Jejak Gelar Doctor Honoris Causa Soekarno dan Pembelajaran Sejarah

Authors

  • Dadan Adi Kurniawan Universitas Sebelas Maret
  • Nasta Ayundra Oktavian Mahardi Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v8i1.24702

Keywords:

doctor honoris causa; history learning; Soekarno

Abstract

Soekarno is one of Indonesia's great figures who is paradoxical, on the one hand he is widely revered but on the other hand he is also widely criticized. The traces of his life are complete, apart from receiving a lot of criticism, he also received a lot of awards. This research aims to trace the path of Soekarno's award of the doctorate honoris causa, the background factors, and how it relates to history learning. This research uses a historical method which includes five stages, namely topic determination, heuristics, criticism, interpretation and historiography. Data collection techniques use document and literature studies such as speech manuscript archives, ministerial decrees, books, journals, articles and online newspaper media. The results of the research show that Sukarno was the Indonesian president who received the most doctor honoris causa degrees, namely 26 degrees (7 awards from within the country and 19 from abroad). Awards cover the fields of law, politics, philosophy, history, social, engineering and religion. The awarding of this honorary title cannot be separated from Soekarno's great role and his political relations in the national and international arena. Historiography regarding the track record of Soekarno's doctor honoris causa degree could be a new alternative to enrich history learning material at high school and college levels.

References

Adams, C. (2019). Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta: Yayasan Bung Karno.

Arsip Amanat PJM Presiden Sukarno pada Upatjara Pemberian Gelar Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Ushuluddin Djurusan Da'wah, Gelar Guru Besar Kehormatan, Gelar Pendidik Agung, oleh Institut Agama Islam Negeri (I.A.I.N.) di Istana Negara, Djakarta, 2 Desember 1964.

Arsip Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/u/1993 Tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi. Arsip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses dari https://id.wikisource.org/wiki/Keputusan_Menteri_Pendidikan_dan_Kebudayaan_Republik_Indonesia_Nomor_036/U/1993#BAB_VI_SYARAT_PEMBERIAN_GELAR_AKADEMIK_DAN_SEBUTAN_PROFESIONAL. Diakses tanggal 26 November 2023.

Arsip Naskah Pidato P.J.M Presiden Sukarno pada upacara pemberian gelar Doktor Kehormatan, dalam bidang Ilmu Hukum dan pengetahuan masyarakat, khusus di bidang ilmu politik hubungan antar negara oleh Universitas Hassanudin di Makasar pada tanggal 29 April 1963. Perpustakaan Nasional RI. http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/bibliographic/?box=detail&id=192&from_box=list_245&hlm=1&search_tag=&search_keyword=&activation_status=&presiden_id=1&presiden=sukarno. Diakses tanggal 26 November 2023.

Arsip Naskah Pidato Penerimaan Gelar Honoris Causa Soekarno dari Universitas Padjadjaran Bandung Tahun 1964.

Buxton, L. H. D. & Gibson, S. (1935). Oxford University Ceremonies. Oxford University Press.

Djaja, T. (1984). Soekarno-Hatta Persamaan dan Perbedaannya. Jakarta: Sastra Budaya.

Dzulfaroh, A. N & Pratiwi, I. E. (2023). Siti Baroroh, Profesor Perempuan Pertama di Indonesia. https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/04/154500765/siti-baroroh-baried-profesor-perempuan-pertama-di-indonesia?page=all. Diakses tanggal 26 November 2023.

Effendi, I. A. (2016). Sekilas Tentang Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa (HC)/Gelar Kehormatan di Universitas Gadjah Mada. Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 9(3), 52-64. http://dx.doi.org/10.22146/khazanah.22870.

Gottschalk, Louis. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

Hariyono. (2014). Ideologi Pancasila Roh Progresif Nasionalisme Indonesia. Malang: Intran Publishing

Hasan, S. & Hoeve, V. (1998). Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru.

Heraty, T. (2003). Pencarian Belum Selesai: Fragmen Otobiografi Toeti Heraty. Magelang: Indonesia Tera.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Buku Paket Sejarah Indonesia jilid 1-4 untuk kelas X, kelas XI Semester 1, kelas XI Semester 2, dan kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kuntowijoyo. (2003). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.

Latif, A. J. (2006). Manusia Filsafat dan Sejarah. Palu Selatan: Bumi Aksara.

