Spirit Nilai Gotong Royong dalam Banjar dan Besiru Pada Masyarakat Sasak-Lombok

Authors

  • Lalu Murdi Universitas Hamzanwadi

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v2i1.1288

Keywords:

Banjar, Besiru, Gotong Royong, Spirit

Abstract

Masyarakat Sasak-Lombok dengan segala keunikan budayanya memiliki nilai-nilai tersendiri baik yang berkembang dalam ranah internal maupun merupakan hasil akulturasi dari etnis lain. Beberapa nilai goyongroyong yang berkembang pada masyarakat Sasak seperti banjar dan besiru juga dikenal pada masyarakat Bali namun memiliki warna dan ciri khas sesuai dengan masyarakat Sasak-Lombok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banjar dan besiru baik pada masa lalu maupun saat ini di pedesaan masih memberikan kontribusi yang positif dalam menciptakan nilai-nilai kebersamaan yang khas. Tentu saja dalam perkembangannya saat ini sudah banyak terjadi perubahan, salah satunya disebabkan oleh pandangan masyarakat yang dipengaruhi baik oleh perkembangan ekonomi, pekerjaan, sistem sosial, dan lain sebagainya, namun hal ini penting untuk dimunculkan sebagai bagian dari khasanah budaya masyarakat yang baik untuk mendeskripsikan keunggulan mereka dalam menjalankan kerjasama baik pada masa lalunya maupun saat ini.

References

Andi Ima Kesuma. 2012. Moral Ekonomi Manusia Bugis. Makassar: Rayhan Intermedia.

Assifie, B. 2001. Etnografi dan Metode Observasi Partisipasi dalam Agus Salim (peny). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (pemikiran Norman K. Denzin & Egon Guba, dan Penerapannya). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Herimanto & Winarno. 2011. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kinloch, Graham C. 2009. Perkembangan dan Paradigma Utama Teori Sosiologi. Bandung: Pustaka Setia.

Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.

Kuntowijoyo. 2008. Penjelasan Sejarah (Historycal Explanation). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuswarno, E. 2009. Fenomenologi: Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjajaran.

Lalu Murdi. 2013. Perubahan Perilaku Laki-laki terhadap Perempuan (Kasus Perempuan Sasak di Lombok Timur-NTB 1943-2012). Tidak Diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM).

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasikun. 2011. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Ritzer G & Goodman D. J. 2011. Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Jakarta: Kreasi Wacana.

Setiadi, E.M & Kolip U. 2011. Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Sosial. Jakarta: Kencana.

Soekanto, S. 1984. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.

Sri-Edi Swasono. 2014. Kebangsaan Kerakyatan dan Kebudayaan. Yogyakarta: UTS-Press.

Sri-Edi Swasono. 2014. Krisis Kepemimpinan Rezim Merampok Negara. Yogyakarta: UTS-Press.

Sudirman & Bahri. 2014. Studi Sejarah dan Budaya Lombok. Benyer-Lotim: PUSAKANDA.

Tolomundu & Yamin. 2008. Besiru: Revitalisasi Banjar di Lombok. Makassar: BaKTI/SoFEI.

Wineburg, Sam. 2006. Berpikir Historis: Memetakan Masa Depan, Mengajarkan Masa Lalu. Alih bahasa oleh Masri Maris. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Downloads

Additional Files

Published

2018-06-30

How to Cite

Murdi, L. (2018). Spirit Nilai Gotong Royong dalam Banjar dan Besiru Pada Masyarakat Sasak-Lombok. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 2(1), 39–54. https://doi.org/10.29408/fhs.v2i1.1288