Peranan Syekh Abdoes Shamad Al-Palembani Sebagai Ulama Bebas dalam Proses Internalisasi Islam di Palembang

Authors

  • Tita Amalia Universitas Sriwijaya
  • Hudaidah Hudaidah Universitas Sriwijaya

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v6i1.5486

Keywords:

free ulama, internalization of Islam, role, Sheikh Abdoes Shamad

Abstract

Palembang Darussalam is a Sultanate whose center is located in South Sumatra, precisely in the city of Palembang. A sultan led the Sultanate of Palembang Darussalam. In addition to a sultan, other important figures who also influenced the development of that period were ulama or religious leaders. One of the scholars who was quite popular during the Palembang Darussalam Sultanate was Sheikh Abdoes Shamad Al-Palembani. The purpose of this study is to describe the role of Sheikh Abdoes Shamad Al-Palimbangi as a Free ulama in the Process of Internalization of Islam in Palembang. Through historical research conducted studies with primary sources, manuscripts, secondary sources, and interviews with Islamic figures of Palembang. Then there is the criticism of sources, Auffassung, and historiography. So the role of Sheikh Abdoes Shamad Al-Palimbangi in the internalization of Islam is known to be a teacher of tawhid, fiqh, and neo-Sufism, especially the Tarikat Samaniah, as well as an essential role in teaching Islam in Palembang through his students. Concrete evidence of his role is the manuscripts of his work used to teach and develop Islam in the Sultanate of Palembang Darussalam. Even Zikir Ratib Saman has become a routine activity carried out in mosques until now.

Palembang Darussalam adalah sebuah Kesultanan yang pusatnya terletak di Sumatera Selatan, tepatnya di kota Palembang. Seorang sultan memimpin Kesultanan Palembang Darussalam. Selain sultan, tokoh penting lainnya yang turut mempengaruhi perkembangan zaman itu adalah ulama atau tokoh agama. Salah satu ulama yang cukup populer pada masa Kesultanan Palembang Darussalam adalah Syekh Abdoes Shamad Al-Palembani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran Syekh Abdoes Shamad Al-Palimbangi sebagai Ulama Merdeka dalam proses internalisasi Islam di Palembang. Melalui penelitian sejarah dilakukan kajian dengan sumber primer, naskah, sumber sekunder, dan wawancara dengan tokoh Islam Palembang. Lalu ada kritik sumber, Auffassung, dan historiografi. Maka peran Syekh Abdoes Shamad Al-Palimbangi dalam internalisasi Islam dikenal sebagai guru tauhid, fiqh, dan neo-sufisme, khususnya Tarikat Samaniah, serta peran penting dalam pengajaran Islam di Palembang melalui murid-muridnya. Bukti nyata perannya adalah naskah-naskah karyanya yang digunakan untuk mengajarkan dan mengembangkan Islam di Kesultanan Palembang Darussalam. Bahkan Zikir Ratib Saman sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan di masjid-masjid hingga sekarang.

Author Biography

Tita Amalia, Universitas Sriwijaya

References

Abdullah, M. A. (2015). Syaikh Abdoes-samad Al-Palembani Biografi dan Warisan Keilmuannya. Yogyakarta: LKiS.

Abdullah, M. A. (2018). Syaikh Abdus Shamad Al-Palembani : Biografi dan Warisan Keilmuan. PT Elex Media Komputindo.

Adil, M., & Harun, M. (2020). Penyebaran Fikih Mazhab Syafi’i di Nusantara: Studi Sosio-Historis Masa Kesultanan Palembang Darussalam. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 14(2), 281–294. https://doi.org/10.24090/mnh.v14i2.3263.

Iskandar, F. A. & Wasisto, J. (2020). Eksistensi Perpustakaan Masa Kesultanan Palembang Darussalam dalam Perspektif Ahli. Anuva, 4(3), 383–393. https://doi.org/10.14710/anuva.4.3.383-393.

Arviansyah, M. R., & Hudaidah. (2021). Social Structure and Government during the Sultanate of Palembang Darussalam. SINDANG:Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 3(2), 122-131. https://doi.org/10.31540/sindang.v3i2.1195.

Aryanto, R. (2020). Peranan Sultan Mahmud Badaruddin II Dalam Perang Palembang 1819-1821. Karmawibangga : Historical Studies Journal, 02(02), 34–41. https://doi.org/10.31316/fkip.v2i2.1134.

Azra, A. (1994). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.

Azra, A. (2012). Islam Iran dan Peradaban Peran dan Kontribusi Intelektual Iran dalam Peradaban Islam. Yogyakarta: Rausyan Fikri.

