Representasi Idiologi Berita Kekerasan Seksual Dalam Postingan Akun Instagram Kalis Mardiasih
DOI:
https://doi.org/10.29408/sbs.v6i1.17048Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi idiologi Kalis Mardiasih dalam berita kekerasan seksual dan melihat wacana seksualitas dicanangkan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 18 postingan berita kekerasan seksual dengan metode deskriptif kualitatif. Menggunakan analisis wacana Sara Mills untuk mengungkap posisi subjek-objek dan posisi pembaca. Hasil yang diperoleh dari kajian ini menunjukan bahwa mayoritas subjek pada berita dipengaruhi oleh pihak laki-laki selaku pelaku dan pihak kepolisian, sedangkan perempuan korban kekerasan dijadikan objek dalam berita, baik perempuan dewasa maupun anak-anak. Dalam representasi idiologi berita kekerasan seksual, Kalis Mardiasih menggunakan perspektif perempuan yang menjadikan pembaca melihat dari sudut pandang korban, dari kekhawatiran, rasa cemas, bahkan tekanan psikologis.
Representasi, kekerasan seksual, wacana Sara Mills, Instagram.
References
Abdullah, Siti Nur Alifa, (2019), “Analisis Wacana Sara Mills Tentang Kekerasan Perempuan Dalam Rumah Tangga Studi Terhadap Media Kumparan”.DiUnduh https://repository.unair.ac.id/106020/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHUL UAN.pdf (diakses pada tanggal 25 maret 2022).
Aliah, Yoce. (2014), Analisis Wacana kritis dalam Multiperspektif. Refika Aditama: Bandung PT.
Aprillita, Sabrina, (2012). “Faktor-Faktor Penyebab Prilku Pelecehan Seksual Remaja”. Di Unduh https://repository.unair.ac.id/106020/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHUL UAN.pdf (diakses pada tanggal 5 April 2022).
Ardiyantini, Nita, (2010). “Hubungan Antara Asertifasi Dengan Kecendrungan Mengalami Kekerasan emosional Pada Perempuan Yang BerpacaraN”. Di Unduh http://eprints.ums.ac.id/7571/1/F100050102.pdf (diakses tanggal 1 April 2022).
Arsyad, Azhar, (2002), Analisis Wacana (Teori, Metode Dan Penerapannya Pada Cacana Media). 56-57. Kencana, Prenada Media Group: Jakarta..
Badara, Aris, (2012), Analisis Wacana (Teori, Metode Dan Penerapannya Pada Cacana Media). 56-57. Kencana, Prenada Media Group: Jakarta..
Batari, Gita Hermayanthi, (2019). “Representasi Kekerasan Pada Anak Dalam Film Miss Baek (Analisis Representasi Stuart Hall)”, Diunduh https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/31116/13321080%20 Gita%20Batari%20Hermayanthi.pdf?sequence=1. (diakses tanggal 25 Maret 2022). Djik Van. (2013), The Culture of Connectivity: Critical History of Social Media. University Press: UK.Oxford.
Endraswara, Suwardi, (2004). Metodologi Penelitian Sastra. Pustaka Widyatama: Yogyakarta.
Ermayanti, Eni, dkk, (2020). “Kajian Waana Kritis Sara Mills Bahasa Perempuan Pada Rubrik Viral Radar Koran Sorong Edisi Bulan Februari – April 2020”. Di Unduh https://unimuda.ejournal.id/jurnalbahasaindonesia/article/download/566/4 64/ (diakses pada tanggal 7 April 2022).
Fakih, Mansour, (2016). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Insist Press: Yogyakarta.
Fiske, John, (2004), Cultural and Comunication Studies, Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Jalasutra: Yogyakarta.
Fahham, A.M. (2009), Kekerasan Seksual Pada Era Digital. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI: Jakarta. Hall, Stuart, (1997). Representation: Cultural Representation and Signifiying Practices., Sage Publications: London.
Handoyo, Pambudi, (2016). “Representasi Perempuan Dalam Media”. Di Unduh.https://lppm.trunojoyo.ac.id/budayamadura/wpcontent/uploads/2016/10/2-20.- ARTIKEL.pdf. (diakses pada tanggal 2 April 2022).
Hidayatulloh, Nur, (2019).“Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan: Menurut Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang”.Diunduhhttp://eprints.walisongo.ac.id/10368/1/SKRIPSI%20LENGKAP.pdf (diakses pada tanggal 5 April 2022).
Hodder, Arnold, (2000). Membincangkan Televisi, Laily Rachmawati/MH Abid, Sistha Pavitrasari, Jalasutra, Yogyakarta, Indonesia. Ibrahim, Syukur Abdul. (2009). Metode Teks Analisis Wacana.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ismail, Subur. (2008).“Analisis Wacana Kritis: Alternatif Menganalisis wacana.”. Di Unduh https://www.neliti.com/publications/74626/analisis-wacana-kritisalternatif-menganalisis-wacana Di Unduh. (diakses pada tanggal 10 Mei 2022).
Junaiyah dan Zainal, A. (2010), Keutuhan Wacana. Grasindo: Jakarta. Kartikam, Yuni dan Najemi Andi. (2020). “Kebijakan Hukum Perbuatan Pelecehan Seksual (Catcalling) Dalam Perspektif Hukum Pidana”. Di Unduh https://online-journal.unja.ac.id/Pampas/article/view/9114/6392 (diakses pada tanggal 2 April 2022).
Komnas Perempuan. (2017). Kekerasan Dalam Berpacaran. 15 Bentuk kekerasan Seksual Sebuah Pengenalan. (2011). Kekerasan Seksual: Kenali dan Tangani. Komnas Perempuan: Jakarta.
Manalu, A. dkk. (2019). “Risalah Kebijkan Kekerasan Seksual.” Di Unduh https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad =rja&uact=8&ved=2ahUKEwi2_vagg_r3AhWR73MBHYQZBYcQFnoECA wQAQ&url=https%3A%2F%2Fkomnasperempuan.go.id%2Fdownloadfile%2F415&usg=AOvVaw3Tomz2y-aH15GXWttdad4h (diakses pada tanggal 2 April 2022).
Manesah, Dani, (2016). “Representasi Perjuangan Hidup Dalam Film “Anak Sasada” Sutradara Ponty Gea.” Di Unduh http://e-journal.potensi utama.ac.id/ojs/index.php/PROPORSI/article/download/523/662 (diakses pada tanggal 2 April 2022).
Nugroho, Wahyu Budi. “Sekilas Representasi Menurut Stuart Hall”. Online. https://www.sanglah-institute.org/2020/04/sekilas-representasi-menurutstuart-hall.html?m=1 (diakses pada tanggal 8 April 2022).
Pasalbessy, John Dirk, (2010). “Dampak Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak Serta Solusinya”. Di Unduh https://online-journal.unja.ac.id/Pampas/article/view/9114/63 92 (diakses pada tanggal 19 Maret 2022).