Ma’nene: Dinamika Sejarah Tradisi Membersihkan dan Mengganti Pakaian Jenazah Leluhur Suku Toraja
DOI:
https://doi.org/10.29408/fhs.v7i1.7942Keywords:
Aluk Todolo, Ma’Nene, Torajan peopleAbstract
The Toraja people still maintain their cultural existence in the midst of advances in technology and science, they still carry out traditions from generation to generation called Ma'Nene.However, this culture, over time, has undergone various changes that are no longer original and have even begun to be abandoned by some of its supporting communities. Therefore, this paper seeks to reveal the background of the birth of the Ma'Nene culture, and the factors underlying this cultural change in the Toraja people. This study uses historical research methods, including heuristics (data collection process), criticism/verification (data analysis), interpretation (data interpretation), and historiography (data writing) into a complete story of events.Ma'Nene for the Toraja people is not just a traditional ceremony, but has a deep meaning. Along with the times, various changes have occurred in this Ma'Nene tradition. Various shifts in meaning so that gradually this ceremony is just carrying out the tradition. However, in this way the community continues to maintain the Ma'Nene ceremony because there are still many Toraja tribes who believe that if it is not carried out, it will bring disaster to their lives, for example, failed harvests. The Ma'Nene culture is the ancestral culture of the people who adhere to the Aluk Todolo belief, but the majority of them are already Christian, but some of them still carry out this Ma'Nene culture.
Suku Toraja masih mempertahankan eksistensi kebudayaan mereka di tengah kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, mereka masih melaksanakan tradisi secara turun temurun yang disebut dengan Ma’nene. Akan tetapi budaya tersebut, seiring perkembangan waktu mengalami berbagai perubahan yang tidak lagi orisinil bahkan sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat pendukungnya. Olehnya itu, tulisan ini berupaya mengungkap tentang latar belakang lahirnya budaya Ma’Nene, dan faktor yang mendasari terjadinya perubahan budaya tersebut pada Suku Toraja. Kajian ini menggunakan metode penelitian sejarah, meliputi heuristik (proses pengumpulan data) kritik/verifikasi (analisa data), interpretasi (penafsiran data), dan historiografi (penulisan data) menjadi suatu cerita peristiwa yang utuh. Ma’Nene bagi masyarakat Toraja bukan hanya sekedar upacara adat, namun memiliki makna yang mendalam. Seiring perkembangan zaman berbagai perubahan yang terjadi pada tradisi Ma’Nene ini. Berbagai pergeseran makna sehingga lambat laun upacara ini hanya sekedar menjalankan tradisi. Namun dengan begitu masyarakat tetap mempertahankan upacara Ma’Nene karena masih banyak dari Sukut Toraja yang percaya bahwa jika tidak dilaksanakan akan membawa mala peTidaka bagi kehidupannya, misalnya saja hasil panen yang gagal. Budaya Ma’Nene merupakan budaya leluhur masyarakat yang menganut kepercayaan Aluk Todolo, namun mayoritas mereka sudah beragama kristen, tetapi masih ada diantara mereka yang tetap melaksanakan tradisi Ma’Nene ini.
References
Abdullah, M. Q. (2020). Riset Budaya: Mempertahankan Tradisi Di Tengah Krisis Moralitas.
Alatami, O. K. (2018). Tradisi Ma’nene’pada Masyarakat Toraja (Studi Kasus di Kelurahan Pangala Kecamatan Rindingallo Kabupaten Toraja Utara). FIS.
Apriyani, T. (2020). Identitas Budaya Toraja Dalam Novel Puya Ke Puya Karya Faisal Oddang. MIMESIS, 1(1), 11–24.
Baturante, N. (2019). Toraja Tongkonan dan Kerukunan. Makassar. Pustaka Al Zikra.
Gunawan, R., & Merina, M. (2018). Tradisi Ma’Nene Sebagai Warisan Budaya Etnis Toraja. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 4(2), 107–115. http://dx.doi.org/10.30870/candrasangkala.v4i2.4527.
Guntara, F., Fatchan, A., & Ruja, I. N. (2016). Kajian sosial-budaya rambu solo’dalam pembentukan karakter peserta didik. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(2), 154–158. http://dx.doi.org/10.17977/jp.v1i2.6116
Hamid, A. (2022). Internalisasi Konsep Cycle Relation Model Pada Komunitas Agama Lokal di Indonesia: (Perspektif Sosial, Ekonomi dan Politik Pada Kepercayaan Towani Tolotang, Aluk Todolo dan Patuntung di Sulawesi Selatan). Jurnal Masyarakat dan Budaya, 24(2), 141-156. https://jmb.lipi.go.id/jmb/article/view/1486.
Kaluaâ, W. D., Tasik, F. C. M., & Tumengkol, S. M. (2020). Tradisi Ma'nene (Pembersihan Jenazah Leluhur) Pada Masyarakat Toraja (Studi Kasus di Desa Tonga Riu Kecamatan Sesean Suloara' Kabupaten Toraja Utara). HOLISTIK, Journal of Social and Culture, 13(3), 1-17. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/holistik/article/view/29408.