Matanasi, P. (2018). Puluhan Doktor Honoris Causa untuk Soekarno. https://tirto.id/puluhan-doktor-honoris-causa-untuk-sukarno-cF21. Diakses tanggal 27 November 2023.

Naskah Pidato Soekarno berjudul Pidato Promovendu P.J.M pada 23 Desember 1964 Koleksi UPT Perpustakaan Bung Karno. Diakses dari https://perpusbungkarno.perpusnas.go.id/index.php/soekarno/122-gelar-doctor-honoris-causa-bung-karno

Ojong, PK, et al. (1951). Star Weekly. Diakses dari: https://warungarsip.co/produk/kliping/star-weekly-edisi-268-18-februari-1951/. Diakses tanggal 25 November 2023.

Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia. (2017). Sejarah Konperensi Asia-Afrika. Jakarta: Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia

Perpustakaan Proklamator Bung Karno. (2023). Gelar Doctor Honoris Causa Bung Karno. https://perpusbungkarno.perpusnas.go.id/index.php/soekarno/pidato/122-gelar-doctor-honoris-causa-bung-karno. Diakses tanggal 20 Desember 2023.

Piagam Gelar Doctor Honoris Causa Presiden RI Dr. Ir. H Sukarno dari Universitas Muhammadiyah tanggal 3 Agustus 1965. Koleksi UPT Perpustakaan Bung Karno. https://perpusbungkarno.perpusnas.go.id/index.php/soekarno/pidato/954-piagam-gelar-doctor-honoris-causa-presiden-ri-dr-ir-h-sukarno-dari-universitas-muhammadiyah. Diakses tanggal 20 Desember 2023.

Ricklefs, M. C. (2007). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sabandar, S. (2023). Bukan Hanya di Indonesia, 8 Tempat dan Jalan di Luar Negeri Juga Pakai Nama Soekarno. https://www.liputan6.com/amp/5044256/bukan-hanya-di-indonesia-8-tempat-dan-jalan-di-luar-negeri-juga-pakai-nama-soekarno. Diakses pada 23 November 2023.

Salam, S. (1984). Bung Karno Putra Fajar. Jakarta: PT Gunung Agung.

Setyarso, B. (2015). Tjokroaminoto Guru Para Pendiri Bangsa. Jakarta: KPG

Situmorang, J. T. H. (2016). Bung Karno Biografi Putra Sang Fajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Soekarno. (1984). Ilmu dan Perjuangan: Kumpulan Pidato Ketika Menerima Gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas dalam Negeri. Jakarta: Diterbitkan atas kerja sama Inti Idayu Press dan Yayasan Pendidikan Soekarno

Soyomukti, N. (2009). Perempuan di Mata Soekarno. Yogyakarta: Garasi.

Sudjatmiko, B. (2010). Soekarno Muda. Yogyakarta: Delokomotif.

Susilo, T. A. (2010). Soekarno Biografi Singkat 1901-1970. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

UGM. (2011). UGM Peringati 60 Tahun Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa Ir. Soekarno. https://ugm.ac.id/id/3005-ugm-peringati-60-tahun-pemberian-gelar-doktor-honoris-causa-ir-soekarno/. Diakses tanggal 23 November 2023.

Wahyuni, W. (2023). Gelar dan Syarat Pemberian Honoris Causa. https://www.hukumonline.com/berita/a/gelar-dan-syarat-pemberian-honoris-causa-lt6405a58623b69/#. Diakses pada 26 November 2023.

Wangsadinata, W., & Suprayitno, G. (2008). Roosseno: Jembatan dan Menjembatani. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Wijesiri, Lionel (2008). Doctorates a dime a dozen? https://archives.dailynews.lk/2008/11/11/fea07.asp. Diakses tanggal 26 November 2023.

Wilardjo, S. B. (2012). Sukarno: Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah dan Perilaku Organisasi. Value Added: Majalah Ekonomi dan Bisnis, 9(1), 1-12. https://doi.org/10.26714/vameb.v9i1.731.

Zulkifli, et al., (2015). Soekarno Paradoks Revolusi Indonesia. Jakarta: KPG.

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Kurniawan, D. A., & Oktavian Mahardi, N. A. (2024). Jejak Gelar Doctor Honoris Causa Soekarno dan Pembelajaran Sejarah. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 8(1), 145–159. https://doi.org/10.29408/fhs.v8i1.24702