: Peran dan Perkembangannya di Cilacap Pada Masa Hindia Belanda, 1830-1942
DOI:
https://doi.org/10.29408/fhs.v7i1.12040Keywords:
Cilacap, Dutch East Indies, maritim history, Serayu riverAbstract
The presence of rivers in human life has provided many benefits. One of the rivers that play a role in human life is the Serayu river in Central Java. So this study aims to analyze the origin, role and development of the Serayu river in Central Java, especially in the Cilacap region during the Dutch East Indies period. This research has a novelty in the study of the Serayu river in maritime history review. The method used in this study is a historical method consisting of four steps, namely heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The results showed that the origin of the Serayu river originated from the migration process of the people of Kalimantan island to Java in the early century AD until it developed into a river that played a role in maritime activities such as shipping and trade in Cilacap during the Dutch East Indies. The conclusion of this study is that the Serayu river during the Dutch East Indies period (1830-1942) had a role and influence on the development of the Cilacap region as one of the centers of economic activity on the south coast of Java.
Kehadiran sungai dalam kehidupan manusia telah memberikan banyak manfaat. Salah satu sungai yang turut berperan dalam kehidupan manusia adalah sungai Serayu di Jawa Tengah. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asal-usul, peran dan perkembangan sungai Serayu di Jawa Tengah khususnya pada wilayah Cilacap pada masa Hindia Belanda. Penelitian ini memiliki kebaharuan dalam kajian sungai Serayu dalam tinjauan sejarah maritim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang terdiri dari empat langkah yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa asal-usul sungai Serayu berawal dari proses migrasi penduduk pulau Kalimantan menuju Jawa pada awal abad masehi hingga berkembang menjadi sebuah sungai yang berperan dalam aktivitas kemaritiman seperti pelayaran dan perdagangan di Cilacap pada masa Hindia Belanda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sungai Serayu pada masa Hindia Belanda (1830-1942) memiliki peran dan pengaruhnya terhadap perkembangan wilayah Cilacap sebagai salah satu pusat dari aktivitas ekonomi di pesisir Selatan pantai Jawa.
References
Andhi, N., Purwono, S., Barkah, A., Triyanto, D., & Handino, P. (2020). Analisis Karakteristik Pola Sedimentasi dan Perubahan Morfologi Muara Sungai Serayu. Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi, 6(1), 41–51. https://doi.org/10.35308/jts-utu.v6i1.1968
Arif, M., & Amri, C. (2019). Analisa Kapasitas Sungai Kaliyasa Cilacap. Jurnal Geografi, 16(1), 41–47. https://doi.org/10.15294/jg.v16i1.9746
Armiyati, L. (2017). Eksplorasi Cagar Budaya sebagai Upaya Pengembangan Pariwisata dengan Konsep Integrated Tourism di Kabupaten Cilacap. Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 14(1). https://doi.org/10.21831/socia.v14i1.17848
Azmah, R. D. (2017). Akomodasi Komunikasi IMAKES dalam Interaksi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Akomodasi Anggota Ikatan Mahasiswa Asal Kebumen yang Berada di Solo). In Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/50764/
Basundoro, P. (2019). Arkeologi Transportasi: Perspektif Ekonomi dan Kewilayahan Karesidenan Banyumas 1830-1940an. Airlangga University Press.
