Ekspresi Penonton pada Tradisi Lisan Seumapa Aceh

Authors

  • Humaira Anwar Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Achmad Zaki Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

DOI:

https://doi.org/10.29408/tmmt.v5i1.7714

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali makna sorak-sorai dan tepukan penonton seumapa bagi masyarakat Aceh dan analisis aspek penonton tradisi lisan seumapa di pesta pernikahan. Seumapa adalah tradisi lisan Aceh yang berbentuk seperti pantun dan dipertunjukkan pada pesta pernikahan masyarakat Aceh. Metode pengumpulan data penelitian meliputi studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data primer penelitian ini adalah hasil wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur terkait tradisi seumapa. Alasan seseorang datang menonton seumapa adalah untuk mencari hiburan dan kepuasan estetis, karena diundang oleh tuan rumah atau bagian dari rombongan pengantar pengantin, dan sentimen kesukuan. Selain itu, sebagai tradisi lisan yang dilakukan pada sebuah pesta pernikahan, penonton seumapa memberikan sorak-sorai dan/atau tepukan sebagai respon kepada petuturnya. Sorak-sorai merupakan gerakan tubuh yang dikaitkan dengan emosi dan pengaruh positif. Petutur seumapa mengandalkan lirik-lirik yang memberikan efek ketegangan atau lirik-lirik yang menyentuh isu sensitif yang personal untuk mengundang respon penonton dalam pesta pernikahan.

Kata kunci: seumapa; sorak-sorai; penonton; masyarakat Aceh.

Author Biography

Humaira Anwar, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

References

Amir, Adriyetti. (2013). Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Finnegan, Ruth. (1977). Oral Poetry: Its Nature, Significance and Social Context. Cambridge: Cambridge University Press.

Hadi, Amirul. (2010). Aceh: Sejarah, Budaya, dan Tradisi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Harun, Mohammad. (2012). Pengantar Sastra Aceh. Banda Aceh: Cita Pustaka Media Perintis.

Moleong, Laxy J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musse, Soraia Raupp, and Daniel Thalmann. (2001). "Hierarchical Model for Real Time Simulation of Virtual Human Crowds." IEEE Transactions on Visualization and Computer Graphics 7.2: 152-164.

Mutawally, Anwar Firdaus. (2022). “Perkembangan Pemekaran Daerah Tingkat Provinsi di Indonesia pada Masa Orde Lama, 1948-1964”. Fajar Historia Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan, Vol. 6, No.1, Juni 2022, hal. 43-59.

Pantti, Mervi, and Markus Ojala. (2019). "Caught Between Sympathy and Suspicion: Journalistic Perceptions and Practices of Telling Asylum Seekers’ personal stories." Media, Culture & Society, 41.8: hal. 1031-1047.

Rahman, Aulia dan Hanafiah. (2014). "Sejarah untuk Kedaulatan Bangsa". Seuneubok Lada: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan, 1.1: hal. 1-7.

Saleh, Hasan. (1992). Mengapa Aceh Bergolak: Bertarung untuk Kepentingan Bangsa dan Besabung untuk Kepentingan Daerah. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Setchell, Jenny, dkk. (2019). "Cheer* in Health Care Practice: What It Excludes and Why It Matters." Qualitative Health Research, 29.13, hal: 1890-1903.

Soelaiman, Darwis A. (2011). Kompilasi Adat Aceh. Bandung: Pusat Studi Melayu Aceh.

Sudahnan, Lukmanul Hakim. (2021). “Hadis Hak Sesama Muslim”. Markazsunnah. 18 Februari 2021. (Online) (https://markazsunnah.com/hadis-hak-sesama-muslim/).

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sweeney, Amin. (1987). A Full Hearing Orality and Literacy in the Malay Word. London: University of California Press.

Twarog, Kimberly S. (2010). “Performance and Trauma Recovery in Aceh”, 5th Annual International Workshop & Expo on Sumatra Tsunami Disaster & Recovery 2010.

Downloads

Published

2023-01-31

Issue

Section

Artikel