Sejarah Lokal dan Pendidikan Karakter (Tinjauan dalam Kearifan Lokal Masyarakat Sasak Lombok)

Authors

  • Lalu Murdi Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Hamzanwadi

DOI:

https://doi.org/10.29408/fhs.v1i1.580

Keywords:

Sejarah Lokal, Kearifan Lokal, Pendidikan Karakter.

Abstract

Kearifan lokal adalah bagian dari kearifan bangsa yang dapat menjadi landasan pendidikan karakter. Kearifan lokal masyarakat Sasak Lombok yang sudah mengakar dalam sejarah suku bangsanya memiliki nilai universal, sehingga proses engkulturasi perlu dilakukan pada masyarakat mulai dari sekolah dasar sampai pendidikan karakter orang dewasa. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa pentingnya kearifan lokal (local wisdom) sebagai landasan dari pendidikan karakter tersebut, sekaligus menawarkan pemahaman konsep dan praktik bagaimana seharusnya pendidikan karakter yang berakar pada budaya lokal tersebut diimplementasikan dalam dunia pendidikan.

References

May, Abdurrachman. dkk. 1989. Tata Kelakuan di Lingkungan Pergaulan Keluarga dan Masyarakat Nusa Tenggara Barat. Mataram: Depdikbud.

Salim, Agus. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Anonim. 2013. Pendidikan Karakter adalah Pendidikan untuk 275 Juta Penduduk Indonesia. Dalam http://www.pendidikankarakter.com/. Diakses 30-1-2014.

Anonim. 2013. Pengertian Pendidikan Karakter Secara Umum. Dalam

http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/. Diakses 30-1-2014.

Azra, Azyumardi. 2012. Pendidikan Karakter: Peran Sekolah dan Keluarga. Disampaikan pada seminar ‘Pendidikan Karakter Teguhkan Pribadi Bangsa' yang terselenggara atas kerja sama PT Penerbit Erlangga dan Himpunan Mahasiswa Biologi, FMIPA, UNNES Semarang, Minggu 23 September, 2012.

Hardiman, Budi. 2003. Kritik Idiologi: Menyingkap Kepentingan Pengetahuan Bersama Jurgen Habermas. Yogyakarta: Buku Baik.

Supardan, Dadang. 2011. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyatno, Suyono. Revitalisasi Kearifan Sebagai Upaya Penguatan Identitas Keindonesiaan. (http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/).

Haroyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Widja, I Gde. 1991. Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Bandung: Angkasa.

Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.

Murdi, Lalu. 2014. Nilai Kebersamaan Masyarakat Sasak (Referesentasi Besiru, Banjar, dan Sistem Gotong Royong Lainnya. Selong: PUSAKANDA.

Ratmaja, Lalu. dkk. 2011. Lombok Selayang Pandang. Selong: PUSAKANDA.

Ratmaja, Lalu. 2011. Bahan Ajar Muatan Lokal Budaya Sasak. Selong: Gumi Sasak.

Samani, Muhlas. dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Rosda.

Mursalim. 2013. Peran Generasi Muda dalam Melestarikan Budaya Serta Upaya Menjaga Kearifan Lokal. Dalam http://salamannennungeng.blogspot.com. Diakses 30-1-2014.

Nasikun. 2011. Sistem Sosal Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Nasution. 2005. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.

Mudyahardjo, Redja. 2004. Filsafat Ilmu Pendidikan: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter: Wawasan, Strategi, dan Langkah Praktis. Jakarta: Esensi.

Soekanto, Sarjono. 1993. Kamus Sosiologi. Edisi Baru. Jakarta: Raja Grafindo.

Swasono, Sri Edi. 2014. Krisis Kepemimpinan Rezim Merampok Negara. Yogyakarta: UTS Press.

Sudirman, dkk. 2012. Mengenal Hukum Adat Sasak Zaman Kuno. Selong:

PUSAKANDA.

Downloads

Published

2017-06-09