Sejarah Pemikiran Kebangsaan Jakob Oetama Pada Surat Kabar Kompas 1970-2001

Authors

  • Annida Allim Nusaibah Universitas Negeri Jakarta
  • Abrar Abrar Universitas Negeri Jakarta
  • Sri Martini Universitas Negeri Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v5i1.3597

Keywords:

ideology, Jakob Oetama, nasionality

Abstract

Nationality is needed by every Indonesian as one of the efforts to continue maintaining the unity and integrity of the nation. One of the national press figures who seriously think about the issue of nationality is Jakob Oetama. One of the ways Jakob Oetama channeled national ideology was through the press media named the Kompas. The purpose of this study was to find out how Jakob Oetama ideology about nationality in Kompas newspaper. The period is from 1970 to 2001. The research method uses historical research methods consisting of four stages; heuristics, verification, interpretation and historiography. The results showed that Jakob Oetama's national ideology in the first Kompas daily newspaper was Bhinneka Tunggal Ika and national ideology, national integration and disintegration, religious issues, knowing the homeland, and the principle of transcendental humanism.

Pemahaman kebangsaan sangat diperlukan oleh setiap rakyat Indonesia sebagai salah satu upaya untuk terus mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu tokoh pers nasional yang serius memikirkan persoalan tentang kebangsaan adalah Jakob Oetama. Cara Jakob Oetama menyalurkan pemikiran kebangsaan salah satunya yaitu lewat media pers yang diberi nama surat kabar Kompas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemikiran Jakob Oetama tentang kebangsaan pada surat kabar Kompas periode tahun 1970 sampai dengan tahun 2001. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu, heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemikiran kebangsaan Jakob Oetama pada surat kabar harian Kompas adalah Bhinneka Tunggal Ika dan ideologi kebangsaan, integrasi dan disintegrasi nasional, persoalan agama, mengenal tanah air, dan prinsip humanisme transendental.

References

Al Marsudi, S. (2016). Pancasila dan UUD’45 dalam Paradigma Reformasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Bakar, A. (2015). Konsep Toleransi Ddn Kebebasan Beragama. Toleransi, 7(2), 123–131. https://doi.org/10.24014/trs.v7i2.1426.

Dewanto, D. A. (2017). Adrian Apresiasi Tokoh Pers Indonesia (Studi Perfomance Research untuk Memperkenalkan Pemikiran Tokoh Jakob Oetama). Tesis. Malang: Universitas Brawijaya.

Dewi, I. M. (2016). Konflik dan Disintegrasi di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 6(1), 91–102. https://doi.org/10.21831/moz.v6i1.4400.

Fahrudin, A. (2020). Nasionalisme Soekarno Dan Konsep Kebangsaan Mufassir Jawa. Jakarta: Litbangdiklat Press.

Hendarto, Y. M. (2020). Humanisme Transendental: Warisan Pemikiran Jakob Oetama. Bapak Jakob Oetama Kisah Kecil Bermakna Besar. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Kuntowijoyo. (1999). Budaya dan Masyarakat.Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kompas. (1998). Jakarta Dilanda Kerusuhan Massa. 14 Mei. Halaman 1. Jakarta.

Oetama, J. (1970). Pantjasila Bukan Pemetjahbelah. Harian Kompas. 26 November. Halaman 2. Jakarta.

Oetama, J. (1991). Kita Senantiasa Harus Hadirkan Ideologi Kita dalam Masyarakat. Harian Kompas, Halaman 4. Jakarta.

Oetama, J. (1998). Apakah Kita Sepaham, yang Kita Hadapi Adalah Krisis Kebangsaan. Harian Kompas. 6 Oktober. Jakarta.

Oetama, J. (2000a). Merangsang Pemikiran Ulang Keindonesiaan. Harian Kompas Kompas. 28 Oktober. Halaman 25. Jakarta.

Oetama, J. (2000). Terhadap Sumpah Pemuda, Apakah Sedang Terjadi Arus Balik Sejarah? Harian Kompas. 28 Oktober. Halaman 4. Jakarta.

Oetama, J. (2001a). Berpikir Ulang Tentang Keindonesian. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Oetama, J. (2001b). “Suara Nurani†Tajuk Rencana Pilihan 1991-2001. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Oetama, J. (2009). Bersyukur dan Menggugat Diri. Jakarta, PT. Kompas Media Nusantara.

Pursika, I. N. (2009). Kajian Analitik Terhadap Semboyan â€Bhinneka Tunggal Ikaâ€. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 42(1), 15–20. http://dx.doi.org/10.23887/jppundiksha.v42i1%20Apr.1726.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, Alfabeta.

Sularto, S. (2015). Syukur Tiada Akhir Jejak Langkah Jakob Oetama. Jakarta, PT. Kompas Media Nusantara.

Suseno, F. M. (1995). Persatuan Indonesia: Pancasila Paham Kebangsaan dan Integrasi Nasional. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Problema dan Tantangan. Jakarta: Kanisius.

Downloads

Published

2021-06-30