Menelusuri Akar Sejarah Pluralitas Agama di Kota Sukabumi

Authors

  • Gian Fajar Gemilang Universitas Pendidikan Indonesia
  • Wawan Darmawan Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v8i2.25707

Keywords:

history of Sukabumi City; religious plurality; religious tolerance

Abstract

The phenomenon of tolerance in social life creates a sense of harmony and peace for religious people. The dynamic social situation also influences the attitude of the community in responding to the understanding of the tradition of each community. This research attempts to identify the history of religious plurality in Sukabumi City with a focus on factors that influence current religious practices. Through a historical methodology approach, this research aims to identify whether tolerance has existed since the colonial period or is a new construction of the current leaders and rulers. The results showed that the development of religious communities in Sukabumi City was shaped through the role of religious leaders as spiritual leaders and messengers of peace to the community. In addition, government support and the need for adequate worship facilities contribute to creating an inclusive atmosphere for all religious communities. Regulations related to religious practices and traditions also play an important role in strengthening interfaith harmony. This harmony is known to arise from a deep understanding of each other's beliefs and a sense of love manifested in human relationships.

References

Ainurrahman, M. (2018). Analisis Kebijakan Sosial-Politik Pemerintah Hindia Belanda Untuk Etnis Tionghoa di Jawa Tahun 1900-1942. Universitas Pendidikan Indonesia.

Albab, A. U. (2019). Interpretasi Dialog Antar Agama Dalam Berbagai Prespektif. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya, 2(1), 22–34. https://doi.org/10.31538/almada.v2i1.223.

Anwar, M. K. (2018). Dialog Antar Umat Beragama di Indonesia: Perspektif A. Mukti Ali. Jurnal Dakwah, 19(1), 89–107. http://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/jurnaldakwah/article/view/1347.

Aqil, M. (2020). Nilai-nilai humanisme dalam dialog antar agama perspektif Gus Dur. Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 6(1), 52-66. https://doi.org/10.21580/wa.v6i1.4915.

Arief, A. Johari. (2022). Makna Unsur Visual Lambang Daerah Kota Dan Kabupaten Sukabumi. Jurnal Dasarupa: Desain Dan Seni Rupa, 2(1), 18–24. https://doi.org/10.52005/dasarupa.v2i1.110.

Arip, U. (2016). Gambaran Kehidupan Keagamaan Kota Sukabumi Masa Kolonial Belanda Tahun 1926-1942. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Ariwibowo, A. (2019). Perkembangan Budaya Kosmopolitan Di Batavia 1905-1942. Handep: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 3(1), 55–74. https://doi.org/10.33652/handep.v3i1.66.

Armayanto, H. (2014). Problem Pluralisme Agama. Tsaqafah, 10(2), 325. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v10i2.191.

Bamualim, C. S. (2015). Negotiating Islamisation and Resistance: A Study Of Religions, Politics And Social Change In West Java From The Early 20th Century To The Present [Universiteit Leiden]. https://scholarlypublications.universiteitleiden.nl/access/item%3A2861948/view

Budiyono, A. (2022). Urgensi Konseling Komunitas dalam Menjaga Toleransi Beragama. KONSELING: Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Penerapannya, 3(3), 2686–2875. https://doi.org/10.31960/konseling.v3i3.1662.

End, T. van den. (2006). Sumber-sumber zending tentang sejarah gereja di Jawa Barat, 1858-1963. BPK Gunung Mulia.

Fathun, L. M. (2021). Tragedi Terorisme di Indonesia sebagai Bentuk Evolusi Ancaman Keamanan Nasional Tahun 2000-2010, Pendekatan Fenomenologi. Jurnal Keamanan Nasional, 7(1), 36-50. https://orcid.org/0000-0002-8962-0075.

Dzakie, F. (2017). Meluruskan Pemahaman Pluralisme dan Pluralisme Agama di Indonesia. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 9(1), 79-94. http://dx.doi.org/10.24042/ajsla.v9i1.1408.

Febriania, W. F., Mahzuni, D., & Septiani, A. (2021). Kehidupan Budaya Etnis Tionghoa di Kota Sukabumi 1966-2002. Bihari: Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, 4(2), 147–156. http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari/article/view/4388.

Firdaus, Y. F. (2020). Peran Orang-Orang Tionghoa Dalam Pekabaran Injil: Kajian Historis Terbentuknya Jemaat Tionghoa Di Jawa Barat. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen, Dan Musik Gereja, 4(1), 77–97. https://doi.org/10.37368/ja.v4i1.120.

Firmansyah, I. S. (2016). Soekaboemi The Untold Story. Paguyuban Soekaboemi Heritages.

Firmansyah, I. S. (2017). Kota Sukabumi Menelusuri Jejak Masa Lalu. Paguyuban Soekaboemi Heritages.

Fitriani, S. (2020). Keberagaman dan Toleransi Antar Umat Beragama. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 20(2), 179–192. https://doi.org/10.24042/ajsk.v20i2.5489

Gunardi, G. (2010). Identifikasi Potensi Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota Tangerang. Jurnal Planesa, 1(1), 28–35.