Lebang, Y. A. P. (2015). Analisis Semiotika Simbol Kekuasaan Pada Rumah Adat Toraja (Tongkonan Layuk). E-Journal Ilmu Komunikasi, 3(4), 158–172.
Liliweri, A. (2019). Pengantar studi kebudayaan. Nusamedia.
Mangolo, Y., Kristanto, K., & Tandirerung, W. Y. (2018). Ukiran Toraja dan Makna Teologisnya. Prosiding Semkaristek, 1(1), 168–174. https://journals.ukitoraja.ac.id/index.php/semkaristek/article/view/923.
Notoprodjo, H. M., Sapan, S., Lebang, H., & Polly, W. W. (2022). Studi Alumni Studi Alumni Toraja STT. Injil Bhakti Caraka Untuk Mengukur Keberhasilan Pendidikan Teologi Mengatasi Kepercayaan Ma’nene’. Jurnal Penjaminan Mutu, 8(02), 232–237. https://doi.org/10.25078/jpm.v8i02.1570.
Padiatra, A. M. (2020). Ilmu sejarah: Metode dan praktik. JSI Press.
Panggarra, R. (2015). Upacara Rambu Solo’Di Tana Toraja: Memahami Bentuk Kerukunan di Tengah Situasi Konflik (Vol. 1). Sekolah Tinggi Theologia Jaffray bekerjasama dengan Kalam Hidup.
Parrang, F. (2020). Pergeseran Makna Ritual Ma’nene’Pada Masyarakat Baruppu Parodo Kabupaten Toraja Utara. Universitas Negeri Makassar.
Poespasari, E. D., SH, M. H., Usanti, T. P., & SH, M. H. (2020). Tradisi Pengangkatan Anak Menurut Hukum Adat Suku Toraja. Jakad Media Publishing.
Rismayanti, R., & Nusarastriya, Y. H. (2020). Upacara adat pemakaman mengenang leluhur (ma’nene) di toraja, lembang bululangkan kecamatan rinding allo toraja utara. Jurnal Adat Dan Budaya Indonesia, 2(2), 118–132. https://doi.org/10.23887/jabi.v2i2.30410.
Sahar, S. (2021). Ritual Arwah Nimaliling Orang Taba di Pulau Makian MAluku Utara: Kajian Interpretatif Simbolik= The Arwah Nimaliling Ritual of The Taba People in Makian Island North MAluku: A Symbolic Interpretation Study. Universitas Hasanuddin.
Sandarupa, S. (2014). Kebudayaan Toraja modal bangsa, milik dunia. Sosiohumaniora, 16(1), 1–13. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v16i1.5678.
Saputri, A., & Pramiyanti, A. (2021). The Perception Of Young People From Toraja Toward The Ma’nene Tradition. EProceedings of Management, 8(6). https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/17253.
Setiawan, D. (2018). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap budaya. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study (E-Journal), 4(1), 62–72. 10.31289/simbollika.v4i1.1474
Sjamsuddin, H. (2016). MeTodologi Sejarah, Cetakan ke 3. Yogyakarta: Ombak.
Sjamsuddin, H. (2021). MeTodologi sejarah. Ambarrukmo. com.
Sulo, P. A. (2014). Tampilan Pesan Diri Kelompok Pa’badong Dalam Upacara Rambu Solo’di Toraja Utara. Skripsi. Universitas Hasanuddin
Sumual, I. S., & Trivosa, R. (2020). Persepsi Dan Dampak Kebudayaan Ma’Nenek Terhadap Iman Kristen Jemaat Gpsdi Lembang Buntuminanga, Kecamatan Buntupepasan, Kabupaten Toraja Utara. Matheo: Jurnal Teologi/Kependetaan, 10(1), 52–63. https://doi.org/10.47562/matheo.v10i1.102.
Surur, A. (2018). Aspek keagamaan dalam kehidupan sosial masyarakat Toraja di desa Sarira, Rantepao, Tanatoraja. Al-Qalam, 10(2), 48–54. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v10i2.598.
Umanailo, M. C. B., Sos, S., Umanailo, M. C. B., & Sos, S. (2016). Ilmu sosial budaya dasar.
Umar, P. (2019). Torayaan Mencipta Harmoni Merayakan Kerukunan (Praktik Kerukunan Umat Beragama di Tondok Lepongan Bulan Tana Toraja). Al-Qalam, 25(2), 321–340. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v25i2.744.
Wahyuningsih, D. (2018). Representasi ritual upacara kematian adat suku Toraja dalam program dokumenter Indonesia Bagus NET TV episode Toraja. Ejournal Ilmu Komunikasi, 6(1), 68–82.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Bustan, Najamuddin, Jumadi, Bahri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish articles in Fajar Historia Journal must comply with the following conditions:
- The author retains the copyright and grants the journal first publication rights. The work is licensed simultaneously under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license, which allows others to share the work to acknowledge the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors may make additional separate contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published journal version of the work (for example, posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their websites) before and during the submission process, as this can result in a productive exchange and earlier and larger citations of the published work.
Fajar Historia journal provides open access to benefit anyone with valuable information and findings. All articles in this journal are the sole responsibility of the author. Fajar Historia journal can be accessed and downloaded for free, following the creative commons license.
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License