Chaidir, K. (2015). Pemikiran Syaikh Addu al Shammad al-Falimbani dalam Naskah Zahrat al-Murid fi bayan Kalimat at-Tawhid (Sebuah Kajian Filologi). Tesisi UIN Raden Fatah Palembang: Tidak diterbitkan.

Hanafiah, D. (1981). Masjid Agung Palembang, Sejarah dan Masa Depannya. Jakarta: Masagung.

Hudaidah. (2007). Perkembangan Tradisi Intelektual Kesultanan Palembang Darussalam : (Studi Historis Tentang Warisan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Melayu Abad ke- XVIII-XIX Masehi dan Pelestariannya.

Hudaidah. (2013). Tugas Akhir Mata Kuliah Filologi Analisis Naskah Lapangan. UIN Raden Fatah Palembang.

Hudaidah. (2015). Belajar Karakter dari Tokoh Kesultanan Palembang Darussalam. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 4, 174–179. https://doi.org/10.36706/jc.v4i2.4792.

Jumhari. (2010). Sejarah Sosial Orang Melayu, Keturunan Arab dan Cina di Palembang dari Masa Kesultanan Palembang Hingga Reformasi. Padang: BPSNT Press.

Nasution, N. H. (2017). Pemikiran Ulama Sumatera Selatan Abad XX dan Pengaruhnya terhadap Peradaban. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 1(1), 212–231. http://www.jurnal.uinsu.ac.id/index.php/juspi/article/view/1002.

Nasution, S. (1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Jakarta: Tarsito.

Nawiyanto, & Endrayadi, E. C. (2016). Palembang Darussalam: Sejarah Dan Warisan Budayanya. Yogyakarta: Tarutama Nusantara.

Nidlomuddin, A. (2021). Pandangan tauhid syeikh abdus somad al-palimbani dalam kitab hidayatus shalikin fi suluki maslakil muttaqin. http://repository.uinjkt.ac.id/

Pramasto, A. (2020). Kontribusi Syaikh Abdus Shamad Al-Palimbani pada Aspek Intelektual Islam di Nusantara Abad ke-18. Tsaqofah & Tarikh, 4(2), 95-108. http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v4i2.2473.

Pulungan, S. (2016). Warisan Tradisi Intektual Ulama Melayu Abad ke-17 M dan Abad ke-18 M (Studi Jaringan Intelektual dan Pemikiran Neo-Sufisme Nuruddin Ar- Raniri dan Syaikh Abdu al Shamad Al-Falimbani). Palembang: Rafahpress.

Quzwain, C. (1984). Mengenal Allah Suatu Studi Mengenal Ajaran Tasawuf Syaikh Abdoes Shamad al-Palembani. Jakarta: Bulan Bintang.

Rasimin. (2018). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Kualitatif. 1–37. http://erepository.perpus.iainsalatiga.ac.id/.

Ravico, R. (2019). Hubungan Sosial-Politik Tarekat Samaniyah Dengan Kesultanan Palembang Darussalam. Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 18(02), 23–36. https://doi.org/10.32939/islamika.v18i02.308.

Rodiah, & Syadzali, A. (2015). Menyelami Hakikat Insan Kamil Muhammad Nafis Al-Banjari Dan Abdush-Shamad Al-Falimbânî Dalam Kitab Ad-Durr An-Nafis Dan Siyar As-Sâlikîn.

Safitri, S., & Hudaidah. (2017). Tokoh-Tokoh Besar Kesultanan Palembang Darussalam. Seminar Nasional Sejarah III, Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya.

Syarifuddin, K. A., & Zainuddin, H. (2013). 101 Ulama Sumsel : Riwayat Hidup & Perjuangannya. Palembang: Forpress Sumsel-Ar-Ruzz Media.

Waluyo, H., & Asyari, M. (2015). Peran Kiyai Haji Muhammad Amin Azhari dalam Penyebaran Islam di Kota Palembang. Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 30(1), 88–103.

Wulandari, U., & Hudaidah. (2021). Peranan Ulama Dalam Islamisasi di Sumatera Selatan. Danadyaksa Historica, 1(1), 34–47. https://doi.org/10.32502/jdh.v1i1.3595.

Zarkhoviche. (2017). Jejak-Jejak Emas Laksamana Cheng-Ho. Yogyakarta: Ariska.

Zulkipli. (1999). Ulama Sumatera Selatan. Palembang: Unsri Press.

Downloads

Published

2022-06-25