Hanik, U. (2014). Pluralisme Agama Di Indonesia. Jurnal Pemikiran Keislaman, 25(1), 44–63. https://doi.org/10.33367/tribakti.v25i1.154.

Hasrianti, A. (2016). Pluralisme Agama dan Budaya dalam Masyarakat Kota Sorong. Jurnal Pusaka, 4(2).

Herwiratno, M. (2007). Kelenteng: Benteng Terakhir Dan Titik Awal Perkembangan Kebudayaan Tionghoa di Indonesia. Lingua Cultura, 1(1), 78. https://doi.org/10.21512/lc.v1i1.264.

Hosniyah, & Trilaksana, A. (2016). Kebijakan Pemerintah Hindia Belanda Terhadap Komunitas Arab Di Malang 1900-1935. AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah, 4(3), 966–978. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/16265.

Hurgronje, C. S. (2007). Mekka in the Latter Part of the 19th Century (Translated by J.H. Monahan). Brill.

Husaini, A. (2007). Kristenisasi di Indonesia Tinjauan Historis dan Teologis. 8–12.

Hutapea, R. H., & Iswanto. (2020). Pluralism And Inter-Religious Harmony in Kupang. Dilaog: Balitbang Kemenag, 43(76), 99–108. https://jurnaldialog.kemenag.go.id/index.php/dialog/article/view/363/190

Iqbal, M. (2012). Politik Hukum Hindia Belanda dan Pengaruhnya Terhadap Legislasi Hukum Islam di Indonesia. AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah, 12(2), 117–126. https://doi.org/10.15408/ajis.v12i2.972.

Islamy, A. (2022). Moderasi Beragama Dalam Ideologi Pancasila. POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan, 3(1), 18–30. https://doi.org/10.53491/porosonim.v3i1.333.

Lubis, N. H. (2011). Sejarah Perkembangan Islam di Jawa Barat. Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia.

Mangantibe, V. Y., & Taliwuna, M. C. (2021). Toleransi Beragama Sebagai Pendekatan Misi Kristen Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 3(1), 33–47. https://doi.org/10.37364/jireh.v3i1.56.

Miharja, D., & Mulyana, M. (2019). Peran FKUB Dalam Menyelesaikan Konflik Keagamaan di Jawa Barat. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya, 3(2), 120–132. https://doi.org/10.15575/rjsalb.v3i2.4717.

Moko, C. W. (2017). Pluralisme Agama Menurut Nurcholis Madjid (1939-2005) Dalam Konteks Keindonesiaan. Medina-Te : Jurnal Studi Islam, 13(1), 61–78. https://doi.org/10.19109/medinate.v13i1.1542.

Moskee te Soekaboemi. (t.t.). Diakses [online] pada 28 Maret 2024 dari laman https://collectie.wereldmuseum.nl/default.aspx?lang=en#/query/45fce3ae-8ad6-4d2e-8b3f-f5802443d995.

Mulyadi, R. M. (2019). “Elmu Anyar” Singkretisme Dalam Penyebaran Agama Kristen di Jawa Barat Pada Abad Ke-19 dan Awal Abad Ke- 20. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 11(2), 219. https://doi.org/10.30959/patanjala.v11i2.510.

Munif, M., Qomar, M., & AZIZ, A. (2023). Kebijakan Moderasi Beragama di Indonesia. Dirasah: Jurnal Studi Ilmu dan Manajemen Pendidikan Islam, 6(2), 417-430. https://doi.org/10.58401/dirasah.v6i2.935.

Nasirin, A. A., Sunarti, L., & Karwiti, W. (2023). Masalah Hygiene Di Pesantren Pada Masa Hindia Belanda XIX-XX. El Tarikh : Journal of History, Culture and Islamic Civilization, 4(2), 72. https://doi.org/10.24042/jhcc.v4i2.18800.

Nederlandsche Zendingsvereeniging. (1915).

Nisa’, S. F., Yoga, A. K. D., & Ridhoi, R. (2021). Terpinggirkan Di Tanah Kelahiran: Potret Kelompok Indo Di Hindia Belanda Abad Ke-19-20. Historiography, 1(2), 204. https://doi.org/10.17977/um081v1i22021p204-212.

Nugraha, S. (2017). Kota Sukabumi dari Distrik Menjadi Gemeente (1815-1914). Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 9(3), 423–438.

Onghokham. (1991). Rakyat dan Negara. Pustaka Sinar Harapan.

Pangeran, I. (2017). Toleransi Beragama Sebuah Keniscayaan Bagi Muslim Dalam Hidup Bermasyarakat. Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi, 13(1), 31. https://doi.org/10.24239/al-mishbah.vol13.iss1.76.

Prasetyo, A. (2013). Pluralitas Agama Dalam Keluarga Jawa. KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1), 64–73. https://doi.org/10.15294/komunitas.v5i1.2374.

Purnomo, B. (2013). Toleransi Religius. Suhuf: Jurnal Pengkaji Al-Quran Dan Budaya, 6(1), 83–103. https://doi.org/10.22548/shf.v6i1.36.

