TRANSFORMASI SENI JEMBLUNG: STUDI KASUS JEMBLUNG ON THE WAY

Authors

  • Alvian Halif Sinatrya Institut Seni Indonesia Surakarta
  • Denis Setiaji

DOI:

https://doi.org/10.29408/tmmt.v7i2.28291

Keywords:

Jemblung, Transformation, Change, Ethics, Aesthetics

Abstract

"Jemblung On The Way" (JeOTW) operates in the field of wayang, specifically Contemporary Jemblung. The concept presented, including its musical accompaniment, differs from traditional Jemblung, as its performances address current social issues through puppet characters that resonate with young people and are accompanied by contemporary music. This research employs a qualitative method with a phenomenological approach, which aims to gather data from the practitioners objectively and also attempts to present the pure process undertaken by the practitioners to answer the research questions. The theory used in this study is Umar Kayam’s Cultural Transformation Theory as the Grand Theory to address this research. What JeOTW is doing represents an effort to effectively discover the ethical and aesthetic essence of the Jemblung community in this era. The creation of this new form is evidence of a cultural strategy that allows Jemblung art to adapt to the times.

References

Bertens, K. (2000). Pengeantar etika bisnis. Penerbit Kanisius.

Dhanti, Y. A. (2022). Teater Tutur Jemblung Setya Budaya Desa Karangpetir Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas sebagai ekspresi masyarakat pemiliknya [Disertasi, Institut Seni Indonesia Yogyakarta].

Gunawan, I. (2018). Seni dan transformasi. Jurnal Seni Rupa Warna. https://jsrw.ikj.ac.id/index.php/jurnal/article/view/65

Hosper, J. (1989). Estetika terapan.

Karyawanto, H. Y. (2017). Fungsi dan makna seni Jemblung Murtadho dari Jawa Timur. Jurnal Budaya Nusantara. https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_budaya_nusantara/article/download/984/819

Kayam, U. (1989). Transformasi budaya kita. Universitas Gajah Mada.

Kiswanto. (2017). Transformasi bentuk-representasi dan performativitas gender dalam seni tradisi Topeng Ireng. Jurnal Kajian Seni. https://www.researchgate.net/profile/Kiswanto-Kiswanto-3/publication/339300567_Transformasi_Bentuk-Representasi_dan_Performativitas_Gender_dalam_Seni_Tradisi_Topeng_Ireng/links/5e49ea6d92851c7f7f40f101/Transformasi-Bentuk-Representasi-dan-Performativitas-Gender-dalam-Seni-Tradisi-Topeng-Ireng.pdf

Ludiyanto, F. (2014). Penciptaan pertunjukan berdasarkan ritus tradisi Jemblung Banyumasan [Diploma thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta].

Mack, D. (2001). Musik kontemporer dan persoalan interkultural. Artline.

Meilina, R., Muslih, B., Bhirawa, S. W. S., Hidayah, A. N., Maskulin, A. E., Kurniawan, R. A., & Arismanda, I. V. P. (2024). Pengenalan wayang Jemblung sebagai rintisan kampung keren di Kelurahan Lirboyo Kota Kediri. ADM: Jurnal Abdi Dosen dan Mahasiswa, 2(1), 71-78. https://ejournal.lapad.id/index.php/adm/article/view/533

Pangestika, N. W. (2020). Ekspresivisme harian Leo Tolstoy dalam kesenian Jemblung Banyumas. Jurnal Penelitian dan Kajian Seni Tonika. https://journal.stt-abdiel.ac.id/tonika/article/view/134

Puspitasari, P. (2015). Penelitian terhadap struktur cerita, konteks, ko-teks, proses pewarisan, fungsi, nilai-nilai, dan ancangan model revitalisasi tradisi lisan Jemblung Jawa Timur. Jurnal Penelitian Pendidikan. https://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/view/1287/898

Raharjo, I. B. (2018). Fungsi dan bentuk pertunjukan kesenian Jemblung sebagai hasil komodifikasi budaya Panji Asmarabangun di Kediri. In Proceeding Seminar Antar Bangsa-Seni, Fakultas Budaya, dan Desain, Universitas Negeri Malang, Malang, 54-63. https://repository.unpkediri.ac.id/190/3/FUNGSI-DAN-BENTUK-PERTUNJUKAN-KESENIAN-%E2%80%9CJEMBLUNG%E2%80%9D.pdf

Restian, A., Dewi Regina, B., & Wijoyanto, D. (2022). Seni budaya Jawa dan karawitan.

Sartono, D. (2020). Implikasi pendidikan luar sekolah anak melalui paguyuban seni Jemblung di era global. Jurnal Penelitian Humaniora. https://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora/article/view/40207

Sumardjo, J. (2000). Filsafat seni. ITB.

Sunarto, B. (2010). Etika dan pertimbangan I Wayan Sadra dalam penciptaan karya seni. https://bsunarto.blogspot.com/2010/09/etika-dan-pertimbangan-i-wayan-sadra.html?zx=58d5d16f32b15e31

Tambak, R. (2017). Panglima TNI intip latihan wayang NKRI. Republik Merdeka. https://rmol.id/nusantara/read/2017/09/19/307648/panglima-tni-intip-latihan-wayang-nkri

Utama, C. W. (2018). Perkembangan garap gendhing kesenian Jemblung gaya Ahmad Murtadho Desa Tanjung Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar [Skripsi, Institut Seni Indonesia Surakarta].

Yunus, A. (1995). Kesenian dalang Jemblung sebagai sarana penyebaran nilai budaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

DAFTAR NARASUMBER

Adji, R. S. (25 tahun), Dalang Jemblung On The Way serta keturunan dari Sinuwun Kanjeng Susuhunan Amangkurat I, Sragen, Jawa Tengah.

Agung, K. J. (42 tahun), Dalang Jemblung Tradisi Banyumas, Purwokerto Barat, Jawa Tengah.

Pujiono, B. (43 tahun), Keturunan dan Keluarga Seniman Jemblung Banyumas serta Kepala Jurusan Pedalangan, Institut Seni Indonesia Surakarta.

Prasetyo, S. S. A. (51 tahun), Budayawan dan Seniman Wayang Kontemporer.

Downloads

Published

2025-06-30

Issue

Section

Artikel