Cahyono, M. D. (2012). Makna dan Fungsi Simbol Seks dalam Ritus Kesuburan Masa Majapahit. Amerta: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi, 30(1), 19–44. https://jurnalarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/amerta/article/view/397/252
Dewi, V. M. (2020). Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa 1825-1830. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, 2(2), 147–158. https://doi.org/10.31540/sindang.v2i2.254
Dwityaningsih, R., Triwuri, N. A., & Handayani, M. (2018). Analisa Dampak Aktivitas Penambangan Pasir Terhadap Kualitas Fisik Air Sungai Serayu Di Kabupaten Cilacap. Jurnal Akrab Juara, 3(3), 1–8. http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/336
Farida, I., Rochmiatun, E., & Kalsum, N. U. (2019). Peran Sungai Musi dalam Perkembangan Peradaban Islam di Palembang: Dari Masa Kesultanan sampai Hindia-Belanda. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 3(1), 50–57. https://doi.org/10.30829/juspi.v3i1.4079
Firmansyah, I. A., Mileniawati, J. P., & Rahayu, M. N. (2020). Sungai Bengawan Solo dan Musi dalam Tinjauan Sejarah Maritim. Riwayat: Educational Journal of History and Humanities, 3(2), 7–13. http://jurnal.unsyiah.ac.id/riwayat/
Gottschalk, L. (1985). Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah. UI Press.
Hasanuddin. (2016). Politik dan Perdagangan Kolonial Belanda di Pontianak. Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 8(2), 203–218. https://doi.org/10.30959/patanjala.v8i2.73
Herlina, N. (2020). Metode Sejarah Edisi Revisi 2020. Satya Historika.
Hermawati, M. (2013). Tanam Paksa Sebagai Tindakan Eksploitasi. Avatara, 1(1), 64–70. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/1123
Khotimah, K. (2015). Peran Tokoh Agama dalam Pengembangan Sosial Agama di Banyumas (Studi Historis Sosiologi Tokoh Agama Islam Abad 21). In IAIN Purwokerto. https://repository.uinsaizu.ac.id/345/
Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Bentang Budaya.
Ma’ruf, A. N., & Aman. (2016). Peranan Trem Serajoedal Stroomtram Maatschappij dalam Perkembangan Pengangkutan di Banyumas 1896-1899. Risalah, 2(7). https://journal.student.uny.ac.id/index.php/risalah/article/view/4948
Maslahah, W., & Hidayat, A. W. (2016). Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat di Jawa 1830-1870. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 6(2), 18–30. https://doi.org/10.25273/ajsp.v6i02.1454
Maulen, V. der. (1988). Indonesia di Ambang Sejarah. Kanisius.
Nurwanti, Y. H., Harnoko, D., & Larasati, T. A. (2015). Sejarah Perkembangan Ekonomi dan Kebudayaan di Banyumas Masa Gandasubrata Tahun 1913-1942. Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta.
Poerbatjaraka. (1954). Galuh. Bahasa Dan Budaya, 3(2), 6–10.
Prastiwi, S. D. (2021). Makna Sungai dalam Ruang Hidup yang Berubah: Studi Kasus Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah. Handep: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 5(1), 69–96. https://doi.org/10.33652/handep.v5i1.193
Priyadi, S. (2007). Ciptarasa: Profil Putri Bungsu sebagai Simbol Kesuburan, Penyatu Pajajaran-Pasirluhur, dan Sasaran Oedipus. Jurnal Penelitian Humaniora, 8(1), 1–11. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/516
Purba, J. R. (2018). Residency of Manado in The Maritime Trading Forum in The Netherland Indies, In The Early Nineteenth Century to 1942. Pangadereng, 4(2), 387–398. https://jurnalpangadereng.kemdikbud.go.id/index.php/pangadereng/article/view/58
Rahmawati, M., Riyadi, M. I., & Rizaldy, R. J. (2019). Sungai Bengawan Solo: Tinjauan Sejarah Maritim dan Perdagangan di Laut Jawa. Candrasangkala, 5(2), 24–39. http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Candrasangkala/article/view/7120
Ratnani, I., Setyobudi, W., & Rahayu, S. (2019). Jejak Sejarah Kuno Kabupaten Cilacap (Kerajaan Nusatembini dan Donan sebagai Cikal Bakal Kabupaten Cilacap) (S. Kindarto (ed.)). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap.
Rosyid, M. (2017). Dinamika Haji Indonesia Sejak Era Kolonial dan Problematika Calon Haji Ilegal. Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 17(2), 241–259. https://doi.org/10.18326/ijtihad.v17i2.241-259
Sanusi, A., Arif, F., & Hasyim, R. S. (2022). Perubahan Eksistensi Sungai dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Sosial Masyarakat Kota Cirebon Pada Masa Hindia Belanda Tahun 1900-1942. Yayasan Wiyata Bestari Samasta.