Putri, N. S., Salsabilla, A., Aqilah, R. N., & Arifin, F. (2023). Menggandeng Kolonialisme: Misionarisme dan Respon Umat Islam di Sukabumi Pada Abad 19-20. Khazanah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 13(2), 12–34. https://doi.org/10.15548/khazanah.v13i2.1091.

Rambitan, S. R. (2017). Pluralitas Agama Dalam Pandangan Kristen. Jurnal Shanan, 1(1), 93–108.

Rianto, H. E., & Tayib, M. (2019). Pluralisme Agama: Studi Tentang Makna dan Pola Komunikasi Antar Umat Islam, Hindu, dan Budha di Pulau Lombok Kota Mataram. KOMUNIKE: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 11(1), 37-73. https://doi.org/10.20414/jurkom.v11i1.2276.

Rooms-Katholieke kerk te Soekaboemi. (Circa 1910). Diakses [online] pada 07 April 2024 dari laman https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/786705?solr_nav%5Bid%5D=fff5bb3d499862da2597&solr_nav%5Bpage%5D=0&solr_nav%5Boffset%5D=0.

Saefullah, U. (2011). Dinamika Komunikasi dan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama (Studi Fenomenolofi tentang Sikap, Perilaku Sosial, dan Komunikasi Antarumat Beragama di Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat). Jurnal Penelitian Komunikasi, 14(2), 93–110. https://doi.org/10.20422/jpk.v14i2.171.

Saefullah, U. (2020). Komunikasi Lintas Budaya dan Agama. Mimbar Pustaka.

Saumantri, T. (2023). Eksplorasi Makna Moderasi Beragama di Kota Sukabumi: Suatu Pendekatan Fenomenologis. Tazkir: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dan Keislaman, 9(2), 187-205. https://doi.org/10.24952/tazkir.v9i2.8707.

Septiana, T. (2020). Pembinaan civic disposition berbasis nilai-nilai kemanusiaan pada pembelajaran pendidikan kerwarganegaraan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi. SOSIO RELIGI: Jurnal Kajian Pendidikan Umum, 18(1), 33–43. https://doi.org/10.17509/sosio%20religi.v18i1.28725.

Setara Institute. (2022). Indeks Kota Toleran 2022. Jakarta.

Setara Institute. (2023). Indeks Kota Toleran 2023. Jakarta.

Shaleh, M., et al., (2013). Masjid Agung dari Masa ke Masa. DKM Masjid Agung Kota Sukabumi.

Shandy, P. N. (2014). Instruksi Presiden No. 14 Tahun 1967 dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Budaya & Ekonomi Keturunan Tionghoa di Pecinan Semarang, 1967-2002. Tesis. Universitas Diponegoro.

Siong, R. J. T., & Muliadi, D. A. (2012). Buku Peringatan 100 tahun Vihara Widhi Sakti (d/h Kelenteng Bie Hian Kong) Sukabumi (1912-2012).

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Ombak.

Steenbrink, K. A., & Rasjidi, H. M. (1984). Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad Ke-19. Bulan Bintang.

Subhan, M. (2016). Pergeseran Orientasi Gerakan Terorisme Islam di Indonesia (Studi Terorisme Tahun 2000-2015). Journal of International Relations, 2(4), 59–67. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jihi/article/viewFile/13409.

Sujati, B. (2020). Tradisi Budaya Masyarakat Islam di Tatar Sunda (Jawa Barat). Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, 1(1), 37–51. https://doi.org/10.32939/ishlah.v1i1.29.

Sukamto, A. (2023). The Role of Entrepreneurs in the Development of Protestant Christianity in East Java in the Nineteenth Century. International Journal of Asian Christianity, 6(2), 184–207. https://doi.org/10.1163/25424246-06020003.

Suryadinata, L. (1978). Pribumi Indonesians, the Chinese minority and China: a study of perceptions and policies. Heinemann Educational Books.

Tan, M. G. (1979). Golongan Etnis Tionghoa di Indonesia. Gramedia.

Umanailo, M. C. B. (2016). Ilmu sosial budaya dasar. Fam Publishing.

Wawancara Pribadi dengan Andreas pada tanggal 28 Maret 2024.

Wawancara Pribadi dengan Dede pada tanggal 21 Maret 2024.

Yani, M. T. (2014). Meng-Agama-kan Masyarakat yang Telah Beragama. Jurnal Studi Sosial, 6(2), 103-106. https://lp2m.um.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/e.pdf.

Zuhriyah, L. F. (2012). Dakwah Inklusif Nurcholish Madjid. Jurnal Komunikasi Islam, 2(2), 219–240. http://jurnalfdk.uinsby.ac.id/index.php/jki/article/view/5.

Downloads

Published

2024-08-31

How to Cite

Gemilang, G. F., & Darmawan, W. (2024). Menelusuri Akar Sejarah Pluralitas Agama di Kota Sukabumi. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 8(2), 342–360. https://doi.org/10.29408/fhs.v8i2.25707