Gerakan Reformasi 1998 dan Keterlibatan Mahasiswa di Tingkat Lokal: Kasus Sumatera Barat
DOI:
https://doi.org/10.29408/fhs.v6i2.5454Keywords:
reform movement, students, West SumateraAbstract
The 1998 Reformation Movement, which was led by students, was a social movement that had an impact on social and political changes in Indonesia in the following period. In the midst of the dryness of the study and writing of the history of the 1998 Reformation Movement, this paper will look at how the dynamics of students at the local level welcomed this movement through the eyes of local history. This study aims to describe the roots of the 1998 Reform Movement in Indonesia and then highlight the dynamics of students at the local level in West Sumatra in the 1998 Reform Movement. This study uses a historical research method consisting of four stages of activity in the form of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results showed that West Sumatran students were highly sensitive to the socio-political problems that engulfed the Indonesian nation at that time. As intellectuals, students respond to this issue by holding meetings, free pulpits, and holding demonstrations to criticize the government's policies and attitudes which are considered slow in solving the nation's problems. To facilitate coordination and consolidation of the movement, students formed the West Sumatera Student Communication Forum (FKMSB), which later became an important forum in gathering the strength of the students movement in West Sumatra during the transition period.
Gerakan Reformasi 1998 yang dimotori oleh kalangan mahasiswa merupakan sebuah gerakan sosial yang berdampak terhadap perubahan sosial dan politik Indonesia pada periode berikutnya. Di tengah keringnya kajian dan penulisan sejarah Gerakan Reformasi 1998, maka tulisan ini akan melihat bagaimana dinamika mahasiswa di tingkat lokal menyambut gerakan ini melalui kacamata sejarah lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan akar Gerakan Reformasi 1998 di Indonesia, dan kemudian menyoroti dinamika mahasiswa pada tingkat lokal di Sumatera Barat dalam Gerakan Reformasi 1998 tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan kegiatan berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Sumatera Barat memiliki sensitivitas yang tinggi atas permasalah sosial politik yang sedang melanda bangsa Indonesia ketika itu. Sebagai kalangan intelektual mahasiswa merespon isu tersebut dengan mengadakan pertemuan, mimbar bebas, hingga melakukan demonstrasi dalam rangka mengkritis kebijakan dan sikap pemerintah yang dinilai lamban dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Untuk memudahkan koordinasi dan konsolidasi gerakan, mahasiswa membentuk Forum Komunikasi Mahasiswa Sumatera Barat (FKMSB) yang kemudian menjadi wadah penting dalam menghimpun kekuatan gerakan Mahasiswa di Sumatera Barat selama masa transisi tersebut.
References
Altbach, P. G. (1988). Politik dan Mahasiswa: Perspektif dan Kecendrungan Masa Kini (H. Sulistyo, Penerj.). Jakarta: Gramedia.
Anang, A. A., & Husein, A. (2020). Genealogi Aliran-Aliran Politik dalam Islam. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah Dan Pendidikan, 4(2), 68–79. https://doi.org/10.29408/fhs.v4i2.2592
Argenti, G. (2016). Gerakan Sosial di Indonesia: Studi Kasus Gerakan Mahasiswa Tahun 1974. Jurnal Politikom Indonesiana, 1(1), 4–13. https://doi.org/10.35706/jpi.v1i1.295
Bertrand, J. (2012). Nasionalisme dan Konflik Etnis di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Booth, A. (2000). Poverty and Inequality in The Soeharto Era: An Assessment. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 36(1), 73–104. https://doi.org/10.1080/00074910012331337793
Burke, P. (2015). Sejarah dan Teori Sosial (M. Zed, Penerj.). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Cribb, R., & Kahin, A. (2012). Kamus Sejarah Indonesia (G. Triwira, Penerj.). Depok: Komunitas Bambu.
Hadiz, V. R. (2000). Retrieving the Past for the Future? Indonesia and the New Order Legacy. Asian Journal of Social Science, 28(2), 11–33. https://doi.org/10.1163/030382400X00037
Hobson, B. (Ed.). (2003). Recognition Struggles and Social Movements: Contested Identities, Agency and Power (Vol. 56). UK: Cambridge University. Diambil dari http://doi.wiley.com/10.1111/j.1468-4446.2005.00080_7.x
Horton, P. B., & Hunt, C. L. (1993). Sosiologi (Aminuddin, Penerj.). Jakarta: Erlangga.
Jazimah, I. (2013). MALARI: Studi Gerakan Mahasiswa Masa Orde Baru. AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA, 3(01). https://doi.org/10.25273/ajsp.v3i01.902
Kahin. (2008). Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatra Barat dan Politik Indonesia (1926-1998). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kurniadi, E. (1987). Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Politik. Bandung: Angkasa Bandung.
Matulessy, A., & Ancok, D. (1997). Faktor-faktor Penyebab Gerakan Sosial Mahasiswa. Jurnal Fakultas Hukum UII, (32), 88–104.
Mustafidah, Z. (2016). Gerakan Mahasiswa dan Kebijakan NKK/BKK Tahun 1978-1983. Avatara, 4(1). Diambil dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/13986
Nasri, I. (1993). Mahasiswa dan Masa Depan Politik Indonesia. Yogyakarta: Benteng Offset.
Orum, A. M. (1974). On Participation in Political Protest Movements. Journal of Applied Behavior Science, 10, 181–207. https://doi.org/10.1177/002188637401000206
Priambodo, P. (2016). Studi Komparasi Model Aksi Demonstrasi dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia Tahun 1966 dan 1998. Risalah, 2(6), 1–7.
Putra, E. V. (2003). Gerakan Mahasiswa dan Otoritarianisme Negara: Sketsa Gerakan Mahasiswa Sumatera Barat 1958-1999. Jakarta: Citra Pendidikan.
Ricklefs, M. C. (2016). Sejarah Indonesia Modern (Dharmono Hardjowidjono, Penerj.). Yogyakarta: UGM Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Hendra Naldi, Uun Lionar, Ridho Bayu Yefterson, Yelda Syafrina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish articles in Fajar Historia Journal must comply with the following conditions:
- The author retains the copyright and grants the journal first publication rights. The work is licensed simultaneously under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license, which allows others to share the work to acknowledge the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors may make additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published journal version of the work (for example, posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as this can result in a productive exchange and earlier and larger citations of the published work.
Fajar Historia journal provides open access to benefit anyone with valuable information and findings. All articles in this journal are the sole responsibility of the author. Fajar Historia journal can be accessed and downloaded for free, following the creative commons license.
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License