Siryayasa, I. N., & Syahrul Yasin, M. (2019). Pelabuhan, Perdagangan dan Ekonomi: Makassar dalam Kurun Niaga di Asia Tenggara. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 3(2), 88–97. https://doi.org/10.29408/fhs.v3i2.2120
Siswanto, H. W. (2018). Pendidikan Budaya Bahari Memperkuat Jati Diri Bangsa. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 27(2), 204–222. https://doi.org/10.17509/jpis.v27i2.14096
Situmorang, N. (2019). Citra Kabupaten Cilacap dalam Arsip (S. Sunjaya (ed.)). Arsip Nasional Republik Indonesia.
Soedarmadji. (1990). Hari Jadi Kabupaten Cilacap: Alternatif dan Alternatif. Perpustakaan Daerah Kabupaten Cilacap.
Soedarto, Helmy, M., Roedhijanto, Darikin, & Soebiardi, E. (1975). Sejarah Cilacap. Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap.
Sukatno, O. (2021). Dieng: Data Geografis dan Wacana Umum. Nusamedia.
Sulistyo, H. (2020). Politik Spasial dalam Lirik Lagu Bengawan Solo Karya Gesang dan Di Tepinya Sungai Serayu Karya Soetedja: Analisis Pascakolonial Sara Upstone. Atavisme, 23(2), 147–160. https://doi.org/10.24257/atavisme.v23i2.633.147-160
Sutasman, T. (2021). Jejak-Jejak Sejarah Cilacap (R. G. Widodo (ed.)). Pustaka Egaliter.
Tanoyo, B., & Sari, N. A. (2022). Banjir Banyumas dalam Arsip Memorie Van Overgave. Cived: Journal of Civil Engineering and Vocational Education, 9(2), 213–229. https://doi.org/10.24036/cived.v9i2.116448
Toni, Brata, Y. R., & Wijayanti, Y. (2021). Peranan Bupati Cilacap Pertama Raden Tumenggung Tjakrawerdana II dalam Pembangunan Kota Cilacap 1856-1873. J-KIP (Jurnal Keguruan Dan Ilmu Pendidikan), 2(3), 11–20. http://dx.doi.org/10.25157/j-kip.v2i3.5846
Viliana, A. T., & Zulkarnain. (2018). Peran Pelabuhan Cilacap bagi Pertumbuhan Sosial Ekonomi Masyarakat Cilacap (1830-1942). Jurnal Pendidikan Sejarah, 5(6), 632–645. https://journal.student.uny.ac.id/index.php/risalah/article/view/13249
Yuliati. (2013). Perspektif Kemaritiman di Indonesia dan Kawasan Asia Tenggara Lainnya. Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, Dan Pengajarannya, 7(2), 47–53. http://dx.doi.org/10.17977/sb.v7i2.4746
Zuhdi, S. (2002). Cilacap 1830-1942: Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa. Kepustakaan Populer Gramedia.
Zulfah, S. (2022). Pengenalan Daerah Bantaran Sungai Sebagai Daya Tarik Wisata dalam Memahami Fungsi Alami Sungai. Seri Publikasi Pembelajaran Perubahan Sosial, 1(1), 225–235. https://doi.org/10.20527/tmkm.v1i1.390
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish articles in Fajar Historia Journal must comply with the following conditions:
- The author retains the copyright and grants the journal first publication rights. The work is licensed simultaneously under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license, which allows others to share the work to acknowledge the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors may make additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published journal version of the work (for example, posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as this can result in a productive exchange and earlier and larger citations of the published work.
Fajar Historia journal provides open access to benefit anyone with valuable information and findings. All articles in this journal are the sole responsibility of the author. Fajar Historia journal can be accessed and downloaded for free, following the creative commons license.
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License